Karya Tulis
Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker
dengan Tanaman Ciplukan
(Physalis angulata L.)
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
di Kelas XI Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun oleh:
Urlinda Rizki
Kelas : XI.IA.4
NIS:5770
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah : Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker Dengan
Tanaman Ciplukan ( Physalis angulata L. )
Penyusun : Urlinda Rizki
NIS: 5770
Sekolah : SMA Negeri 1 Kutowinangun,
Kebumen, Jawa Tengah
Karya tulis ini telah di sahkan pada hari , 2012 oleh:
Pembimbing
Bpk. Drs. Kirwanto
NIP:19630809.199512.1.001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik karena adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1) Bapak Drs. Kirwanto selaku pembimbing dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini,
2) Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap agar karya ilmiah ini, memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum dan masyarakat Kebumen khususnya.
Penyusun
Urlinda Rizki
NIS.5770
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................ iii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iv
ABSTRAK.............................................................................................. vi
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................ 2
BAB 2. TELAAH PUSTAKA............................................................... 3
2.1 Penyakit Kanker................................................................................ 3
2.1.1 Pengertian Kanker...................................................................... 3
2.1.2 Klasifikasi Kanker...................................................................... 4
2.1.3 Ciri-ciri Kanker........................................................................... 4
2.1.4 Gejala Kanker............................................................................. 5
2.2 Penyebab Kanker.............................................................................. 6
2.3 Tanaman Ciplukan............................................................................. 8
2.3.1 Pengertian Tanaman Ciplukan.................................................... 8
2.3.2 Klasifikasi Ilmiah Tanaman........................................................ 8
2.3.3 Habitat, Penyebaran, dan Budidaya.......................................... 9
2.3.4 Penggunaan di Masyarakat........................................................ 9
2.3.5 Kandungan Kimia...................................................................... 9
2.3.6 Perkembangan Penelitian P.angulata......................................... 9
2.4 Cara Pengolahan................................................................................ 10
2.4.1 Bahan.......................................................................................... 10
2.4.2 Alat.............................................................................................. 10
2.4.3 Cara Pembuatan.......................................................................... 10
2.5 Manfaat Lain dari Tanaman Ciplukan dan Cara Pengolahannya...... 11
BAB 3. METODOLOGI........................................................................ 13
3.1 Tempat dan Waktu Percobaan.......................................................... 13
3.2 Bahan dan Alat................................................................................. 13
3.2.1 Bahan........................................................................................... 13
3.2.2 Alat............................................................................................... 13
3.3 Metode Pengolahan........................................................................... 13
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................ 15
4.1 Hasil.................................................................................................. 15
4.2 Pembahasan....................................................................................... 15
BAB 5. PENUTUP................................................................................. 16
5.1 Kesimpulan........................................................................................ 16
5.2 Saran.................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
ABSTRAK
Jumlah penderita kanker di Indonesia belum diketahui secara pasti, tetapi peningkatan dari tahun ke tahun dapat dibuktikan sebagai salah satu penyabab kematian. Hanya beberapa penyakit kanker yang dapat diobati secara memuaskan, terutama jika diobati saat masih stadium dini. Keberhasilan pengobatan sangat ditentukan oleh jenis kanker, ssstadium kanker, keadaan umum penderita, dan usaha penderita untuk sembuh. Penyakit kanker adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang.
Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati. Namun bila terjadi di dalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadang-kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.
Dalam karta tulis ini akan diberi penjelasan kepada Anda tentang pengertian kanker, penyebab kanker, tanaman ciplukan, hingga cara pembuatannya. Melalui karya tulis ini, diharapkan Anda akan lebih memahami tentang penyakit dan penyebab kanker serta manfaat dari tanaman ciplukan.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker bukanlah suatu penyakit yang ringan. Langkah awal dalam pengobatan penyakit kanker adalah deteksi dengan benar bahwa gejala yang muncul pada tubuh pasien adalah benar-benar sel kanker ganas. Deteksi ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan biopsy, sehingga langkah pengobatan bisa dilakukan secara cepat dan tepat. Langkah berikutnya adalah terapi pengobatan dengan cara konvensional. Namun pada kenyataannya pengobatan dengan cara ini sering kali kanker belum bisa diatasi secara total. Disinilah peran tanaman obat/herbal. Peran utama herbal adalah meningkatkan daya tahan tubuh pasien dan melokalisir sel-sel kaker sehingga sel-sel kanker tidak mudah menyebar, dan lebih mudah diangkat, juga tidak bersifat toksik sehingga lebih aman untuk tubuh pasien. Contohnya adalah tanaman obat dari ekstrak keladi tikus (Typhonium Flagelliforme). Dalam penggunaannya, tanaman obat ini bisa dipakai bersamaan dengan pengobatan konvensional (pembedahan, kemoterapi, radioterapi dan hormonterapi) atau setelah pengobatan konvensional selesai dilakukan. Karena obat dari ekstrak keladi tikus dapat membantu mengurangi efek pengobatan secara konvensional.
