Karya Tulis
Buah Pala Sebagai Pengganti Pil Tidur
Tanpa Efek Samping
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur Mata Pelajaran di Kelas XI Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun Oleh :
Arief Novianto
NIS : 5544
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
Buah Pala Sebagai Pengganti Pil Tidur
Tanpa Efek Samping
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur Mata Pelajaran di Kelas XI Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun Oleh :
Arief Novianto
NIS : 5544
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah : Buah Pala Sebagai Pengganti Pil Tidur Tanpa Efek Samping
Penyusun : Arief Novianto
NIS : 5544
Sekolah : SMA Negeri 1 Kutowinangun
Karya tulis ini telah disahkan pada . . . . . . , . . . Februari 2012
Oleh :
|
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur atas rahmat dan karunia yang telah Allah SWT berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul Pala Sebagi Pengganti Pil Tidur Tanpa Efek Samping dengan baik. Karya tulis ini dapat dilesaikan dengan baik tidak lepas dari dukungan dan partisipasi berbagi pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drs. Kirwanto selaku pembimbing dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini,
2. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Karya tulis ini merupakan hasil penelitian yang penulis buat untuk memenuhi tugas mandiri terstruktur mata pelajaran di kelas XI semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap agar karya tulis ini bermanfaat bagi masyarakat umum.
| |||
|
|
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ............................................................................................................ iii
Kata Pengantar ................................................................................................................... iv
Daftar Isi ............................................................................................................................ v
Daftar Tabel ........................................................................................................................ vii
Daftar Gambar .................................................................................................................... viii
Abstrak ............................................................................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................. 10
I.1. Latar Belakang ............................................................................................... 10
I.2. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 12
I.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 12
I.4. Manfaat .......................................................................................................... 12
BAB II.TELAAH PUSTAKA .......................................................................................... 13
II.1. Tanaman Pala ............................................................................................... 13
II.1.a. Deskripsi Tanaman Pala ................................................................... 13
II.1.b. Manfaat Tanaman Pala .................................................................... 14
II.2. Kandungan Bunga dan Buah Pala ............................................................... 15
BAB III. METODOLOGI.................................................................................................. 17
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 17
III.2. Bahan dan Alat ........................................................................................... 17
III.1.a. Bahan .............................................................................................. 17
III.1.b. Alat ................................................................................................. 17
III.3. Metode Pembuatan Obat Tidur dari Pala ................................................... 17
III.4. Pengujian .................................................................................................... 18
III.4.a. Selisih antara waktu penggunaan dengan waktu mulai tidur ......... 18
III.4.b. Lama waktu tidur ........................................................................... 18
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 19
IV.1. Hasil pengujian obat tidur dari biji pala ...................................................... 19
IV.a. Kecepatan efek kantuk ...................................................................... 19
IV.b. Lama waktu tidur .............................................................................. 19
IV.c. Efek setelah menggunakan................................................................. 19
IV.d. Aroma................................................................................................ 19
|
IV.2. Keunggulan dan Kelemahan ....................................................................... 19
BAB V. PENUTUP ........................................................................................................... 20
V.1. Kesimpulan ................................................................................................... 20
V.2. Saran ............................................................................................................. 20
DAFTA PUSTAKA ........................................................................................................... 21
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 22
|
|
DAFTAR TABEL
1. Sepuluh Besar Penyakit Penyebab Kematian ......................................................... 10
|
|
DAFTAR GAMBAR
1. Klasifikasi Pala ....................................................................................................... 13
2. Pohon Pala .............................................................................................................. 14
3. Buah Pala ................................................................................................................ 16
4. Biji Pala .................................................................................................................. 16
5. Bunga Pala .............................................................................................................. 16
|
ABSTRAK
Latar Belakang:
Akhir-akhir ini frekuensi gangguan tidur cenderung meningkat. Biji pala (Myristica fragrans Houtt) merupakan tanaman obat tradisional yang dipercaya masyarakat dapat digunakan sebagai obat tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa biji pala dapat dibuat obat tidur yang dapat memperpendek waktu induksi tidur dan memperpanjang lama waktu tidur.
Metode :
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan membuat obat tidur menggunakan biji pala dan mencari tahu kandungan biji pala.
