Submit

23 Okt 2012

Karya Tulis Khasiat Tapai Singkong ( Manihot esculenta ) Sebagai Obat Penyakit Ambeien

Karya Tulis

Khasiat Tapai Singkong ( Manihot esculenta ) Sebagai

Obat Penyakit Ambeien

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi
Tugas Bahasa Indonesia di Semester II (Dua)

clip_image002

Disusun Oleh :

Nama : Rizal Arief Fitriantoro

Kelas : XI.IA.4

SMA Negeri 1 Kutowinangun

Tahun pelajaran 2011/2012

Khasiat Tapai Singkong ( Manihot esculenta ) Sebagai

Obat Penyakit Ambeien

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi
Tugas Bahasa Indonesia di Semester II (Dua)

clip_image003

Disusun Oleh :

Nama : Rizal Arief Fitriantoro

Kelas : XI.IA.4

SMA Negeri 1 Kutowinangun

Tahun pelajaran 2011/2012

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : Khasiat Tapai Singkong ( Manihot esculenta ) Sebagai Obat Penyakit Ambeien

Penyusun : Rizal Arief Fitriantoro

Kelas : XI.IA.4

Karya tulis ini telah disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Oleh :

Pembimbing

Drs. Kirwanto

NIP.19630809.19951.2.1001

KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “ Khasiat Tapai Singkong ( Manihot esculenta ) Sebagai Obat Penyakit Ambeien dengan baik. Karya ilmiah ini, dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1) Bapak Kirwanto, S.Pd. selaku pembimbing dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini,

2) Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan moral maupun material,

3) Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

Karya ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Bahasa Indonesia semester 2 kelas XI. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun karya ilmiah ini. Penulis melakukan pengamatan di lingkungan sekitar serta mencari informasi dari berbagai media,baik media cetak maupun elektronik.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap agar karya ilmiah ini, memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum dan masyarakat Kebumen khususnya.

Kebumen, 28 Februari 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul………………………………………………………………………………ii

Lembar Pengesahan……………………………………………………..…………………iii

Kata Pengantar……………………………………………………………..………………iv

Daftar Isi……………………………………………………………………….……………v

Daftar Gambar…………………………………………………………………..…………vii

BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………..………1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………...……1

1.2 Identifikasi Masalah ……………………………………………………………...1

1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………1

1.4 Manfaat …………………………………………………………..………………2

BAB II. TELAAH PUSTAKA…………………………………………...……………3

2.1 Tanaman Singkong……………………………………………………….………3

2.1.1 Klasifikasi Tanaman…………………………………………………………3

2.1.2 Syarat Pertumbuhan…………………………………………………………4

2.1.2.1 Iklim……………………………………………………………………4

2.1.2.2 Media Tanam………………………………………………………..…4

2.1.2.3 Ketingian tempat………………………………………………….……5

2.1.3 Kadar Gizi……………………………………………………………..….…5

2.2 Penyakit Ambeien……………………………………………………………...…6

2.2.1 Gejala…………………………………………………………………..……6

2.2.2 Penyebab………………………………………………………………….…7

2.2.3 Diagnosis………………………………………………………………….…8

2.2.4 Macam-macam Obat Tradisional Ambeien…………………………………8

BAB III. METODOLOGI ……………………………………………………………10

3.1 Bahan dan Alat………………………………………………………………..…10

3.1.1 Bahan…………………………………………………………………….…10

3.1.2 Alat…………………………………………………………………………10

3.2 Metode Pembuatan Tape Singkong………………………………………….…10

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………..…12

4.1 Reaksi Tapai Singkong……………………………………………………….…12

4.2 Peran Tapai Singkong Terhadap Penyakit Ambeien……………………………12

BAB V. PENUTUP………………………………………………………………….…13

5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………..……13

5.2 Saran…………………………………………………………………………..…13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….....…………………14

LAMPIRAN…………………………………………………………………………..…15

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Pohon Singkong……………………………………………………..………………3

2. Wasir………………………………………………………………………...………6

3. Penderita wasir………………………………………………………………...……6

4. Singkong yang telah dikupas………………………………………………………10

5. Proses Pengukusan……………………………………………………………...…11

6. Proses peragian………………………………………………………………….…11

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia hidup pasti tidak akan selamanya sehat, pasti pernah mengalami sakit. Penyebab penyakit itu bermacam-macam, antara lain : pola makan, gaya hidup tidak sehat, kurang olahraga dll. Salah satu penyakit yang diderita manusia adalah Ambeien.

