Submit

21 Okt 2012

MENGHINDARI PENYAKIT DEMAM BERDARAH (DENGUE HEMOPRRHAGIC FEVER (DHF))

MENGHINDARI PENYAKIT DEMAM BERDARAH

(DENGUE HEMOPRRHAGIC FEVER (DHF))

Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas

mapel Bahasa Indonesia Kelas XI semester II

clip_image002

Disusun oleh :

Nama : Martono

NIS : 5654

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI I KUTOWINANGUN

2011/ 2012


LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Tulis : Menghindari Penyakit Demam Berdarah (Dengan Hemorrhagic Fever (DHF)) dan Alternatif Ramuan Daun Pepaya, Penyembuh DB.

Penyusun : Martono

NIS : 5654

Sekolah : SMA Negeri 1 Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah

Karya tulis ini telah disahkan pada , Februari 2012

Oleh Pembimbing : Drs. Kirwanto

NIP.

Mengetahui

Kepala Sekolah

Dra. Nurhidayati

NIP.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun sebuah karya ilmiah yang berjudul “Menghindari Penyakit Demam Berdarah (Dengue Hemorrhogic Fever (DHK))” dengan baik.

Tidak mampu penulis menyelesaikan tugas menyusun karya ilmiah tanpa dukungan dan partisipasi dari banyak pihak. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan partisipasi kepada beliau :

1. Ibu Kepala SMA Negeri I Kutowinangun, yang terhormat

2. Bapak dan Ibu Guru SMA Negeri I Kutowinangun

3. Karyawan dan karyawati SMA N I Kutowinangun yang terhormat, dan

4. Orang tua penulis dan kawan-kawan sekalian

Karya tulis ini, penulis ajukan untuk memnuhi tugas mapel Bahasa Indonesia kelas XI Semester Dua Tahun Ajaran 2011/ 2012.

Dalam penulisan dan permohonan masalah yang penulis sajikan, penulis masih membutuhkan banyak bantuan. Dan kekurangan, kesalahan yang ada dalam karya ilmiah ini di perlukannya suatu penyempurnaan. Penulis mohon atas pemberian kritik dan saran yang diberikan dari pembaca demi kesempurnaanny.

Demikian kata dari penulis, semoga karya ilmiah ini bermanfaat untuk pembaca masyarakat.

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................... i

Lembar Pengesahan .......................................................................................... ii

Kata Pengantar ................................................................................................. iii

Daftar Isi ........................................................................................................... iv

Abstrak ............................................................................................................. v

BAB I Pendahuluan ........................................................................................... 1

1. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

2. Rumusan Masalah ................................................................................. 2

3. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 3

4. Ujuan Penelitian ..................................................................................... 3

5. Manfaat Penelitian ................................................................................. 3

BAB II Telaah Pustaka ...................................................................................... 4

1. Penyakit DBD ....................................................................................... 4

1.1 Pentingnya Alternatif Kesehatan ....................................................... 4

1.2 Pengertian Penyakit DB ................................................................... 6

1.3 Tanda atau Gejala DBD .................................................................. 6

1.4 Penyembuhan Penyakit DBD ........................................................... 7

1.5 Pencegahan ..................................................................................... 8

2. Peranan Daun Pepaya, Obat DB ........................................................... 10

2.1 Klasifikasi Tanaman Pepaya ............................................................ 11

2.2 Pemeriaan ....................................................................................... 11

2.3 Media Tanam .................................................................................. 12

2.4 Kegunaan dan Kandungan Zat Tanaman Pepaya .............................. 13

BAB III Metodologi Ramuan Tradisional (Jamu) Daun Pepaya Obat DB ............

1. Alat dan Bahan ...................................................................................... 18

2. Cara Pembuatan .................................................................................... 18

BAB IV Hasil dan Pembahasan ......................................................................... 20

BAB V Penutup ................................................................................................ 21

Daftar Pustaka .................................................................................................. 22

ABSTRAK

Indahnya hidup sehat di suatu negara, Indonesia salah satunya. Bukan hanya kata, jika kita mendengarkan, melihat dan merasakan sesuatu kabar tentang keadaan tak baik di televisi. Puluhan jiwa mengalami penderitaan dianggota tubuhnya. Mereka mengalami akan makna penderitaan, penderitaan yang membutuhkan penyembuhan.

Penyakit adalah adalah wabah, masalah dalam masyarakat yang meningkatkan angka kematian penduduk. Demam berdarah mengalami kendala dalam pengobatannya. Pencegahan merupakan satu dari banyak prinsip dalam bentuk menghindari dan mengurangi wabah penyakit DB. Dalam pengobatannya, secara spesifik belum ditemukannya vaksin / obat, pengolahan bahan yang alami (herbal, alternatif mulai dicoba).

Daun pepaya, bagian pemanfaatan tanaman pepaya, dijadikan sebagai obat alternatif penyebutan penyakit DB dalam cairan yang rasanya pahit yang dikenal sebagai obat/ jamu + tradisional. Kandungannya berupa senyawa karpein yang mampu membunuh mikroorganisme.

Pengelolahannya, obat/ jamu daun pepaya diperlukan penyesuaian lingkungan kondisi masyarakat. Tanaman pepaya bukan sekedar tanaman buah, juga sebagai obat tradisional pada setiap bagiannya.

 

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latai Belakang

Indonesia, suatu negara yang padat penduduknya. Hampir dari jumlah total penduduk Indonesia menempati Pulau Jawa Kota Jakarta sebagai wilayah Ibukota Indonesia yang menjadi tempat aktivitas yang lebih utama dibanding aktivitas negara di wilayah-wilayah Nusantara. Penduduk di Jawa pendukung utama dalam pertambahan jumlah penduduk Indonesia. Dengan angka kelahiran yang meningkat, maka pertambahan penduduk mengalami kenaikan.

Kehidupan penduduk perlu diutamakannya sehat, yang secara fisik kuat. Ada pepatah mengatakan “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Aktivitas memerlukan pula keadaan tubuh yang fit (bugar).