Jumlah penderita penyakit kanker di Indonesia belum diketahui secara pasti, tetapi peningkatan dari tahun ke tahun dapat dibuktikan sebagai salah satu penyebab kematian. Hanya beberapa penyakit kanker yang dapat diobati secara memuaskan, terutama jika diobati saat masih stadium dini. Keberhasilan pengobatan sangat ditentukan oleh jenis kanker, stadium kanker, keadaan umum penderita, dan usaha penderita untuk sembuh.
Penyakit Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal.Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala.Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati. Namun bila terjadi didalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadang-kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa kanker itu dan apa saja penyebab kanker?
2. Sejauh manakah pengaruh tanaman ciplukan dalam menghambat pertumbuhan sel kanker ?
3. Bagaimana cara pengolahan tumbuhan ciplukan itu?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan yang di dapat dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Mendiskripsikan tentang kanker dan penyebab kanker.
2. Mendiskripsikan pengaruh tanaman ciplukan dalam menghambat pertumbuhan sel kanker.
3. Mendiskripsikan cara pengolahan tumbuhan ciplukan.
1.4 Manfaat
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Mengenalkan kepada masyarakat tentang kanker.
2. Mengenalkan kepada masyarakat tentang manfaat dari tanaman ciplukan.
3. Tanaman ciplukan merupakan obat alternatif untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.
4. Menyadarkan kepada masyarakat bahwa tanaman di sekitar kita banyak yang mempunyai manfaat.
BAB 2. TELAAH PUSTAKA
2.1 Penyakit Kanker
2.1.1 Pengertian Kanker
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk :
a) Tumbuh tidak terkendali ( pembelahan sel melebihi batas normal )
b) Menyerang jaringan biologis di dekatnya.
c) Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak.
Sebagian kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi. Pada umumnya, sel kanker membentuk sebuah tumor, kecuali leukemia. Reaksi antara asam tetraiodotiroasetat dan integrin adalah penghambat aktifitas hormon trioksin dan triiodotironina yang merupakan salah satu faktor yang berperan dalam angiogenesis dan proliferasi sel tumor. Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisika yang disebut karsinogan. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutsi germline).
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi. Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanter dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker yang berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker dari pada faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin: pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa “ganas” (bersifat kanker) atau “jinak” (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah benis maupun pembuluh darah ke oragan lain.
2.1.2 Klasifikasi Kanker
Pada umumnya, kanker dirujuk berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya. Sebagai contoh, kanker yang bermula pada usus besar dirujuk sebagaikanker usus besar, sedangkan kanker yang terjadi pada sel basal dari kulit dirujuk sebagai karsinomal sel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada kategori yang lebih umum, misalnya:
a) Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau kelenjar.
b) Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma laringeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular, dan kanker tiroid.
c) Sarkoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot seperti rabdomiosarkoma, jaringan adiposa, pembuluh darah, dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.
d) Leukemia, Limfoma, dan Mieloma kanker yang terjadi pada jaringan darah.
e) Melanoma timbul dari melanosit.
f) Mesotelioma pada pleura atau perikardium.
2.1.3 Ciri-ciri Sel Kanker
Jaringan kanker memiliki ciri morfologis yang sangat khas saat diamati dengan mikroskop. Diantaranya berupa banyaknya jumlah sel yang mengalami mitosis, variasi jumlah dan ukuran nukleus, variasi ukuran dan bentuk sel, tidak terdapat fitur selular yang khas, tidak terjadi koordinasi selular yang biasa nampak pada jaringan normal dan tidak terdapat batas jaringan yang jelas. Immunohistochemistry dan metode molekular lain digunakan untuk menemukan ciri morfologis khas pada sel kanker/tumor, sebagai rujukan diagnosis dan prognosis. Dan ciri paraklinis umum pada sel tumor maupun kanker adalah asam laktat dan asam piruvat yang tinggi, oksidasi glukosa yang rendah, walaupun tidak selalu disertai simtomahipoksia, percepatan lintasan glikolisis dan perlambatan laju fosforilasi oksidatif, dan pergeseran lintasan glikolisis dari anaerobik menjado aerobik, yang dikenal sebagai efek Warburg. Sel kanker memiliki kecenderungan untuk menghasilkan ATP sebagai sumber energi dari lintasan glikolisis daripada lintasan fosforilasi oksidatif. Faktor transkripsi Ets-1 yang ditingkatkan oleh sekresi H2O2 oleh mitokondria merupakan salah satu pemegang kendali pergeseran metabolisme pada sel kanker. Ciri lain adalah rendahnya kadar plasma vitamin C yang ditemukan pada berbagai penderita kanker, baik dari penderita kebiasaan merokok, maupun tidak.