Ambeien atau wasir dalam istilah kedokteran disebut hemorhoids. Gangguan ini terjadi karena pembuluh-pembuluh darah di daerah anus melebar akibat aliran darah ke jantung terhambat. Pembuluh yang melebar tersebut akan ditutupi selaput lendir,kulit,jaringan ikat atau otot-otot polos yang lama kelamaan membengkas ke hingga membentuk tonjolan. Secara anatomi sebenarnya ambeien bukanlah suatu penyakit melainkan perubahan pada bantalan pembuluh darah di daerah dubur.Di mana pada bagian dubur terdapa tiga pembuluh darah atau arteri. Jika salah satunya terganggu atau terdapat bendungan aliran darah maka pembuluh tersebut akan melebar atau membengkak. Hal ini yang disebut ambeien.

Penulis menemukan dari salah satu media masa bahwa kulit singkong dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit, salah satunya adalah ambeien. Hal tersebut yang melatar belakangi penulis untuk membuat karya tulis yang berjudul “ Khasiat Tapai Singkong ( Manihot esculenta ) Sebagai Obat Penyakit Ambeien ” .

1.2. Identifikasi masalah

a) Bagaimana cara mengobati penyakit Ambeien?

b) Apakah Tapai singkong dapat menjadi alternative penyembuhan penyakit Ambeien?

c) Bagaimana cara pengobatan penyakit Ambeien mengngunakan tapai singkong?

1.3. Tujuan

a) Dapat menjadi pengobatan alternative penyakit Ambeien.

b) Menghemat biaya pengobatan karena harga tapai singkong murah.

1.4. Manfaat

a) Pembaca dapat mengetahui apa itu penyakit ambeien

b) Pembaca dapat mengetahui gejala, penyebab, dan cara pengobatan penyakit Ambeien

c) Pembaca dapat mengetahui cara pembuatan tapai singkong

BAB II. TELAAH PUSTAKA

2.1. Tanaman singkong

clip_image005Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayiuran. Memiliki nama latin manihot utilissima. Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam aminometionin.

Gambar 1. Pohon singkong

2.1.1. Klasifikasi Tanaman

Klasifikasi tanaman ketela pohon adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan

Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji

Sub Divisi : Angiospermae atau berbiji tertutup

Kelas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Manihot

Spesies :Manihot utilissima Pohl.; Manihot esculenta Crantz sin.

Varietas-varietas ketela pohon unggul yang biasa ditanam, antara lain: Valenca Mangi, Betawi, Basiorao, Bogor, SPP, Muara, Mentega, Andira 1, Gading, Andira 2,Malang 1, Malang 2, dan Andira 4.

2.1.2 Syarat Pertumbuhan

2.1.2.1.Iklim

a) Curah hujan yang sesuai untuk tanaman ketela pohon antara 1.500-2.500 mm/tahun.udara minimal bagi tumbuhnya ketela kohon sekitar 10 derajat C.

b) Bila suhunya di bawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.

c) Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon antara 60-65%.

d) Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon sekitar 10 jam/hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.

2.1.2.2. Media Tanam

a) Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik.Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Untuk pertumbuhan tanaman ketela pohon yang lebih baik, tanah harus subur dan kaya bahan organik baik unsur makro maupun mikronya.

b) Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.

c) Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon berkisar antara 4,5-8,0 dengan pH ideal 5,8. Pada umumnya tanah di Indonesia ber-pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0-5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ketela pohon.

2.1.2.3. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman ketela pohon antara 10–700 m dpl, sedangkan toleransinya antara 10–1.500 m dpl. Jenis ketela pohon tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.

2.1.3. Kadar gizi

Kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi:

· Kalori 121 kal

· Air 62,50 gram

· Fosfor 40,00 gram

· Karbohidrat 34,00 gram

· Kalsium 33,00 miligram

· Vitamin C 30,00 miligram

· Protein 1,20 gram

· Besi 0,70 miligram

· Lemak 0,30 gram

· Vitamin B1 0,01 miligram

·

2.1.4. Produksi sedunia

Produksi singkong sedunia (2008)

Posisi

Negara

Banyaknya 
Ton

1

clip_image007Niger

44.582.000

2

clip_image009Somalia

38.442.000

3

clip_image011Thailand

27.565.636

4

clip_image013Brasil

25.877.918

5

clip_image015Indonesia

21.593.052

6

clip_image017Republik Demokratik Kongo

15.019.430

7

clip_image019Ghana

9.650.000*

8

clip_image021Vietnam

9.395.800

9

clip_image023India

9.053.900

10

clip_image025Angola

8.840.000*

11

clip_image027Tanzania

6.600.000*

12

clip_image029Uganda

5.072.000

13

clip_image031Mozambik

5.038.623*

14

clip_image033Paraguay

4.800.000*

15

clip_image035Republik Rakyat Cina

4.361.573*

16

clip_image037Kamboja

3.676.232

Sedunia

232.950.180

2.2. PenyakitAmbeien

Ambeien

2.clip_image039, atau sering disebut asir (dalam bahasa Inggris atau Latin disebut Hemorrhoid dan dalam bahasa kedokteran disebut Piles) adalah penyakit atau gangguan pada anus dimana Sphinchter Ani atau bibir anus, mengalami pembengkakan yang kadang-kadang disertai pendarahan. Dalam beberapa kasus, wasir atau ambeien disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan gerakan pada olahraga tertentu misalnya pada olahraga angkat beban atau olahraga pernapasan, terlalu banyak duduk atau berdiri, faktor genetika (keturunan), mengejan terlalu keras saat buang air besar (biasanya akibat konstipasi) dan dapat terjadi juga pada wanitahamil. Tetapi umumnya, penyebabnya adalah karena mengejan terlalu.