Kondisi tubuh sehat tercipta dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang makanan yang aman, bersih dari kandungan senyawa berbahaya : Mikroorganisme, virus, bacteri, kuman, perlu diperhitungkan dalam kandungan bahan. Manusia mengolahnya dari lingkungan. Lingkungan juga menentukan kesehatan di masyarakat. Masyarakat mengolah lingkungan untuk kebutuhan kesehatan dan tempat tinggal. Anggota masyarakat saling memanfaatkan lingkungan yang berdampak pada masyarakat dan lingkungan. Kita perlu menjauhi penyakit. Lingkungan dan aktifitas manusia memberi dampak terhadap kesehatan di masyarakat.

Penyakit adalah wabah/ masalah yang memerlukan penanganan secara tepat. Untuk menghindari peningkatan rasa sakit pada anggota tubuh yang diserang, obat ataupun jamu (ramuan tradisional) menjadi alat penyembuhan dari penyakit. Dalam penggunaannya dengan tepat, dosis dan spesifik yang dianjurkan dokter mampu menyederhanakan penderitaan sebelum kondisinya semakin parah. Obat juga disebut bahan yang kaya akan senyawa-senyawa yang fungsinya menyembuhkan seperti obat DB (Dengue Hemorrhogic Fever), tilenol mengandung acetaminofen yang kandungannya untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam. Namun secara spesifik DB belum ada voksi atau obat untuk penyembuhannya. Kita hanya dapat mengontrol keberadaan penyebab dan menghindari penyakit Demam Berdarah pada lingkungan yang sehat.

Deman Berdarah (DB) penyakit demam akut yangpenyebabnya virus dengue. Virus masuk ke pembuluh darah kapiler dan sistem pembekuan darah, yang secara cepat ditularkan oleh semacam nyamuk dedes degypti dan nyamuk dedes albopictus. Gigitannya menyebabkan efek yang mengkhawatirkan karena mampu menyebabkan kematian.

Menghindari atau disebut pencegahan, tindakan yang efektif dilakukan untuk tidak terserang DB. Masyarakat membutuhkan lingkungan yang bersih alternatif pengobatan kimia untuk mengatasi Demam Berdarah.

Penyebab DB banyak hidup ditempat-tempat dengan kondisi lingkungan kotor dan kurangnya perawatan. Mereka akan berkembang biak di lingkungan tinggalnya. Sehingga sangat pentingnya kesehatan lingkungan dan pemakaian obatobatan kimia sebagai media pencegahan sejak awal.

Obat alamiah atau herbal mengatakan bahwa Ramuan Daun Pepaya berkhasiat menyembuhkan DB. Pengolahannya adalah penyakit bahayapun alamiah, dan harganya yang relatif murah. Untuk mendapatkannya dengan menanamnya. Karena tanaman ini umum di Indonesia dan relatif sangat mudah tumbuh tanpa persyaratan/ sifat yang khusus. Yang alternatif dalam pengobatan DB, jika sewaktu-waktu kita tahu gejalanya seperti demamnya yang tinggi kita gunakan dengan segera yaitu membuat ramuan atau jamu daun pepaya dengan peralatan yang sangat sederhana. Kemudahan yang ada menjadikan kita perlu memanfaatkannya.

Didalam pembahasan yang lebih. DB dan Peranan Daun Pepaya sebagai penyembuhannya. Beberapa uraian dibawah ini akan di jabarkan oleh penulis menjadi satu kesatuan Informasi.

2. Rumusan Masalah

Rumusan permasalahan “Menghindari Penyakit Demam Berdarah dan Alternatif Ramuan Daun Pepaya, Penyembuh DBD” adalah sebagai berikut :

1. Apakah pengertian kehidupan yang sehat?

2. Apa pengertian Demam Berdarah ?

3. Bagaimana cara menghindari atau penyembuhan penyakit DB ?

4. Apa peran obat atau Ramuan Tradisional Daun Pepaya dalam menyembuhkan DB?

5. Abgaimana jamu tradisional Daun Pepaya diolah sesuai kondisi lingkungan.

6. Keunggulan dan manfaat Tanaman Pepaya.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan yang menjadi kesatuan utuh, penulis menggunakan beberapa metode :

1. Metode Wawancara

Wawancara dilakukan penulis dengan narasumber

2. Metore Studi Pustaka

Penulis dengan membaca dan menganalisis daari media massa

4. Tujuan Penelitian

Dalam karya tulis “Menghindari Penyakit Demam Berdarah (Dengue Hemorrhogic Fever (DHK)) dan Alternatif Ramuan Daun Pepaya, Penyembuh DB”. Dalam penelitian inimemiliki tujuannya yang meliputi :

1. Mencari bahan dasar penyelesaian tugas mapel B. Indonesia Kelas XI Semester II,

2. Mengamati dan Menginformasikan hasil penelitian kedalam bentuk karya ilmiah ini.

3. Menjadi tanggung jawab pembuatan karya ilmiah ini.

4. Mengusahakan menghindarkan masyarakat dari penyakit DB dan alternatif kesehatan yang bebas dari demam berdarah.

5. Mengamalkan ilmu yang telah didapat dalam menghindar dari DB dengan lingkungan bersih dan pemakaian obat kimia.

5. Manfaat Penelitian

Dari Penelitian yang dilakukan penulis dengan pembuatan Ramuan/ jamu Daun Pepaya dan pengamatannya penelitian ini sangat bermanfaat yang meliputi:

1. Mampu menyelesaikan tugas mapel Bahasa Indonesia kelas XI semester dua.

2. Menambah pengalaman dan pengetahuan penulis dalam kesehatan (terutama tentang penyakit DB dan manfaat Tanaman Pepaya).

3. Mampu menginformasikan pada orang lain tentang pengetahuannya dari penelitiannya.


BAB II

TELAAH PUSTAKA

1. Penyakit Demam Berdarah

1.1 Pentingnya Alternatif Kesehatan (Kehidupan)

Kehidupan di masyarakat Indonesia ini, mendekatkan pada keanekaragaman kebutuhan. Setiap makhluk memerlukan suatu keadaan tubuh yang sehat, kuat dan terawat. Kebutuhannya mulai ditunjukan dengan usaha-usaha meminimalkan terjadinya penyakit yang serius yaitu dengan menghindari penyebab dan penyakit, menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Apabila penyakit telah timbul suatu gejala maka sangat diperlukan untuk mengedampan penyembuhan melalui pengobatan umum atau penyembuhan dengan peralatan medis yang ada dirumah sakit terdekat.