Hasil :
1. Terbukti pala mengandung zat aromatik yang dapat menimbulkan efek kantuk.
2. Biji pala dibuat sebagai obat tidur tanpa efek samping.
Kesimpulan:
Biji pala dapat menimbulkan efek kantuk dan dapat dibuat obat tidur.
|
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Banyak penyakit yang mengakibatkan kematian. Sepuluh besar penyakit
penyebab kematian didominasi oleh penyakit dua sistem yaitu jantung dan pernafasan, penyakit menular, infeksi kuman dan HIV/AIDS, penyakit tidak menular, kanker, dan kecelakaan. Demikian adalah daftar sepuluh besar penyakit penyebab kematian yang dilaporkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2004 :
No. | Nama Penyakit | Persentase Kematian |
1. | Jantung | 29,34 % |
2. | Infeksi Bakteri | 23,04 % |
3. | Korone | 12,64 % |
4. | Kanker | 12,49 % |
5. | Stroke | 9,66 % |
6. | Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas | 6,95 % |
7. | Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Bawah | 6,81 % |
8. | Penyakit Sistem Pernafasn | 6,49 % |
9. | Trauma | 6,23 % |
10. | Infeksi Virus HIV/AIDS | 4,87 % |
|
Dari daftar penyakit diatas, banyak pasien yang mengalami ganguan tidur. Kita semua dapat menyadari berbagai keadaan aktivitas otak, terutama tidur, keadaan siaga, dan perangsangan yang ekstrem, bahkan berbagai macam suasana hati tidak bisa diatur semaunya. Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana orang tersebut dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya. Tidur bagi manusia merupakan hal yang sangat penting, karena tidur dapat mengendalikan irama kehidupan manusia sehari-hari. Tidur harus dibedakan dengan koma, yang merupakan keadaan bawah sadar dimana orang tersebut tidak dapat dibangunkan. Setiap manusia menghabiskan seperempat sampai sepertiga dari kehidupannya untuk tidur. Setiap orang membutuhkan tidur untuk istirahat. Namun, apabila kebutuhan itu sulit terpenuhi, dapat timbul keadaan yang dikenal dengan gangguan tidur.
Menurut penelitian, hampir setiap manusia pernah mengalami gangguan tidur. Satu dari sembilan orang memiliki gangguan tidur, terutama pada manula. Seseorang dapat dikatakan mempunyai gangguan tidur jika mengalami gangguan untuk tidur atau tidak dapat tidur dengan nyenyak. Diperkirakan tiap tahun 20% - 40% orang dewasa mengalami gangguan tidur dan 17% diantaranya mengalami masalah serius. Prevalensi gangguan tidur setiap tahun cenderung meningkat, hal ini juga sesuai dengan peningkatan usia dan berbagai penyebabnya. Kaplan dan Sadock melaporkan kurang lebih 40-50% dari populasi usia lanjut menderita gangguan tidur. Beberapa orang usia lanjut memiliki banyak keluhan atas penyakit yang dideritanya, yang kemudian diberikan terapi berbagai macam obat. Beberapa individu menggunakan berbagai obat-obat yang memiliki efek mempercepat induksi tidur dan memperlama waktu tidur dibawah pengawasan dokter.
Penggunaan obat-obat hipnotik yang ada sekarang merupakan masalah tersendiri yang perlu diperhatikan. Keamanan obat yang digunakan, ditinjau dari aspek medis, perlu diperhatikan. Sedangkan dari aspek nonmedis yang perlu diperhatikan adalah timbulnya penyalahgunaan obat yang yang kini kian marak di masyarakat. Melihat dari kejadian tersebut di atas, diperlukan adanya obat tradisional yang efektif, aman, murah, dan mudah didapat untuk mengurangi masalah yang tersebut di atas, terutama untuk mengurangiterapi dengan berbagai macam obat.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui Direktorat Pengawasan Obat Tradisional membagi obat tradisional menjadi golongan jamu dan golongan obat fitoterapi. Selain itu terdapat kelompok tumbuhan yang disebut TOGA (Taman Obat Keluarga) yang dulu disebut apotek hidup. Penelitian obat tradisional di Indonesia belumlah tuntas, namun sejak dulu masyarakat telah menggunakannya dengan berbagai indikasi. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan alam tersebut yang dapat kita lihat adalah banyaknya jenis spesies tanaman di Indonesia, termasuk tanaman obat tradisional. Kurang lebih terdapat 30.000 – 40.000 spesies tanaman ada di Indonesia. Tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional salah satunya adalah pala.
Tanaman pala merupakan tanaman asli Indonesia. Berbagai macam bagian dari pala memiliki efek yang bermacam-macam. Sebagai contoh diantaranya adalah biji pala yang dapat dimanfaatkan sebagai obat sedatif hipnotik dan secara empiris, biji pala sering digunakan oleh masyarakat sebagai obat untuk menenangkan atau menidurkan anak. Weiss E.A. menyebutkan bahwa senyawa aromatik myristicin dan elimicin sebesar 2%-18% yang terdapat pada biji pala bersifat merangsang tidur.