Gambar 2. Wasir

2.2.1. Gejala

clip_image041

Gambar 3. Penderita wasir

Wasir bisa mengeluarkan darah(seperti invander salim yang terkena wasir dan mengeluarkan darah lumayan banyak), terutama setelah buang air besar, sehingga tinja mengandung darah atau terdapat bercak darah di handuk/tisu kamar mandi. Darahnya bisa membuat air di kakus menjadi merah. Lama kelamaan wasir dapat menyebabkan penderitanya mengalami kehilangan darah yang berat atau anemia sehingga memerlukan transfusi darah.

Wasir yang menonjol keluar mungkin harus dimasukkan kembali dengan tangan perlahan-lahan atau bisa juga masuk dengan sendirinya. Wasir dapat membengkak dan menjadi nyeri bila permukaannya terkena gesekan atau jika di dalamnya terbentuknya pembekuan darah.

Kadang wasir bisa mengeluarkan lendir dan menimbulkan perasaan bahwa masih ada isi rektum yang belum dikeluarkan. Gatal pada daerah anus (pruritus ani) bisa menjadi gejala dari wasir. Rasa gatal ini terjadi karena keadaan wasir yang terkeluar itu menghambat pembersihan anus secara efisien, dapat menyebabkan partikel-partikel kecil dari feses menumpuk pada kulit perianal dan bekerja sebagai iritan. Iritan ini dapat berpotensi menjadi kanker bila tidak segera ditangani.

Ada dua macam penyakit wasir, yaitu wasir luar dan wasirdalam. Pada wasir dalam, pembuluh darah ditutupi oleh selaput lendir yang basah di dalam anus. Pada tarf awal memang wasir tidakterlihat dari luar,namun jika sudah membesarakan menonjol keluar

Gejala awal wasir dalam adalah keluarnya darah saat buang air besar. Pada wasir dalam ini ada beberapa stadium yaitu :

a. Stadium 1 :tonjolan masih kecil dan belum keluar. Gejalanya darah menetes setiap selesai buang air besar.

b. Stadium 2 :tonjolan sudah keluar dengan ukuran sedang. Dengan gejala jika selesai buang air besar, tonjolan keluar namun akan masuk kembali saat penderita berdiri.

c. Stadium 3 : ukuran tonjolans udah lebih besar. Gejalanya selesai buang air besar tonjolan keluar dan tidak akan masuk lagi kecuali didorong dengantangan.

d. Stadium 4 :tonjolan sudah sebesar bola tenis. Tonjolan ini tidak dapat masuk.

2.2.2. Penyebab

Sejumlah faktor dapat menyebabkan formasi dari wasir termasuk kebiasaan buang air besar tidak teratur (konstipasi atau diare), olahraga, nutrisi (diet rendah serat), peningkatan tekanan intra-abdomen (berkepanjangan tegang), kehamilan, genetika, tidak adanya katup dalam vena hemoroid, dan penuaan. Faktor lain yang dapat meningkatkan tekanan vena rektum sehingga wasir termasuk obesitas dan duduk untuk jangka waktu yang lama. Selama kehamilan, tekanan dari janin di perut dan perubahan hormonal menyebabkan pembuluh hemorrhoidal untuk memperbesar. Persalinan juga menyebabkan peningkatan tekanan intra-abdomen. Terapi pembedahan jarang diperlukan, sebagai gejala ini biasanya hilang pasca melahirkan.

2.2.3. Diagnosis

Diagnosis wasir yang membengkak dan terasa nyeri ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan di daerah anus dan rektum. Untuk keadaan yang lebih serius, misalnya tumor atau kanker, bisa dibantu dengan pemeriksaan anoskopi dan sigmoidoskopi.

Biasanya, wasir tidak membutuhkan pengobatan kecuali bila menyebabkan gejala. Obat pelunak tinja atau psilium bisa mengurangi konstipasi dan peregangan yang menyertainya.

Suntikan skleroterapi diberikan kepada penderita wasir yang mengalami perdarahan. Dengan suntikan ini, pembuluh vena digantikan oleh jaringan parut. Wasir dalam yang besar dan tidak bereaksi terhadap suntikan skleroterapi, diikat dengan pita karet. Cara ini, disebut ligasi pita karet, meyebabkan wasir menjadi layu dan putus tanpa rasa sakit. Pengobatan ini dilakukan dengan selang waktu 2 minggu atau lebih. Mungkin diperlukan 3-6 kali pengobatan.