Kesehatan tubuh sangat berguna, jika tubuh mengalami sakit malah banyak aktifitas berkurang dan sakit yang terasa. Kesehatan perlu dibutuhkannya ketentuan-ketentuan: 1). Badan terutama harus kuat, 2). Tidak adanya rasa sakit di organ-organ tubuh makhluk hidup. Maka kita dapat melakukan aktivitas tanpa rasa lelah yang tidak berarti. Kondisi tubuh seperti inilah yang harus dicapai dan kita dalam sebutan lain sebagai arti kebugaran jasmani.

Kebugaran tubuh seseorang sangat memerlukan latihan-latihan fisik untuk menjaga kesehatan. Latihan-latihan membantu meningkatkan daya tahan tubuh (zat anti body) yang sangat berperan dalam melawan dan membunuh bacteri, virus, dan mikroorganisme yang menjawab penyebab penyakit kita melakukannya dengan beraktivitas sehari-hari dan berolahraga memberikan waktu luang untuk istirahat dan melaksanakan tugas sebagaimana seorang anak dalam keluarga, masyarakat, lingkungan sekolah.

Dari lingkungan dan bahasa-bahan makanan juga menentukan kesehatan tubuh kita. Mereka memerlukan pengolahan yang tepat untuk dapat dimanfaatkan dalam masyarakat, lingkungan perlu diolah agar mampu dimanfaatkan manusia khususnya untuk untuk kesehatan, indah, terawat, terjaga, terbebas dari keaneka ragaman masalah lingkungan. Kita menggunakan menjadi tempat tinggal, yang lainnya bisa menjadi pabrik, arena lapangan olahraga, pesawahan dan bisa juga menjadi hutan pada lingkungan yang khas yang akan menjadi bahan pengolahan dan kebutuhan.

Makanan memerlukan pengolahan yang baik agar kandungan gizi yang terkandung tetap utuh dan dapat dimanfaatkan secara maximal sesuai yang tubuh butuhkan. Tubuh memerlukan bahan makanan dengan kandungan karbohidrat, lemak, protein, mineral, air dan vitamin sebagai bahan mekanisme oksidasi, penghasil energi.

Untuk mencukupi beberapa asupan gizi diatas pengolahan bahan perlu kita lakukan dengan tepat. Bahaya harus dicuci, pengurangan pemanasan bahan secara berulang, pengolahan harus matang sempurna, mengurangi bahan aditif makanan yang digunakan, menghidarkan dari bakteri jamur dan virus, dan perlunya mengurangi makanan siap saji. Maka kandungan gizi dan keamanan (steril) bahan bergizi utuh dan aman bagi tubuh.

Pengolahan dari lingkungan dan bahan makanan yang baik mampu meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan berbagai penyakit dan menjaga tubuh dalam keadaan bugar (Fit). Lingkungan diolah, seluruh anggota masyarakat saling mengolah yang akhirnya menciptakan keadaan yang sesuai seperti kebutuhan masyarakat. Lingkungan dengan kondisi sehat, makanan tercukupinya sumber air bersih, menyediakan udara segar, banyak spesies dapat hidup sehat (tubuh manusia dan hewan), menyediakan bahan yang diperlukan sebagai pemenuhan kebutuhan kesehatan. Setiapnya agar tubuh tertandai dengan senyawa untuk memperlancar mekanisme-mekanisme tubuh dalam sistem sekresi, ekresi dan anti bodi didalam tubuh. Jika lingkungan yang kotor akan sebagian telah rusak, maka pengolahan bahan makanan untuk memenuhinya kita mengalami hambatan. Bahan makanan diolah dari lingkungan. Dengan suatu kerja sama dari setiap anggota masyarakat lingkungan menjadi terkendali dalam menentukan kesehatan dan tempat pemukiman. Kondisi lingkungan dan masyarakat mulai ditentukan dan pemanfaatan kita pada lingkungan. Jika kita merusaknya, menebangi pohon yang telah diwilayah yang luas.

Banyak pohon di ambil diwilayah luas, reboisasi hutan dan pengolahan pengairan yang bersih dari sampah dan arena pemukiman, kondisi tanahnya yang tandus, meningkatnya limbah RT, penumpukan sampah, kebersihan pekarangan perumahan. Lingkungan bersih dan indah menimbulkan efek kenyamanan dan peduli masyarakat akan sehat. Lingkungan bersih menyadarkan kita dari demam berdarah. Bagaimana tidak, demam berdarah adalah wabah yang media tumbuhnya di lingkungan kurang perawatan. Dengan kebersihan lingkungan kita mengendalikan keberadaannya dan menjauhkan diri kita dari penyakit DBD yang sekarang korbannya mulai meningkat dan membebani tubuh ini tentunya. Andai puluhan jiwa dengan kondisi yang tidak sempurna dan penyakit yang membebaninya ikut mengurangi aktivitasnya. Untuk itu kebersihan lingkungan tempat tinggal juga kunci utama mejauhkan demam dari gigitan nyamuk DB selain penggunaan obat.

1.2 Pengertian Penyakit Demam Berdarah (Dengue Hemorrhagic Fiver).

Penyakit merupakan suatu wabah/ masalah yang perlu penenangan secara tepat, cepat dan mampu menghindari peningkatan rasa sakit di bagian tubuh yang terserang. Jika kita terkena penyakit, tubuh kita merasakan sakit. Menunjukkan tubuh kita lemah dengan daya tahan tubuh cukup untuk bertahan menyerang penyakit.

Penyakit Demam Berdarah adalah masalah/ wabah dalam kondisi tubuh yang sehat. Penyakit yang mengkhawatirkan dalam meningkatkan korban kematian ini juga dikenal dalam baham medis sebagai Dengue Hemorrhagic Fiver (DHF) yang banyak ditemukan pada daerah iklim tropis dan subtropis diberbagai belahan dunia, terutama jika musim hujan yang lembab.