Hal ini yang melatarbelakangi penelitian tentang khasiat buah pala sebagai pengganti obat tidur tanpa efek samping. Selain itu, mudahnya mendapatkan buah pala menjadi dorongan positif akan lahirnya sebuah produk buah pala yang melimpah. Dari hasil pemamparan di atas menunjukan yang melatarbelakangi penelitian antara lain :
1. Banyaknya penderita gangguan tidur.
2. Banyaknya obat tidur yang memiliki efek buruk bagi penggunanya.
3. Kebutuhan zat penenang sebagai pengatur pola tidur, mengatasi penyakit susah tidur atau insomnia dan menenangkan pikiran.
4. Meningkatkan kualitas tidur yang secara langsung berpengaruh pada kualitas hidup.
Hal-hal tersebut diatas menjadi dasar mengapa penulis tertarik untuk mengungkap pala sebagai pengganti obat tidur tanpa efek samping.
I.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data-data yang penulis paparkan di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan, antara lain :
1. Apakah pala mengandung senyawa yang dapat merangsang kantuk?
2. Bagaimana cara mengolah pala sebagai obat tidur?
3. Apakah terdapat efek samping jika mengkonsumsi obat tidur dari pala?
I.3. Tujuan Penelitian
1. Mengungkap kandungan yang terdapat dalam buah pala.
2. Membuat obat tidur tanpa efek samping dari buah pala.
3. Mengungkap kelebihan obat tidur dari buah pala.
4. Mengunkap efek samping jika mengkonsumsi obat tidur dari buah pala.
I.4. Manfaat
1. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa obat tidur yang dijual sembarangan memiliki efek buruk bagi penggunanya.
2. Memberi rujukan kepada pemerintah agar membatasi penjualan obat tidur tanpa sertifikat aman.
3. Memberikan rujukan kepada instansi terkait untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai potensi yang terdapat di dalam buah pala.
4. Sebagai sumber acuan yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB II. TELAAH PUSTAKA
II.1. Tanaman Pala
II.1.a. Deskripsi Tananman Pala
Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditi perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Istilah pala juga dipakai untuk biji pala yang diperdagangkan. Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius "Si Tua". Semenjak zaman eksplorasi Eropa pala tersebar luas di daerah tropika lain seperti Mauritius dan Karibia (Pulau Grenada). Tanaman pala menyebar ke Jawa pada saat perjalanan Marcopollo ke Tiongkok yang melewati Pulau Jawa pada tahun 1271 sampai 1295. Tanaman pala terus meluas sampai ke Sumatra.
Tumbuhan pala merupakan tanaman berumah dua (dioecious) sehingga dikenal pohon jantan dan pohon betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila masak, kulit dan daging buah membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah menghasilkan satu biji berwarna coklat.
Pala dipanen biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam perdagangan, salut biji pala dinamakan fuli, atau dalam bahasa Inggris disebut mace, dalam istilah farmasi disebut myristicae arillus atau macis. Daging buah pala dinamakan myristicae fructus cortex. Panen pertama dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah pohonnya ditanam dan mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun. Tumbuhnya dapat mencapai 20 m dan usianya bisa mencapai ratusan tahun.
Sebelum dipasarkan, biji dijemur hingga kering setelah dipisah dari fulinya. Pengeringan ini memakan waktu enam sampai delapan minggu. Bagian dalam biji akan menyusut dalam proses ini dan akan terdengar bila biji digoyangkan. Cangkang biji akan pecah dan bagian dalam biji dijual sebagai pala.
Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar (seperti eggnog). Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau sabun.
Tanaman pala dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
1. Myristica fragan Houtt
2. Myristica argentea Ware
3. Myristica fattua Houtt
4. Myristica specioga Ware
5. Myristica Sucedona BL
6. Myristica malabarica Lam
Jenis pala yang banyak dibudidayakan yaitu Myristica fragans karena jenis pala ini mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi dari pada jenis lainnya. Kemudian jenis lainnya yang memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi yaitu jenis Myristica argentea dan Myristica fattua. Sedangkan jenis Myristica specioga, Myristica sucedona, dan Myristica malabarica produksinya rendah sehingga nilai ekonomimya rendah.
II.1.b. Manfaat Tanaman Pala :
Selain sebagai rempah-rempah, pala juga berfungs sebagai tanaman penghasil minyak atsiri yang banyak digunakan dalam industri pengalengan, minuman dan kosmetik. Di bawah ini adalah manfaat tanaman pala berdasarkan bagian-bagiannya :
1. Kulit batang dan daun
Batang atau kayu yang disebut dengan kino hanya dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar, sedangkan kulit batang dan daun tanaman pala dapat menghasilkan minyak atsiri.