Wasir juga bisa dihancurkan dengan menggunakan laser (perusakan laser), sinar infra merah (fotokoagulasi infra merah) atau dengan arus listrik (elektrokoagulasi). Pembedahan mungkin digunakan bila pengobatan lain gagal.

Bila wasir dengan bekuan darah menyebabkan nyeri, maka bisa diobati dengan cara:

· duduk berendam dalam air hangat

· mengoleskan salep obat bius lokal

· pengompresan dengan kemiri.

Nyeri dan pembengkakan biasanya akan berkurang beberapa saat kemudian, dan bekuan menghilang setelah 4-6 minggu. Pilihan lainnya adalah memotong vena dan mengeluarkan bekuan, yang dengan segera akan mengurangi nyeri.

2.2.4. Macam-macam Obat Tradisional Ambeien

Beberapa obat tradisonal ambeien :

a) Bawang putih

b) Daun salak

c) Daun wungu dan Bahan lain

d) Jambu biji

e) Jamur kuping

f) Kecubung

g) Lidah buaya

h) Pare

i) Pegagan

j) Pisang kheluthuk

k) Tape singkong

l) Terong ungu

BAB III. METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan

3.1.1. Alat :

1. Baskom

2. Kain Lap

3. Kompor

4. Panci Kukus

5. Penyaring

6. Piring

7. Pisau

8. Sendok & Garpu

3.1.2. Bahan :

1. Air secukupnya

2. Daun pisang

3. Ragi yang telah dihaluskan

4. Singkong 2 kg

3.2. Metode Pembuatan Tapai Singkong

1. Siapkan semua bahan.

2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.

3. clip_image043Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.

4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.

Gambar 4. Singkong yang telah dikupas

5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air kedalam panic samapai kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.

6. Setelah air mendidih masukkan singkong kedalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾ matang, kira – kiraketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.

clip_image045

Gambar 5. Proses pengukusan

7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan

8. Sambil mengipas – ngipas, saya menyiapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.

9. Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong kedalam wadah lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakans aringan

clip_image047

Gambar 6. Proses peragian

10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.

11. Setelah singkong ditutupi dengan daunp isang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itu lah singkong telah menjadi tape.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Reaksi Tapai Singkong

Reaksi dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana ,melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan olehr agi, dan digunakan pada produksi makanan.

Persamaan Reaksi Kimia:

C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP

Penjabarannya:

Gula (glukosa, fruktosa, atausukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbondioksida + Energi

4.2. Peran Tapai Singkong

Tapai singkong dapat menjadi obat penyakit Ambeien, dengan cara makan tape  singkong  yang   benar-benar  masak  (sangat lembek)  secara  rutin  3  kali  sehari. Lakukan kebiasaan ini walaupun gejala ambeien sudah menghilang. Beberapa literatur menyebutkan bahwa tape dari bahan lain seperti tape ketan putih atau tape ketan hitam juga  bisa mengobati ambeien,bahkan ambeien yang sudah parah sekalipun. Konon ragi yang terkandung pada tape bisa menyehatkan pencernaan dan saluran pembuangan.

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Tapai singkong yang biasa dianggap makanan desa ternyata mempunyai manfaat yang lebih, salah satunya sebagai obat penyaki Ambeien. Dengan tapi singkong penderita penyakit Ambeien dapat menghemat biaya pengobatan. Penderita yang tidak mampu dapat memenfaatkan tapai singkong sebagai pengganti operasi dengan biaya yang mahal.

5.2 Saran

a) Jagalah kesehatan, karena kesehatan tidak ternilai harganya.

b) Bila mengalami gejala Ambeien segera konssultasikan kedokter.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/singkong.pdf

http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&hs=Erk&rls=org.mozilla:en-US:official&q=pembuatan+tape&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.,cf.osb&biw

http://id.wikipedia.org/wiki/Singkong

http://obattradisional.net/obat/ambeien

http://ismorosiyadi.blogspot.com/2012/02/pengobatan-tradisional-ambeien.html

http://haris1aja.wordpress.com/2010/04/28/cara-pembuatan-tape-singkong/

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama Lengkap : Rizal Arief Fitriantoro

Tempat / tanggal lahir : Jepara, 4 Maret 1995

Jenis Kelamin : Laki – laki

Agama : Islam

Status : Pelajar SMA Negeri 1 Kutowinangun

Riwayat Pendidikan : SD Negeri 1 Depokrejo

MTs Negeri 1Kebumen

SMA Negeri 1 Kutowinangun

0 komentar:

Posting Komentar