Submit

23 Okt 2012

Karya Tulis Air Rebusan Daun Singkong Sebagai Obat Diare

Karya Tulis

Air Rebusan Daun Singkong Sebagai Obat Diare

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester II

Tahun Pelajaran 2011/2012

clip_image002

Disusun Oleh:

Nama :Mugiono

NIS :5664

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN

2012

Air Rebusan Daun Singkong Sebagai Obat Diare

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester II

Tahun Pelajaran 2011/2012

clip_image003

Disusun Oleh:

Nama :Mugiono

NIS :5664

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN

2012

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah :Air Rebusan Daun Singkong Sebagai Obat Diare

Disusun oleh :Nama :Mugiono

NIS :5664

Sekolah :SMA Negeri 1 Kutowinangun

Karya tulis ini telah disahkan pada:

Hari :

Tanggal :

Oleh:

Pembimbing:

Drs.Kirwanto

NIP.19630809.199512.1001

KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur ke hadirat Tuhan atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul“Air Rebusan Daun Singkong Sebagai Obat Diare”dengan baik.Dalam penyusunan karya ilmiah ini,penulis mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1) Bapak Drs.Kirwanto,guru Bahasa Indonesia,

2) Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan,

3) Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini

Karya ilmiah yang berjudul“Air Rebusan Daun Singkong Sebagai Obat Diare”ini diajukan dalam rangka memenuhi tugas mandiri terstruktur mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas sepuluh semester II tahun pelajaran 2011/2012.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini tidak sempurna,oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.Semoga karya ilmiah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat.

Kebumen, 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan.................................................................................................................... iii

Kata Pengantar........................................................................................................................... iv

Daftar Isi.................................................................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 1

1.3 Metode Pengumpulan Data...................................................................................... 2

1.4 Tujuan....................................................................................................................... 2

BAB 2 TELAAH PUSTAKA................................................................................................... 3

1.

2.

1.1

2.1 Tanaman Singkong................................................................................................... 3

2.1.1 Taksonomi....................................................................................................... 3

2.1.2 Nama Daerah Singkong................................................................................... 4

2.1.3.Kandungan Daun Singkong.............................................................................4

2.1.3 Manfaat Singkong........................................................................................... 4

2.1.4 Cara Menanam dan Merawat Pohon Sinkong................................................. 4

2.2 Diare......................................................................................................................... 7

2.2.1. Macam Diare.................................................................................................. 7
2.2.2. Penyebab Diare............................................................................................... 7

BAB 3 METODOLOGI............................................................................................................ 8

4.1 Tempat dan Waktu................................................................................................... 8

4.2 Bahan dan Alat......................................................................................................... 8

4.3 Metode Pembuatan................................................................................................... 8

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................... 10

BAB 5 PENUTUP..................................................................................................................... 11

5.1 Kesimpulan............................................................................................................... 11

5.2 Saran......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Alam semesta mempunyai berbagai kekayaan alam. Sekecil apapun itu, diyakini dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia. Hal itulah yang mendorong manusia untuk melakukan inovasi-inovasi baru dalam pemanfaatan kekayaan alam. Terobosan-terobosan baru serta pemikiran yang matang tentang pemanfaatan alam memang sangat diperlukan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang semakin banyak, terutama kebutuhan dalam bidang kesehatan.

Di Indonesia, akhir-akhir ini terdapat beberapa masalah dalam bidang kesehatan. Diare adalah salah satu penyakit yang menyerang masyarakat Indonesia.Hal ini harus ditanggapi secara serius oleh semua pihak.

Kekayaan alam di Indonesia sangatlah banyak, tetapi akan lebih baik jika kita ikut menggali manfaat yang disediakan oleh alam untuk memenuhi kebutuhan kita. Tanaman-tanaman yang kita jumpai sehari-hari sebenarnya memiliki manfaat yang tersembunyi, seperti tanaman singkong yang berpotensi untuk mengobati penyakit diare.

Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Pemanfaatan tanaman Singkong di Indonesia belum maksimal, hal inilah yang melatarbelakangi penelitian tentang manfaat daun Singkong Sebagai Obat Diare. Selain itu, melimpahnya tanaman Singkong di Indonesia menjadi daya tarik bagi penulis untuk menggali manfaat yang dapat diambil dari tanaman ini.

1.2. Rumusan Masalah

1) Apakah penyakit diare itu?

2) Apakah Daun Singkong bisa mengobati diare?

3) Apakah manfaat lain dari Singkong?

1. 3. Metode Pengumpulan Data

1) Metode Kepustakaan

Penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini.

2) Metode Pengumpulan

Penulis memperoleh materi dari berbagai sumber buku dan internet.

1.4. Tujuan

1) Mengetahui lebih jauh tentang penyakit diare.

2) Menemukan fakta bahwa Daun Singkong dapat digunakan sebagai obat diare.

3) Menemukan manfaat-manfaat dari tanaman Singkong.

BAB 2

TELAAH PUSTAKA

2.1.Tanaman singkong

Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.. Jaman dulu, singkong adalah makanan pokok masyarakat kuno sebelum ditemukan budidaya beras, jagung, atau gandum.