2.1.4 Gejala Kanker
Secara umum, gejala kanker dibagi menjadi beberapa kelompok:
a) Gejala lokal: pembesaran atau pembengkakan yang tidak biasa tumor, pendarahan (hemorhage), rasa sakit dan/atau tukak lambung/ulceration. Kompresi jaringan sekitar bisa menyebabkan gejala jaundis (kulit dan mata yang menguning).
b) Gejala pembesaran kelenjar getah bening (lymph node), bentuk, hemoptisis, hepatomegali (pembesaran hati), rasa sakit pada tulang, fraktur pada tulang0tulang yang terpengaruh, dan gejala-gejala neurologis. Walaupun pada kanker tahap lanjut menyebabkan rasa sakit, sering kali itu bukan gejala awalnya.
c) Gejala sistemik : berat badan turun, nafsu makan berkurang secara signifikan, kelelahan dan kakeksia (kurus kering), keringat berlebihan pada saat tidur/keringat malam, anemia, fenomena paraneoplastik tertentu yaitu kondisi spesifik yang disebabkan kanker aktif seperti trombosis dan perubahan hormonal.Setiap gejala dalam daftar diatas bisa disebabkan oleh berbagai kondisi (daftar berbagai kondiri itu disebut dengan diagnosis banding), kanker mungkin adalah penyebab utama atau bukan penyebab utama dari setiap gejala.
d) Gejala angiogenesis yang merupakan interaksi antara sel tumor, sel stromal, sel endotelial, fibroblas dan matriks ekstraseluler. Pada kanker, terjadi penurunan konsentrasi senyawa penghambat pertumbuhan pembuluh darah baru, seperti trombospondin, angiostatin, dan glioma-derived angiogenesis inhibitory factor, dan ekspresi berlebih faktor proangiogenik, seperti vascular endhotelial growth factor, yang memungkinkan sel kanker melakukan metastasis. Terapi terhadap tumor pada umumnya selalu melibatkan dua peran penting, yaitu penggunaan anti-vascular endhotelial growth factor monoclonal antibodies untuk mengimbangi overekspresi faktor proangiogenik, dan pemberian senyawa penghambat angiogenesis, seperti endostatin dan angiostatin.
e) Gejala migrasi sel tumor. Yang ditandai dengan degradasi matriks ekstraselular (ECM), jaringan ikat yang menyangga struktur sel, oleh enzim MMP. Hingga saat ini telah diketahui 26 berkan gen MMP yang berperan dalam kanker, dengan pengecualian yang terjadi antara lain pada hepatocellular carcinoma.
2.2 Penyebab Kanker
Kanker adalah penyakit yang 90-95% kasusnya disebabkan faktor lingkungan dan 5-10% karena faktor genetik. Faktor lingkungan yang biasanya mengarahkan kepada kematian akibat kanker adlah tembakau (25-30%), diet dan obesitas (30-35%), infeksi (15-20%), radiasi, stes, kurangnya aktivitas fisik, polutan lingkungan.
Beberapa penyebab penyakit kanker:
1. Bahan Kimia
Alkohol adalah contoh bahan kimia bersifat karsinogen yang bukan mutagen. Bahan kimia seperti ini bisa menyebabkan kanker dengan menstimulasi tingkat pembelahan sel. Tingkat replikasi yang lebih cepat, hanya menyisakan sedikit waktu bagi enzim-enzim untuk memperbaiki DNA yang rusak pada saat replikasi DNA, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadi mutasi.