Penyakit Demam Berdarah disebabkan karena gigitan nyamuk yang berasal dari genius dedes, misalnya aedes aegypty atau aedes albopictus dengan menyerang secara langsung ketubuh manusia. Mereka membawa virus dengue yang berasal dari genus flavivirus famili flaviviridae yang menyebabkan DB dan ikut masuk kedalam peredaran darah melalui pembuluh kapiler dan sistim pembekuan darah langsung melalui kulit. Akibatnya tubuh mengalami gejala-gejala yang perlu penanganan.

Penyakit Demam Berdarah mudah sekali kita kenali. Kita dapat mengetahuinya dengan tanda-tanda/ gejala DBD yang muncul, jika penderita telah terinfeksi virus dengue pada tubuhnya.

1.3 Tanda-tanda atau Gejala Penyakit DBD

Penderita yang telah terinfeksi virus dengue, akan menunjukkan tanda atau gejala DBD yang mulai menurunkan Daya tahan tubuhnya juga menyedikitnya sel leukosi + (zat antobodi) dalam tubuhnya. Adapun gejala penyakit DBD :

1. Bintik-bintik merah dikulit

2. Demam tinggi pada tubuh dengan suhu lebih dari 380C

3. Badan lesu, lemah, dan gelisah

4. Pada ujung tangan dan kaki terasa dingin juga berkeringat

5. Nyeri ulu hati dan muntah

6. Kadang terjadi pendarahan-pendarahan dalam bentuk mimisan atau tinja bercampuran darah yang mengakibatkan jumlah trombosit menurun hingga 100.000/mm3.

Demam Berdarah dapat terjadi apabila lingkungan kita tinggal kotor, kurang terjaga dan sedikitnya perawatan peralatan lingkungan dan pengolahan air limbah, sungai dan menjaga kesehatan tubuh kita. Yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.

Untuk perorangan yang lebih lanjut diperlukannya penyembuhan dan penanganan pencegahan DBD dengan obat atau jamu (ramuan tradisional alamiah) mampu menyembuhkan penyakit dengan dosis, anjuran, dan penggunaannya yang tepat sesuai saran doktet, maka kesembuhan beraksi cepat.

Jika terserang penyakit DB, keluarga sendiri, tetangga, atau orang disekitar lingkungan kita, harus secepatnya disembuhkan kita dapat membawanya kerumah sakit terdekat agar segera dilakukan penanganan kesembuhan.

1.4 Penyembuhan Penyakit DBD

Penyakit Demam Berdarah adalah penyakit yang sangat berbahaya, karena virus yang masuk virus dengue yang masuk ketubuh manusia mampu menimbulkan kematian, jika dibiarkan tanpa berusaha mengobati. Pengobatan penyakit secara alamiah pengobatan dengan obat sintetis dan peralatan medis, juga dapat digunakan. Jika kita terkena penyakit DBD, kita pasti meminta tolong pada Ayah dan Ibu dikeluarga agar secepatnya dibawa ke RS sehingga perawatannya lebih baik dan kondisi tubuh terkrontol, dari pada beristirahat tidur dirumah yang akan mengkhawatirkan Ayah dan Ibu dirumah keluarga, pekarangan rumah, dan kondisi tubuh lingkungan dekat kita. Karena obat atau vaksin penyembuhan DB yang spesifik belum dapat dipastikan penyembuhan (membunuh virus dengue) hingga langsung sembuh. Lebih baik kita berusaha menjaga kesehatan lingkungan.

Dirumah sakit pasien diobati dengan memberikan cairan tubuh (dari minuman atau elektrolit) agar terhindar dari dehidrasi akibat demam dan muntah, pemberian obat yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam, dan pemberian waktu istirahat dalam porsi yang banyak. Bagi penderita Demam Berdarah yang tidak terlalu parah.

Obat Aspirin dan obat anti peradangan nosterodial (misalnya Ibu profesional dan sodium naproten). Dalam pengobatan pasien jarang diberi obat ini karena mampu menjangkitkan peradangan jika kurang tepatnya penggunaan.

Bagi penderita dengan resiko yang lebih parah. Mereka perlu menjalani perawatan inap dirumah sakit. Dengan memberikan infus dan elektrolit yang lebih banyak dan jika perlu, dilakukan transfusi darah sehingga penderita sedikit demi sedikit menurun.

Setiap penderita penyakit DBD, harus dihindarkan dari gangguan penyebab DB, yang terutama dari gigitan nyamuk pembawa virus dengue agar tidak menularkan virus dengue kepada yang telah sehat/ yang sehat.

Dengan obat efek penyembuhan berlangsung lebih cepat, maka daya tahan tubuhnya akan meningkat dan sembuh kembali. Obat juga dapat menggunakan bahan yang alamiah. Obat yang tanpa efek samping/ sedikit efek terhadap tubuh. Misalnya, dengan Jamu Daun Pepaya pengobatan Demam Berdarah. Pengolahannya, Daun ditumbuk dengan bahan tambahan lainnya. Sehingga menghasilkan cairan obat yang rasanya pahit dan agak berbau. Kemudian diminum akan mengurangi demam, meningkatkan jumlah sel darah merah dan kandungan karpeznya mengurangi mikroorganisme, getahnya (white milky latex) berbagai obat anti kanker atau tumor.

1.5 Pencegahan Penyakit Demam Berdarah (Dengue Hemorrhagic Fever)

Dalam penyembuhannya penyakit memerlukan obat yang tepat. Sehingga mampu membawa rasa sakit atau virus penyebabnya. Yang efeknya, tubuh tetap sehat dan mampu melakukan aktivitas. Kita dapat dikatakan terbebas dari penyakit.

Tidak selamanya tubuh kita menggantungkan kesehatan dengan obat penyakit demam berdarah bukan penyakit serius. Jika lingkungannya sehat, kita menjaganya bersih, indah, terawat dan terjaga dan benar-benar menghindarinya supaya tubuh tidak terkena gigitan nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus. Bagi mereka yang telah terkena DB, juga bertindak menghindari dari gigitan nyamuk aedes aegypti agar tidak menularkan virus dengue kepada yang sehat.