2.1.1.Taksonomi

clip_image005

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan:

Plantae

Divisi:

Magnoliophyta

Kelas:

Magnoliopsida

Ordo:

Malpighiales

Famili:

Euphorbiaceae

Upafamili:

Crotonoideae

Bangsa:

Manihoteae

Genus:

Manihot

Spesies:

M. esculenta

2.1.2. Nama Daerah Singkong

Di beberapa daerah, singkong (Manihot utilissima) dikenal dengan berbagai nama, seperti ubi kayee (Aceh), kasapen (Sunda), tela pohong (Jawa), tela belada (Madura), boring kayu (Makassar), pangala (Papua),dan lain-lain.

2.1.3. Kandungan Daun Singkong

· Vitamin(A,B17,dan C)

· Kalsium

· Fosfor

· Kalori

· Protein

· Lemak

· Hidrat arang

· Zat Besi

· Serat

Serat inilah yang berperan dalam proses penyembuhan diare.

2.1.4. Manfaat Singkong

Kandungan pada Tanaman Sinkong dapat mengobati berbagai macam penyakit,diantaranya:

1. diet rendah kalori.

2. kesehatan pencernaan.

3. Mengatasi rematik.

4. Mengatasi sakit kepala.

5. Mengatasi luka bernanah.

6. Obat luka.

7. Obat cacingan.

8. Untuk meningkatkan stamina.

9. Mengatasi diare.

2.1.5.Cara Menanam dan Merawat Pohon Sinkong

Syarat Tumbuh

Tanaman ini tumbuh optimal pada ketinggian antara 10-700m dpl. Tanah yang sesuai adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak liat juga tidak poros. Selain itu kaya akan unsure hara. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah alluvial, latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol. Sementara itu pH yang dibutuhkan antara 4,5-8, dan untuk pH idealnya adalah 5,8.
Curah hujan yang yang diperlukan antara 1.500 – 2500 mm/tahun. Kelembaban udara optimal untuuk tanaman antara 60%-65%. Suhu udara minimal 10’C. Kebutuhan akan sinar matahari sekitar 10 jam tiap hari. Hidup tanpa naungan.

Persiapan Bibit
Ubu kayu paling mudah untuk diperbanyak. Cara yang lazim digunakan adalah perbanyakan dengan cara setek batang dari batang panenan sebelumnya. Setek yang baik diambil dari batang bagian tengah tanaman agar matanya tidak terlalu tua maupun tidak terlalu tua. Batang yang baik berdiameter 2-3 cm. Pemotongan batang stek dapat dilakukan dengan menggunakan pisau atau sabit yang tajam dan steril. Jangan memakai gergaji untuk memotongnya karena gesekan gergaji akan menimbulkan panas yang akan merusak bagian pangkal dari batang. Potongan batang untuk setek yang baik adala 3-4 ruas mata atau 15-20 cm. Bagian bawah dari batang stek dipotong miring dengan maksud untuk menambah dan memperluas daerah perakaran.

Persiapan lahan

Untuk menanam ubi kayu ini tidak begitu sulit. Untuk daerah yang mempunyai curah hujan cukup tinggi ataupun terlalu banyak air, penanaman dilakukan dalam sebuah guludan atau bedeng. Selain itu, dengan menggunakan guludan memudahkan kita dalam pemanenan.

Untuk daerah yang mempunyai curah hujan sedikit atau kering, penanaman tidak perlu dilakukan dengan membuat guludan. Penanaman dapat dilakukan pada tanah yang rata. Tanah di cangkul dan di remahkan kemudian diratakan dan pengguludan dapat dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan setelah tanam. Pada saat perataan dapat pula disebarkan pupuk kandang atau kompos untuk penambahan unsure hara. Pengolahan tanah yang sempurna diikuti dengan pembuatan guludan yang dibuat searah dengan kontur tanah sebagai upaya pengendalian erosi.

Penanaman.

Waktu penanaman yang baik dilakukan pada awal musim kering atau kemarau dengan maksud untuk hasil penanaman dapat dipanen pada awal musim hujan.
Batang yang telah dipotong tadi kemudian ditanamkan dalam tanah. Jangan sampai terbalik, tanda yang dapat kita lihat dari arah mata dari tiap ruas batang yang disetek. Arah mata menuju ke atas dibawahnya bekas tangkai daun.

Batang setek di tanam agak miring dengan kedalaman 8-12 cm. Pada lahan tanaman yang subur dapat digunakan populasi tanaman 10.000 batang/ha dan untuk lahan yang kurang begitu subur dapat digunakan populasi 14.500 batang/ha. Jarak tanam dengan system monokultur adalah 100 x 50 cm. Untuk system tumpang sari, penanaman dapat menyesuaikan dengan lahan dan tanaman lainnya.

Pemeliharaan

Tanaman ini termasuk tanaman yang dapat mandiri sehingga, tanaman ini menjadi mudah dalam pemeliharaanya.
Penyulaman dapat kita lakukan 2-3 minggu setelah tanam. Bibit penyulaman seharusnya sudah disediakan ketika pengadaan bibit tanaman yang dapat pula ditanam pada pinggir lahan pertanaman. Hal ini untuk membuat tanaman ini seragam dalam pemanennya.