2. Radiasi Ionisasi
Sumber-sumber radiasi ionisasi, seperti gas radon, bisa menyebabkan kanker. Keterpaparan terus-menerus terhadap radiasi ultraviolet dari matahari bisa menyebabkan melanoma dan beberapa penyakit kulit yang berbahaya. Diperkirakan 2% dari penyakit kanker di masa yang akan datang dikarenakan CTScan di saat ini. Radiasi dan frekuensi radio tak berion dari telepon seluler dan sumber-sumber radio frekuensi yang serupa juga dianggap sebagai penyebab kanker, tetapi saat ini sangat sedikit bukti kuat yang mendukung keterkaitan ini.
3. Infeksi
Beberapa kanker bis adisebabkan infeksi. Ini bukan saja berlaku pada binatang-binatang seperti burung, tetapi juga pada manusia. Virus-virus ini berperan hingga 20% terhadap terjangkitnya kanker pada manusia di seluruh dunia. Virus-virus ini termasuk papillomavirus pada manusia (kanker serviks), poliomavirus pada manusia (mesothelioma, tumor otak), virus Epstein-Barr (penyakit limfoproliferatif sel-B dan kanker nesofaring), virus herpes penyebab sarcoma Kaposi (Sarcoma Kaposi dan efusi limfoma primer), virus-virus hepatitis B dan hepatitis C (kanker hati), virus-1 leukemia sel T pada manusis (leukemia sel T), dan helicobacterpylori (kanker lambung).
4. Ketidakseimbangan Metabolisme
Senyawa formaldehid yang disintesis di dalam tubuh, seringkali terbentuk dari lintasan metabolisme senyawa xenobiotik, dapat membentuk ikatan kovalen dengan DNA atau mengikat pada serum albumin dan gugus valina dari hemoglobin, dan menginduksi lintasan karsinogenesis.
5. Ketidakseimbangan Hormonal
Tingginya rasio plasma hormon TGF-β, yang merupakan regulator pada proses penyembuhan luka, akan meningkatkan produksi ROS pada fibroblas, serta diferensiasi fibroblas menuju fenotipe miofibroblas.
6. Keturunan (genetik) merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan kanker.
7. Adanya faktor genetik dalam pembentukan kanker ini terjadi karena salah satu penyebab kanker adalah mutasi DNA yang memang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, akan tetapi tidak semua jenis kanker dapat diturunkan. Hal tersebut dipengaruhi oleh mutasi pada DNA yang dialami dan juga genotipe dari mutasi yang terjadi pensupresi tumorlah yang biasanya memicu penurunan kanker. Hal tersebut disebabkan karena zigot yang mengalami mutasi pada gen onkogen biasanya tidak dapat bertahan hidup sehingga tidak dapat diturunkan.
2.3 Tanaman Ciplukan
2.3.1 Pengertian Tanaman Ciplukan
Ciplukan adalah tumbuhan asli Amerika yang kini telah tesebar secara luas di daerah tropis di dunia. Di Jawa tumbuh secara liar di kebun, tegalan, tepi jalan, semak, hutan ringan, tepi hutan, tepi sungai. Ciplukan yang bahasa Latinnya Physallisa angulata L mengandung senyawa Fisalin dan Withanolid yang dapat menyembuhkan kanker dan mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara, paru-paru, dan kanker darah.
Nama lokal : Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa), Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram), Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak), Leletokan (Minahasa).
Physalis angulata L. adalah tumbuhan herba anual (tahunan) dengan tinggi 0,1-1 m. Batang pokoknya tidak jelas, percabangan menggarpu, bersegi tajam, berusuk, berongga, bagian yang hijau berambut pendek atau boleh dikatakan gundul.Daunnya tunggal, bertangkai, bagian bawah tersebar, di atas berpasangan, helaian berbentuk bulat telur-bulat memanjang-lanset dengan ujung runcing, ujung tidak sama (runcing-tumpul-membulat-meruncing), bertepi rata atau bergelombang-bergigi, 5-15 x 2,5-10,5 cm. Bunga tunggal, di ujung atau ketiak daun, simetri banyak, tangkai bunga tegak dengan ujung yang mengangguk, langsing, lembayung, 8-23 mm, kemudian tumbuh sampai 3 cm. Kelopak berbentuk genta, 5 cuping runcing, berbagi, hijau dengan rusuk yang lembayung. Mahkota berbentuk lonceng lebar, tinggi 6-10 mm, kuning terang dengan noda-noda coklat atau kuning coklat, di bawah tiap noda terdapat kelompokan rambut-rambut pendek yang berbentuk V. Tangkai benang sarinya kuning pucat, kepala sari seluruhnya berwarna biru muda. Putik gandul, kepala putik berbentuk tombol, bakal buah dua daun buah, banyak bakal biji.buah ciplukan berbentuk telur, panjangnya sampai 14 mm, hijau sampai kuning jika masak, berurat lembayung, memiliki kelopak buah.