2. Fuli
Fuli atau bunga pala adalah benda untuk menyelimuti biji buah pala yang berbentuk seperti anyaman pala. Bunga pala dalam bentuk kering dapat dijual.
3. Biji
Biji pala dimanfaatkan sebagai rempah-rempah. Buah pala sesungguhnya dapat meringankan semua rasa sakit dan rasa nyeri yang disebabkan oleh kedinginan, masuk angin dalam lambung dan usus, dan sakit kepala. Biji pala sangat baik untuk obat pencernaan yang terganggu dan obat mual dan muntah.
4. Daging Buah Pala
Daging buah pala dapat dijadikan makanan makanan ringan, seperti asinan, manisan, dan selai.
Gangguan tidur juga dapat diatasi tanpa harus ke dokter, apalagi mengkonsumsi obat penenang. Indonesia mempunyai beberapa tanaman yang bisa dibudidayakan untuk menyamankan tidur. Weiss E.A. menyebutkan bahwa senyawa aromatik myristicin, elimicin, dan safrole sebesar 2%-18% yang terdapat pada biji dan bunga pala bersifat merangsang tidur berkhayal (halusigenik) dengan dosis kurang dari 5 gram. Di beberapa negara Eropa, biji pala digunakan dalam porsi sedikit sebagai bumbu masakan daging dan sup. Fulinya (kulit pembungkus biji pala) lebih disukai digunakan dalam penyedap masakan, acar, dan kecap. Minyak yang mudah menguap dari biji, fuli, kulit, kayu, daun, dan bunga hasil sarinya sebagai oleoresins sering digunakan dalam industri pengawetan minuman ringan dan kosmetik. Minyak pala secara luas digunakan sebagai bahan penyedap pada produk makanan dengan dosis yang dianjurkan sekitar 0,08%. Minyak ini memiliki kemampuan mematikan serangga (insektisidal), antijamur (fungisidal), dan antibakteri. Sebagai obat, pala berkhasiat sebagai bahan perangsang (stimulan), mengeluarkan angin (karminatif), menciutkan selaput lendir atau pori-pori (astrinjen), dan mengatasi lemah syahwat (afrodisiak).
II.2. Kandungan Bunga dan Buah Pala
1. Daging buah 100 gram :
Ø Air 10 gram
Ø Protein 7 gram
Ø Lemak 33 gram
Ø Monoterpene hidrocarbons 61%-88% seperti alpha piene, beta piene, dan sabiene
Ø Asam monoterpenes 5%-15%
Ø Aromatik eter 2%-18% seperti myristicin dan elemicin
2. Arillus :
Ø Minyak atsiri
Ø Zat samak
Ø Zat pati
3. Biji :
Ø Minyak lemak
Ø Saponin
Ø Miritisin
Ø Elmisin
Ø Safrole
Ø Pektin
Ø Hars
Ø Zat samak
Ø Lemonena
Ø Asam oleanolat
4. Kulit buah :
Ø Minyak atsiri
5. Bunga 100 gram :
Ø Air 16 gram
Ø Lemak 22 gram
Ø Minyak 10 gram
Ø Karbohidrat 48 gram
Ø Fosfor 0,1 gram
Ø Zat besi 13 miligram
BAB III. METODOLOGI
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Proses penelitian obat tidur dari biji pala dilaksanakan di rumah penulis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2012.
III.2. Bahan dan Alat
III.2.a. Bahan
1) Biji buah pala
Biji buah pala digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan obat tidur dari biji pala.
2) Air
Digunakan sebagai pelarut zat aromatik (myristicin, elimicin, dan safore).
III.2.b. Alat
1) Cobek dan muthu
2) Mangkuk
3) Sendok teh
4) Tisu basah
III.3. Metode Pembuatan Obat Tidur dari Pala
Metode pembuatan obat tidur yang dilakukanpenulis adalah dengan menggunakan metode basah. Tujuan menggunakan metode ini agar praktis dan mudah dilakukan masyarakat. Langkah-langkah pembuatan obat tidur dari biji pala dengan metode basah adalah sebagai berikut :
1) Pengumpulan biji
Biji dapat diperoleh dengan cara membeli di pasar atau dengan memetik langsung dari pohon dan dipisahkan dari kulit buah, daging buah, dan arillus 3 sampai 5 butir.
2) Pembersihan biji
Pembersihan biji dilakukan untuk memisak kotoran dan kuman yang melekat pada biji pala. Pemberishan dilakukan dengan menggunakan tisu basah.