Agar tanaman dapat tumbuh baik dan optimal dilakukan dengan pengurangan mata tunas saat awal tunas itu muncul atau 1-1,5 bulan setelah tanam. Sisakan maksimal 2 tunas yang paling baik dan sehat dalam satu tanaman.

Penyiangan dilakukan pada umur 2-3 bulan setelah tanam dan menjelang panen. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemanenan serta mencegah kehilangan hasil panen selain mengendalikan populasi gulma yang tumbuh. Selain itu saat penyiangan dilakukan dengan membumbuni batang tanaman sehingga dapat menjadi guludan.

Hama dan penyakit

Hama yang sering menyerang tanaman ini biasanya adalah hama tungau merah (Tetranus urticae) dan serangan bakteri layu (Xanthomonas campestis) serta penyakit Hawar Daun (Cassava Bacterial Bligh / CBB)

Panen.

Kriteria ubi kayu yang optimal adalah pada saaat kadar pati optimal. Yakni ketika tanaman itu berumur 6-9 bulan apabila untuk konsumsi. Untuk pembuatan produk seperti tepung sebaiknya ubi kayu dipanen pada umur lebih dari 10 bulan, dan itu juga tergantung akan varietas yang ditanam. Ciri saat panen adalah warna daun menguning dan banya yang rontok.

2.2. Diare

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengah padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat.

2.2.1. Macam Diare
Diare terbagi 2 macam, yaitu :

  • Diare Akut : diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.
  • Diare Kronik : diare yang berlanjut sampai 2 minggu atau lebih dg kehilangan BB atau BB tidak bertambah selama masa diare tersebut.

2.2.2. Penyebab Diare

Penyebab Diare adalah infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella, salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus. Akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan Diare.

Selain infeksi, Diare juga bisa disebabkan karena comperastaltik usus halus, yaitu gangguan yang disebabkan bahan-bahan kimia makanan misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalau asam. Faktor makanan harus diperhatikan tingkat kebersihannya. Cuci tangan sebelum makan dapat menghidari terjadinya Diare.

Diare juga dapat terjadi karena gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin, dan alergi.Sedangkan Penyebab Diare pada anak karena infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie), infeksi parasit seperti cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides), dan jamur (canida albicous).

BAB 3

METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu

Proses pembuatan dilaksanakan di rumah penulis(Desa Gondanglegi Rt 03/Rw 01).Waktu pelaksanaan dilakukan pada 19 Februari sampai 20 Februari 2012.

3.2 Bahan dan Alat

4.2.1 Bahan

· 7 lembar daun singkong

· 800cc air

4.2.2 Alat

· Ketel

· Korek api

· kompor

3. 3 Metode Pembuatan

Langkah-langkah pembuatan adalah sebagai berikut:

1) Pemilihan daun

Daun yang dipilih adalah daun singkong yang masih muda

2) Pembersihan daun

Penbersihan dengan cara dicuci.

3) Perebusan

Daun singkong direbus dengan 800cc air,ditunggu hingga air yang tersisa hanya 200cc.

BAB 4

Hasil dan Pembahasan

Air rebusan daun singkong yang sudah jadi, telah saya coba pada salah satu keluarga saya yang menderita penyakit diare selama empat hari setiap pagi dan sore hari.

Pada percobaan tersebut terjadi penurunan kadar air pada feses.Hal ini menunjukan bahwa air rebusan daun singkong bisa digunakan untuk obat alternatif bagi penderita diare.

· Hari pertama :Encer

· Hari kedua :Sedikit mengeras

· Hari ketiga :agak keras

· Hari keempat :Keras

BAB 5

PENUTUP

Bersyukur ke hadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul“Manfaat Daun Singkong Sebagai Obat Diare” dengan baik.Dengan terselesainya karya ilmiah ini,penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.Penulis menyadari banyak kekurangan dan belum sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Semoga karya ilmiah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat.

5.1 Kesimpulan

Dengan mengenal tanaman Singkong,dapat diketahui tanaman Singkong adalah tanaman dengan banyak manfaat didalamnya.Singkong adalah tanaman yang mempunyai kandungan gizi yang tinggi.

Kandungan gizi yang tinggi pada tanaman Singkong mampu menyembuhkan berbagai penyakit,

5.2 Saran

1) Perlu dilakukanya penelitian lebih lanjut mengenai manfaat Tanaman Singkong.

2) Mengkomsumsi obat obatan herbal.

3) Meningkatkan variasi pengolahan Singkong sebagai obat herbal alami yang menarik.

DAFTAR PUSTAKA

http://anneahira.com/beranda/referensi/ilmu pasti/pertanian dan rekebunan pohon singkong.html

http://freeterbaru.web.id/home/health/manfaat daun singkong.html

http://ibujempol.com.html

http://wikipedia.co.id/singkong.html

0 komentar:

Posting Komentar