2.3.2 Klasifikasi Ilmiah Tanaman
Kingdom :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonnae
Ordo :Solanales
Famili :Solanaceae
Marga :Physalis
Spesies :Physalis angulata L.
2.3.3 Habitat, Penyebaran, dan Budidaya
Ciplukan adalah tumbuhan asli Amerika yang kini telah tersebar secara luas di daerah tropis di dunia. Di Jawa tumbuh secara liar di kebun, tegalan, tepi jalan, semak, hutan ringan, tepi hutan, dan tepi sungai. Ciplukan biasa tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 1-1550 m dpl. Kultur tunas dapat tumbuh baik pada media MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh BA dan IAA. Kadar dan perbandingan zat pengatur tumbuh untuk regenerasi kultur tunas agar diperoleh plantet adalah sebesar BA 3-4 ppm dan IAA 0,1 ppm.
2.3.4 Penggunaan di Masyarakat
Akar tumbuhan ciplukan pada umumnya digunakan sebagaiobat cacing dan penurun demam. Daunnya digunakan untuk penyembuhan patah tulang, busung air, bisul, borok, penguat jantung, keseleo, nyeri perut, dan kencing nanah. Buah ciplukan sendiri sering dimakan, untuk mengobati epilepsi, tidak dapat kencing, dan penyakit kuning.
2.3.5 Kandungan Kimia
Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam ciplukan antara lain saponin, flavonoid, polifenol, dan fisalin. Komposisi detail pada beberapa bagian tanaman, antara lain:
1. Herba : Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, Withangulatin A
2. Biji : 12-25% protein, 15-40% minyak lemak, dengan komponen utama asam palmitat dan asam stearat.
3. Akar : alkaloid
4. Daun : glikosida flavonoid (luteolin)
5. Tunas : favonoid dan saponin
2.3.6 Perkembangan Penelitian P. Angulata
Sejak lama, ciplukan sebenarnya telah diteliti oleh para ahli dari berbagai negara. Penelitian tersebut biasanya terfokus pada aktifitas yang dimiliki oleh ciplukan. Dari penelitian yang telah dilakukan, baik secara in vitro maupun in vivo, didapatkan informasi bahwa ciplukan memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, dan sitotoksik. Baedowi [1998] telah melakukan penelitian tehadap ciplukan secara in vivo pada mencit. Dari penelitiannya tersebut, didapatkan informasi bahwa ekstrak daun ciplukan dengan dosis 28,5 mL/kg BB dapat mempengaruhi sel β insulin pankreas. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas antihiperglikemi dari ciplukan. Januario et al. (2000) telah menguji aktivitas antimikroba ekstrak murni herba Physalis angulata L. Fraksi A1-29-12 yang terdiri dari fisalin B, D, dan F menunjukkan KHM (Kadar Hambat Minimum) dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv sebesar 32 µg.mL-1. Fisalin B dan D murni menunjukkan nilai KHM dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv masing-masing sebesar >128 µg.mL-1 dan 32 µg.mL-1. Diduga fisalin D berperan penting pada aktivitas antimikroba yang ditunjukkan.