Penyebab utama adalah nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus yang mengandung virus dengue Agar tidak terkena, kita harus mengurangi peningkatan jumlahnya. Kita tahu vektor keadaan nyamuk pembawa virus dengue, kita dapat mengatur keberadaannya dan berusaha menghindari nyamuk penyebab DB dengan beberapa metode berikut :

1. Metode Lingkungan

Lingkungan yang bersih, mampu mengubah daur hidup nyamuk pembawa virus dengue, kita mengendalikan dengan :

· Menguras bak mandi/ penampungan air sekali seminggu

· Menutup atap bak penampungan air

· Menguras atau menganti vas bunga, sekali seminggu

· Membakar sampah-sampah organik dan non organik kita kubur

· Merawat pakaian dan barang sekitar rumah tangga dalam kondisi bersih

· Membuat tempat penampungan tinja dan menjaga kejernihan air sungai, merawat, menjaga dan membersihkan lingkungan perkarangan rumah.

2. Metode Biologis

Melalui ikan-ikan sebagai pemakan jentik-jentik nyamuk pembawa virus dengue.

3. Metode Kimiawi

Kita dapat mengontrol keberadaan dan menghindari nyamuk pembawa virus dengue, kita dapat mempergunakan bahan kimia seperti:

1) Bubuk abate dan larvasida, bubuk ini kita campurkan pada air dalam bak penampungan, yang fungsinya pembunuh jentik nyamuk DBD.

2) Pengasapan (fogging), bahan kimia dibakar. Kita dapat meletakkannya pada kamar tidur atau tempat belajar. Bahan mikia ini banyak dijual diwarung/ toko sekitas satu dapat domestos nomos, lavenda, baygon, Vape, dll, yang fungsinya membunuh nyamuk dewasa.

Bahan kimia yang mengandung bahan DEET, Pikarsidin dan minyak lemon eucolyptus pada toko/ warung dapat kita temui seperti : Autan, Soffell, dll. Untuk pencegahan di siang hari sebab nyamuk ini beraktivitas aktif waktu siang atau kita memakai pakaian vertup sehingga terhindar langsung dari gigitan ngamuk pembawa virus dengue.

2. Peranan Daun Pepaya sebagai Obat Demam Berdarah (Dengue Hemorrgic Fever (DHF))

Keadaan lingkungan yang terjaga kebersihannya, pemakaian obat, dan alat-alat medis dalam kesehatan di masyarakat menjadi penyokong kehidupan yang sehat.

Timbulnya penyakit dalam masyarakat dapat diatasi dengan kebutuhan pengobatan. Namun tidak selamanya tubuh tergantung dengan obat-obatan. Penderita Demam Berdarah dapat disembuhkan, kira-kiraselama kurung waktu dua minggu dengan pengobatan tepat dari Rumah Sakit. Masyarakat jawa banyak akan ramuan-ramuan alami dengan pengolahan bahan dari lingkungan (sebagian besar tumbuhan) nenek moyang mengolahnya menjadi obat tradisional.

Diantaranya sebagai berikut :

- Jamu Kunir asem (Bahan : Kunir, asam jawa, dan gula merah)

- Jamu beras kencur (Bahan : Beras, gula merah, dan kencur)

- Jamu temulawak (Bahan : Temu lawak dan gula aren)

- Jamu Pahitan (Bahan : Tumbuhan-tumbuhan obat)

- Jamu daun Pepaya (Bahan : Daun meniran, daun pepaya, temu ireng, kunir, dan garam)

Semuanya diolah oleh nenek moyang kita menjadi obat/ ramuan tradisional. Ramuan ini memiliki khasiat yang alami tanpa efek samping/ hanya sedikit efek bagi tubuh, namun tidak berakibat fatal, sebagai penyembuhan, obat herbal/ alamiah kaya akan kandungan/ senyawa enzim, vitamin, mineral, serat dan lainnya yang mudah dicerna dan diserap tubuh dengan manfaat bagi kesehatan sebagai alternatif dari obat-obat sintetis.

Daun pepaya adalah bagian dari tanaman pepaya kita dapat mengolahnya menjadi semacam jamu + tradisional yang berguna bagi tubuh. Ramuan ini dalam dunia kesehatan juga menjadi alternatif pengobatan DB (Deman Berdarah).

2.1 Morfologi Tanaman Pepaya

Klasifikasi Tanaman Pepaya

Tanaman pepaya tergolong tanaman buah. Namun kandungan gizi, enzim, mineral dan vitamin yang sangat dibutuhkan tubuh, tanaman pepaya banyak dijadikan alternatif obat.

Pepaya

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

(Tidak termasuk) Eudicots

(Tidak termasuk) Diosods

Ordo : Brassicoles

Famili : Caricaceae

Genus : Carico

Spesies : Carica Pepaya

Nana Binamial : Carica Pepaya

Pepaya (carica pepaya) atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari meksiko bagian selatan dan meksiko bagian utara dari Amerika selatan. Saat ini tanaman pepaya banyak tersebar dan dibudi dayakan hampir diseluruh dunia, khususnya didaerah tropis. Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan berbeda-beda penyebutannya. Nama asli tanaman pepaya dari Bahasa Belanda “pepaja”, kemudian di ambil dari Bahasa Arawak “pepaya”. Dalam bahasa jawa dengan istilah kates, dalam Bahasa Sunda dikenal sebagai gedong.

2.2 Pemeriaan Tanaman Pepaya

Tanaman pepaya mempunyai bentuk tanaman dan bagian-bagian yang dapat dimanfaatkan. Tanaman pepaya termasuk tanaman yang tidak bercabang atau sedikit bercabang. Tinggi pohon mencapai 5-10 m. Daun-daunnya membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. Bentuk daun pepaya menyirip lima dan tangkainya memanjang berlubang pada bagian tengahnya. Bentuk dapat bercakap atau tidak, misalnya pepaya kultivar dengan cangap dalam.