3) Penumbukan
Biji pala yang sudah bersih selanjutnya ditumbuk sampai halus dengan menggunakan cobek dan muthu.
4) Pelarutan zat aromatik
Biji pala yang sudah halus diberi air dengan perbandingan 3 butir biji pala : 1 sendok teh air.
5) Pengadukan
Biji pala yang sudah diberi air selanjutnya diaduk agar zat aromatik benar-benar larut dalam air.
III.4. Pengujian
Pengujian dilakukan dengan cara memasukan memasukan zat aromatik kedalam pembuluh darah yang dapat dilakukan dengan melalui pori-pori kulit, penyuntikan kedalam pembuluh darah, dan dicerna. Pengujian yang dilakukan penulis adalah dengan cara melalui pori-pori kulit karena praktis dan resiko efek samping belum ditemukan. Agar obat tidur dari pala masuk kedalam pembuluh darah dan cepat bereaksi obat yang telah dibuat dioleskan pada pelipis. Uji yang dilakukan dengan membandingkan obat hipnotik :
III.4.a. Kecepatan efek kantuk
III.4.b. Lama waktu tidur
III.4.c. Efek saat dan setelah menggunakan
III.4.d. Aroma
III.5. Hasil Pengujian
Pengujian | Obat Tidur dr Biji Pala | Obat Hipnotik |
Kecepatan Efek Kantuk | 2 menit 7 detik | 2 menit 13 detik |
Lama Waktu Tidur | 6 jam | 8 jam |
Efek sebelum menggunakan | Bagian yang diolesi terasa sedikit panas | Tidak ada |
Efek setelah menggunakan | Tidak ada | Kepala agak pusing |
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil pengujian obat tidur dari biji buah pala
IV.1.a. Selisih antara waktu pengolesan dengan waktu mulai tertidur
Dari hasil pengamatan yang didapat selisih antara waktu pengolesan dengan waktu mulai tertidur adalah 127 detik. Selisih waktu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1) Kondisi kelelahan tubuh
2) Kondisi ketenangan pikiran
3) Lingkungan
4) Lama tidur dari hari sebelumnya
5) Lama tidur pada hari tersebut (hari pemakaian obat) sebelum pemakaian obat
IV.1.b. Lama waktu tertidur
Lama waktu tertidur yang didapat dari pengamatan adalah kurang lebih 8 jam. Lama waktu tidur juga dipengaruhi oleh faktor :
1) Kondisi kelelahan tubuh
2) Kondisi ketenangan pikiran
3) Lingkungan
4) Lama tidur dari hari sebelumnya
5) Lama tidur pada hari tersebut (hari pemakaian obat) sebelum pemakaian obat
IV.2. Kunggulan dan kelemahan
Dari hasil penelitian diatas telah didapat keunggulan dan kelemahan obat tidur dari biji pala.
Keunggulan :
1. Tidak menimbulkan efek samping
2. Proses pembuatan praktis
3. Bahan mudah didapat
Kelemahan:
1. Biji pala harganya mahal (Rp.1500/biji)
2. Penggunaan harus berhati-hati, jangan terkena mata.
BAB V. PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian terhadap obat tidur dari biji pala dapa penulis simpukan sebagai berikut :
1) Biji pala mengandung zat aromatik yang dapat memberi efek kantuk sehingga dapat dipakai sebagai obat tidur.
2) Obat tidur dari biji pala ini sangat baik digunakan karena tidak memiliki efek samping.
V.2. Saran
1) Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan informasi lebih banyak tentang biji pala ini.
2) Masyarakat lebih baik jangan menggunakan obat-obat hipnotik yang memiliki efek buruk bagi penggunanya.
3) Pemerintah harus membatasi penjualan obat-obat hipnotik.
DAFTAR PUSTAKA
Endra, Surya. Obat-obatan Ramuan Asli. Surabaya: Usaha Nasional.
http://www.suaradokter.com/2011/06/10-besar-penyebab-kematian/
http://liaayus.wordpress.com/ipa-1/zat-adiktif-dan-psikotropika-3/
http://www.manfaatkesehatan.com/2011/11/3-tanaman-alami-dapat-mengatasi.html
http://www.obat-untuk-penyakit.com/tag/manfaat-dan-efek-samping-mengkonsumsi-obat-
tidur/
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama Lengkap : Arief Novianto
Tempat/tanggal lahir : Kebumen, 8 November 1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Pelajar
Riwayat Pendidikan : TK Kembangarum
SD Negeri 1 Karangsari
SMP Negeri 1 Kutowinangun
SMA Negeri 1 Kutowinangun
bisakah di tampil hasil produksi pala di indonesia secara keseluruhan,,,?????
BalasHapus