2.4 Cara Pengolahan
2.4.1 Bahan :
1. Tanaman Ciplukan lengkap (akar, batang, daun, dan buahnya) sebanyak satu tanaman ciplukan saja.
2. Air sebanyak 3-5 gelas
2.4.2 Alat :
1. Panci
2. Kompor
3. Saringan
4. Gelas
2.4.3 Cara Pembuatan :
1. Mencuci tanaman ciplukan (akar, batang, daun, dan buahnya) hingga bersih.
2. Merebuh tanaman ciplukan yang sudah bersih dengan 3-5 gelas air sampai mendidih.
3. Setelah mendidih, air tanaman ciplukan kemudian disaring hingga mendapatkan airnya saja.
4. Menaruh air saringan tanaman ciplukan ke dalam gelas.
5. Minum 2 kali sehari satu gelas bagi penderita kanker.
2.5 Manfaat Lain dari Tanaman Ciplukan dan Cara Pengolahannya
1. Influenza. Tanaman 9 – 15 gram direbus,minum. Penetral racun untuk influenza, 3 pohon dipotong 5 cm, rebus di dalam 4 gelas air,sisakan 2 gelas, saring, minum. (Saran 3×2 kapsul per hari)
2. Sakit tenggorok. Tanaman 9 – 15 gram direbus, minum. (Saran 3×2 kapsul per hari)
3.Batukrejan (pertusis). Tanaman 9 – 15 gram direbus, minum. (Saran 3×2 kapsul per hari)
4. Bronchitis. Tanaman 9 – 15 gram direbus, minum. (Saran 3×2 kapsul per hari)
5.Gondongan (parotitis). Tanaman 9 – 15 gr direbus,minum. (Saran 3×2 kapsul per hari)
6.Pembengkakan buah pelir (Orchitis). Tanaman 9-15 g rebus,minum. (Saran3x2 kapsul per hr)
7. Bisul. Daun ciplukan 1/2 genggam dicuci, digiling halus, diturapkan pada bisul dan sekelilingnya, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari.
8.Borok. Daun ciplukan 1/3 genggam dicuci, digiling halus, ditambah air kapur sirih secukupnya untuk menurap borok. Diganti 2 x sehari.
9. Kencing manis (diabetes mellitus). Tanaman direbus dengan 3 gelas air jadi 1 gelas, saring, minum.
10. Sakit paru-paru. Tanaman ciplukan lengkap direbus dengan 3 – 5 gelas air mendidih, saring, minum airnya 3 kali sehari 1 cangkir.
11. Ayan. Buah ciplukan 8 – 10 butir dimakan setiap hari.
12. Pembengkakan prostat (pengalaman). Tanaman 9-15g rebus,minum. (Saran 3 x 2 kapsul per hari) Tapi yang patut disayangkan adalah masih banyak orang yang belum mengerti akan khasiat tanaman obat, atau mungkin tidak tertarik sama sekali untuk mengembangkan budaya ramuan tradisional, seringkali, tanaman ini dibabat begitu saja seiring dengan pembersihan alang-alang dan tumbuhan liar lainnya. Sebaliknya, bagi Anda yang berminat untuk membudidayakan tanaman ini, bisa dengan menggunakan bijinya. Biji disemai kemudian tanaman muda dipindahkan ke tempat penanaman. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau dengan menjaga kelembaban tanah. Di samping itu dibutuhkan pemupukan, terutama pupuk dasar.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan :
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal), menyerang jaringan biologis di dekatnya dan bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis. Ciplukan adalah tumbuhan asli Amerika yang kini telah tersebar secara luas di daerah tropis di dunia. Di Jawa tumbuh secara liar di kebun, tegalan, tepi jalan, kebun, semak, hutan ringan, tepi hutan. Buah ciplukan yang bahasa Latinnya Physallisa angulata L. mengandung senyawa Fisalin dan Withanolid. Dari kedua gambaran diatas tentang kanker dan buah ciplukan dapat dikaitkan tentang penyembuhan kanker dengan buah ciplukan. Dimana buah ciplukan yang mengandung senyawa Fisalin dan Withanolid dapat mampu menyembuhkan kanker dan mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.
3.2 Saran :
1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat tanaman ciplukan ini agar dapat dimaksimalkan potensinya sebagai obat alternatif.
2. Perlu diadakan sosialisasi mengenai tanaman ciplukan sebagai tanaman obat alternatif bagi masyarakat.
3. Perlu diadakan budi daya ciplukan agar manfaatnya dapat diperoleh secara maksimal dan untuk menjaga keberadaannya agar tidak hilang dari lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2011. Kanker. http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker. Diakses pada tanggal 12 Juni 2011
Anonymous, 2011. Mengolah Daun Ciplukan. http://baitulherbal.com/search/cara-mengolah-daun-ciplukan/. Diakses pada tanggal 12 Juni 2011
Anonymous, 2011. Tanaman Ciplukan Sebagai Obat. http://radensomad.com/makalah-tanaman-obta-manfaat-tanaman-ciplukan-sebagai-obat.html. Diakses pada tanggal 12 Juni 2011
Anonymous, 2011. Tanaman Anti Kanker. http://ccrcfarmasiugm. wordpress. com/ensiklopedia/ensiklopedia-tanaman-anti-kanker/c/ciplukan/. Diakses pada tanggal 12 Juni 2011
Anonymous, 2011. Cegah Kanker dengan Buah. http://ilmupastisaja .blogspot. com/2011/03/cegah-kanker-payudarah-dengan-buah.html. Diakses pada tanggal 12 Juni 2011
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gb. Buah Ciplukan
Gb. Tumbuhan Ciplukan
Gb. Hasil Olahan
0 komentar:
Posting Komentar