Tanaman pepaya juga berbunga. Mahkota bunganya berwarna kuning agak pucat dan ada yang menyatu di tangkai dan ada yang duduk pada bagian batang. Bila berbuah, buah ada yang bulat hingga memanjang dengan ujung buahnya meruncing. Buah ini mudah diketahui, telah masak atau masih mentah. Jika warna kulitnya hijau gelap tandanya masih muda dan jika kulit mulai menguning bunga kemerah-merahan buah pepaya merak.

Dengan buah pepaya adalah hasil dari penebalan karpela. Warnanya kuning hingga kemerah-merahan, yang tergantung pada vietasnya. Di bagian tengahnya terdapat rongga buah dan biji. Bijinya berwarna hitam atau kehitaman, terbungkus lapisan pulp (berlendir) yang berguna mencegah pengeringan biji.

1. Pepaya jantan (Pepaya gantung)

Tanaman pepaya jantan tidak berbuah. Dengan bunga menyatu bersama tangkai panjang dan terdapat disekitar pucuk. Andai berubah secara partenggenesis yang menjadi obat tradisional. Buahnya mandul (Tidak menghasilkan biji yang subur).

2. Pepaya betina

Tanaman jenis ini dapat berbuah banyak

3. Tanaman banci (Herma Frodit)

Dalam pembudidayaannya, tanaman ini menjadi obat petani. Jumlah buahnya paling banyak dan ukurannya besar. Buahnya memanjang (oval).

Tanaman pepaya merupakan monodi decidus. Tanaman berumah tunggal sekaligus berumah dua.

2.3 Media Tanaman Pepaya

Idonesia merupakan negara yang iklimnya tropis. Iklim tropis menjadi media tanaman pepaya yang subur. Dari lahan dataran rendah 5 m hingga dataran tinggi 1.500 m dari ketinggian air laut, tanaman pepaya mampu tumbuh subur di negara kita Indonesia.

Biarpun kondisi tanahnya yang buruk, masih bisa ditanami. Syaratnya lahan bisa digunakan untuk bertani.

Untuk hasil yang maksimal memerlukan kriteria seperti :

1. Tanahnya subur dan gemar

2. Tercukupinya bahan organik/humus dalam jumlah bengkok

3. Dengan tata air yang baik (Drainase)

4. Tanah ber-PH ± 6-7

Kondisi yang kurang dari kriteria tersebut dapat diatasi menggunakan beberapa alternatif. Misalnya, jika PH tanah kurang dari 6 perlu kita taburi dolomit, masalah tata air buruk kita buatkan palir dan apabila kekurangan humus tanah diberi pupuk kompos atau juga kita mencari lahan yang terdapat tanaman pepaya, tanamannya tumbuh subur dan berbuah banyak. Disitulah tempat yang bagus untuk membudidayakan tanaman pepaya.

2.4 Kegunaan Tanaman Pepaya dan Kandungan zat tanaman Pepaya

Masyarakat mampu memanfaatkan dari semua bagian tanaman pepaya. Bagian-bagiannya ada yang diolah menjadi obat secara tradisional, makanan (buah, sayuran, dan getah pepaya) dan penyembuhan penyakit akibat virus, bakteri, dan rasa sakit pada tubuh.

Jika pengolahan menjadi sayuran, makanan, buah, atau kita manfaatkan getahnya. Bagian ini terdapat pada bagian-bagian seperti :

1. Daging buah

Daging buah yang masak dimakan sebagai buah, yang usianya muda dijadikan bahan sayuran (osengan). Buah yang masak dapat kita jadikan bahan tambahan koktail buah.

2. Daun Pepaya dan Bunga Pepaya

Diolah sebagai bahan lalapan, namun kita harus melayukannya dengan perebusnya, menjadi pembungkus buntil dan pelunakan daging. Dalam melaunakan atau pengempukan, daun hanya dibutuhkan getahnya mencampurkan daging menjadi satu pengolahan dengan daun dan buah usia muda, atau kita menggosok-gosok daging dengan daun pepaya atau membungkusnya langsung dan mendiamkan beberapa saat hingga getah meresap kedalam daging.

Perkembangan teknologi, sekarang getah pepaya yang terdapat pada seluruh bagian tanaman pepaya dari akar, batang, daun, buah, tangkaidan bunga diekstra menjadi tepung dengan bahan tumbuhan dalam mengempukan daging. Ada juga yang melalui suntikan getah kehewan langsung, mereka disuntikan getah pepaya ± ½ jam sebelumdisembelih, agar mudah dicerna oleh tubuh. Saat ini kita dapat membeli tepung eksta pengempukan daging dikota bahan kimia atau supermarket dalam wujud kemasan.

Getah pepaya mengandung berbagai senyawa-senyawa yang berguna untuk dimanfaatkan dalam tubuh kita. Mereka sengaja dibutuhkan sebagai obat dari penyakit-penyakit berikut :

- Gangguan ginjal (Bahan : Daun, Batang, Akar)

- Salat kantung kemih (Bahan : Daun, Batang, Akar)

- Tekanan darah tinggi (Bahan : Daun, Batang, Akar)

- Gangguan nyeri perut saat haid (Bahan : Daun, Batang, Akar)

- Cacingan (Bahan : Biji dan Bawang putih)

- Obat luka bakar (Bahan : Getah)

- Demam Berdarah (Bahan: Daun, bahan tambahan lainnya)

- Cacing gelang (Bahan : Biji Pepaya)

- Gangguan Pencernaan (Bahan : Biji Pepaya)

- Masuk angin (Bahan : Biji Pepaya)

- Diare (Bahan : Biji Pepaya)

Bahan yang berasal dari bagian tanaman pepaya harus mengalami pengolahan sebelum menjadi obat, tanaman tradisional. Ada dengan pengolesan kebagian kita, melalui perebusan pengekstraan dan dihacurkan menjadi bahan cair. Setelah terwujud menjadi obat/ ramuan tradisional kita memanfaatkan sebagai alternatif penyembuhan yang meningkatkan daya tahan tubuh untuk kembali melawan virus dan rasa sakit dalam tubuh.

Manfaat lain dalam tanaman pepaya ini telah dibuktikan oleh Bouchut secara ilmiah, seperti : dikutip journal suciety of Biologi bahwa papain bersifat antitumor atau kanker. Penelitian yang ia lakukan melalui getah pepaya. Getah yang ini, memiliki warna putih pucat seperti susu (white milky latex), kita dapat memeperolehnya dengan memotong bagian tanaman pepaya menggunakan jamu. Dari bagiannya akan mengeluarkan cairan berwarna putih susu yang dsebut sebagai getah tanaman pepaya.

Getah ini banyak mengandung senyawa korpein dan alkoloid berarcin laktonat dengan tujuh kelompok ratai metilen, konggurasi ini memungkinkan untuk menyembuhkan tumor, penyakit kulit, dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam sistem tubuh, misalnya pada sistem pencernaan dan mengkan penyebab tifus dengan memhambat dan melancarkan sistem pencernaan.

Kandungan lain, ada lebih dari 50 jumlah asam amino dan asam amino ini dibutuhkan sekali dalam bidang industri (kmemetik). Ada asam aspartai, trennin, sering, asam glutomor, prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin, orginin, tritophan, fenilanin, bistidin, lysin, arstein, dan dan leusin. Dalam dunia Industri (kosmetik) seluruh asam amino diolah menjadi satu bahan beku yang berperan penting dalam menghasilkan kulit, menguatkan flek.

Tanaman pepaya juga mengandung enzim karpain, semacam enzim protease. Enzim dimanfaatkan untuk menghidrolisis protein atau memecah protein pada daging hewan pemecamahan pritein dimasukkan untuk mempermudah pencernaan daging dalam pencernaan tubuh. Untuk memperlancar pencernaan didalam tubuh lebih baik kita mengolah buah pepaya. Buah pepaya akan lebih mudah dicerna zat dengan 35 kali diri ukurannya sendiri. Buah pepaya diperkaya dengan vitamin A, vitamin B komplek, vitamin C, dan vitamin E. yang nilai gizinya lebih banyak dibanding wortel atau buah jeruk. Serat dan mineral dalam buah pepaya dimanfaatkan dalam memperlancar proses buang air besar.

Daun pepaya banyak dimanfaatkan untuk obat. Perasaan airnya menjadi ramuan tradisional (jamu tradisional) yang berupa cairan berasa pahit tradisional dan agak berbau. Kita mengenalnya dengan sebutan Jamu Daun Pepaya. Jamu ini menjadi alternatif pengobatan . Jamu ini menjadi alternatif pengobatan herbal dalam masyarakat setempat. Ramuan ini terdiri dari dari bahan utama daun pepaya, bahan tambahan ada kunir/ kunyit, daun meniran, temu ireng dan sedikit garam. Dengan berbagai tanaman obat ini, kemudian pengolahan.

Pengolahannya kita hanya perlu menghancurkan bahan tersebut, kemudian dilakukan pemerasan atau penyaringan dan diminum menjadi obat yang bermanfaat untuk memperlancar pencernaan, menurunkan resiko terkena kanker, menambah nafsu makan mengobati penyakit malaria, meredakan nyeri sakit haid, pengontrol tekanan darah, dan meringankan gejala demam berdarah. Dan kesterilian jamu harus diutamakan.

1. Persiapan Bahan

Daun pepaya dapat kita perolehan dengan membeli di warung atau memetik langsung pada pohon di pekarangan rumah kita perlu memilih daun yang masih segar, steril dan daunnya berwarna hijau tanpa kerusakan daun. Ukuran dan usianya bukan hal uatama pengolahan.

2. Penyucian

Seluruh bahan dibersihkan menggunakan air bersih yang mengalir. Kita harus tetap menjaga kesterilannya.

3. Penghancuran

Seluruh bahan dihancurkan sebelum diambil airnya dapat dengan ditumbuk diblender/ diparut.

4. Penyaringan

Pemisahan sari ramuan obat daun pepaya dari serat daun yang telah dihancurkan. Ditambahkan air matang dalam menyaring layaknya seperti memeras santan. Jika telah encer tanda bahwa sari dalam ampas berkurang dan ampas yang tidak berguna dibuang.

Jamu dapat direbus, dengan air rebus yang telah matang tersisa setengahnya. Atau langsung diminum. Rasanya yang pahit, dan agak berbau akan melegakan kondisi badan.

Dalam dunia pengobatan, penyakit-penyakit banyak membutuhkan obat yang mudah diserap tubuh sehingga reaksi penyembuhan menjadi cepat. Akhirnya kitapun bebas penyakit.

Demam berdarah dapat memanfaatkan obat tradisional daun dan menyerapnya. Demam berdarah terus mengalami peningkatan. Peran obat/ jamu daun pepaya ini terdapat dari bahan-bahan yang digunakan.

Jika masyarakat mengalami kendala, misalnya pada bahannya yang salah satu bahan tidak ada daun pepaya tetap berkhasiat menyembuhkan.

- Daun pepaya → untuk membunuh virus

- Kunyit → untuk anti biotik

- Temu ireng → untuk menaikan trombosit

- Garam → Untuk menaikkan tekanan darah

Dan untuk meredakan demam, daun pepaya juga turut berperan. Setelah jamu diminum efek tubuh kita akan haus sekali dan lapar. Jika lingkungan masyarakat tidak menyediakan salah satu bahan, bahan yang ada, dapat berperan mengatasi DB.

Penyakit DB terkandung mengalami penurunan jumlah trombosit dalam yang tinggi. Peran jamu daun pepaya juga menyapu menambah jumlah darah dalam tubuh. Kita hanya perlu menambahkan bahan tambahan berupa “angkak”. Angkak-angkaknya seperti beras atau ketan yang warnanya merah, kita dapat membeli bahan ini dalam pasar atau super market, biasanya pada deretan bumbu-bumbu cina.


BAB III

METODOLOGI

RAMUAN TRADISIONAL (JAMU) DAUN PEPAYA

OBAT DBD

Kita dapat mengolah bagian-bagian dari tanaman pepaya menjadi bahan sayuran, buah, minuman atau menjadi tepung (getah) yang semua menjadi bahan yang bermanfaat bagi tubuh. Daun pepaya adalah bagian dari tanaman pepaya dapat diolah menjadi ramuan tradisional (jamu) kita dapat mengolahnya menjadi bahan yang bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit, salah satunya adalah Demam Berdarah.

A. Alatan dan Bahan

Kita memerlukan beberapa alat dan bahan berikut :

Bahan : 1 buah daun pepaya

1 genggam pohon meniran (± 5-6 buah)

1 ruas (ibu jari) temu ireng

1 rus (ibu jari) kunyit kuning

1 ujung sendok the garam dapur

500 ml air matang atau gula jawa

Alat : 1 alat tumbuk (lumpang dan alu, parut atau blender)

2. Gelas ukuran sedang

3. Alat penyaringan

4. Mangkok ukuran sedang

5. Baskom berisi air

B. Cara Pembuatan

1. Cucilah semua bahan herbal alami menggunakan air dingin dan bersih pada baskom.

2. Tumbuklah bahan hingga halus

3. Tuangkan air matang ke dalam hasil tumbukkan dengan gelas

4. Lakukan pemerasan menggunakan penyaringan dengan kondisi tangan bersih steril. Hingga cairan/ sarinya tidak kental

5. Hasil pemerasan ditampung pada mangkok yang bersih

6. Berilah sedikit garam dan aduklah hingga terlarut.

7. Sajikan pada gelas dan diminum sehari 3 kali.

Dengan meminumnya secara teratur, penyakit lama-lama berkurang hingga akhirnya sembuh. Selain meminum jamu ini penderita juga harus dijaga daya tahan tubuhnya dari lingkungan yang kotor dan terutama gigitan langsung nyamuk penyebab DB.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHSAN

Lingkungan dengan kondisi yang terawat, terjaga, indah dan bersih menjauhkan masyarakat dari penyakit DBD. Pengolahan lingkungan ini harus dipertahankan dengan kesehatan tubuh itu sangatlah penting. Kita beraktivitas tanpa tubuh yang kuat/ kebugaran jasmani tinggi bukanlah keadaan tubuh yang sehat. Lingkungan, kebutuhan kesehatan akan kebuthan kesehatan tempat tinggal dan kesehatan tubuh.

Penderita DBD diobati dengan tepat, cepat, dengan kondisi lingkungan yang bersih dan sesuai anjuran dokter dapat meningkatkan waktupenyembuhan. Penyembuhan juga dapat menggunakan obat yang alamiah yang lebih mudah dicerna dan diserap tubuh juga mengurangi gejala penyakit dalam tubuh. Salah satunya ramuan tradisional daun pepaya. Efeknya meningkatkan kadar jumlah darah, menurunkan demam, membunuh virus/ mikroorganisme dalam tubuh terutama organ pencernaan, dan menaikkan tekanan darah. Ramuan tradisional daun pepaya pengolahannya praktis dan mudah untuk didapatkan bahannya.

Penggunaan bahan kimia yang mengandung DEET dan obat nyamuk bakar, menghindarkan kita dari penyakit DB. Bahan kimia ini untuk membasmi nyamuk aedes aegypty ata aedes albopictus dewasa. Untuk membasmi jentik-jentiknya digunakan larvasida atau bubuk obat-obat dengan mencampurkannya pada bak penampungan air. Atau menggunakan ikan pernakan jentik nyamuk kita dapat memeliharanya.

Pencegahan dengan memakai pakaian tertutup disiang hari mampu menghindari kita dari gigitan nyamuk pembawa virus dengue. Nyamuk ini kita dapat menggunakan bahan kimia (DEET) kita oleskan pada tangan dan kaki. Bahan ini banyak terjual pada warung atau toko-toko terdekat kita kita seperti Autan, Soffel atau Lavenda.

BAB V

PENUTUP

Masyarakat memerlukan kesehatan-kesehatan di tentukan dari pengolahan lingkungan dan pengolahan bahan makanan. Lingkungan yang bersih harus dipertahankan, karena lingkungan ini menentukan pada bahan makanan dan daya tahan tubuh.

Lingkungan yang bersih, indah, terawat, dan terjaga mampu mencegah terjadinya penyakit di masyarakat, terutama penyakit DB. Penyakit DB penyakit yang serius. Penyakit ini dapat meningkatkan angka kematian (korban) dengan segera.

Pencegahan adalah tindakan yang efektif kita dapat mencegahnya dengan mengontrol keberadaan dan menghindari nyamuk pembawa virus dengue, penyebab DB. Peduli lingkungan, keadaan tubuh dan masyarakat perlu diutamakan dalam pencegahan. Seluruh masyarakat perlu saling menjaga kondisi lingkungan yang bersih, untuk mencukupi kebutuhann kesehatan.

Obat alamiah daun pepaya mampu meringankan gejala akibat DB didalam tubuh yang kondisinya parah maupun ringan, dan mengarah pada kondisi tubuh yang lebih baik. Ramuan ini dibuat dari bahan-bahan herbal/ alamaiah yang mudah di serap dan dicerna oleh tubuh dan hanya memberikan sedikit efek samping atau tanpa efek.

Ramuan ini sangat barguna untuk meredakan penyakit lain, seperti pencernaan, menurunkan resiko antik kanker, dan dapat dijadikan bahan makanan, sayuran, buah, atau pengekstraan getah dalam makanan daging.

Daun pepaya dibutuhkan dalam kesehatan dan oleh masyarakat akat, untuk dibudidayakan karena mengandung kandungan/ senyawa yang berkhasiat. Seperti asam amino, enzim karpein, alkoloid, beberapa vitamin, dan seratnya yang tinggi yang dibutuhkan bagi tubuh.

Tanaman pepaya mudah tumbuh diwilayah Indoneisa yang iklimnya tropis. Kita harus dapat mengolahnya untuk keebutuhan, kebutuhan sehat dan kebutuhan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://WWW.geogle.com.

http://WWW.wikipedia.com.

http://WWW.blogspot.com.

0 komentar:

Posting Komentar