Karya Tulis
TEH KULIT SALAK sebagai OBAT DIABETES ALAMI
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester II
Disusun Oleh :
Nama : Ayu Setiya Munika
Kelas : XI IPA 4
NIS : 5552
DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
Tahun Pelajaran 2011/2012
TEH KULIT SALAK sebagai OBAT DIABETES ALAMI
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester II
Disusun Oleh :
Nama : Ayu Setiya Munika
Kelas : XI IPA 4
NIS : 5552
DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
Tahun Pelajaran 2011/2012
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah : “ Teh Kulit Salak sebagai Obat Diabetes Alami “
Penyusun :
Nama : Ayu Setiya Munika
NIS : 5552
Sekolah : SMA N 1 Kutowinangun
Karya tulis ini telah diterima dan disahkan pada…., ............ 2012, oleh :
Pembimbing
Drs. Kirwanto
NIP : 196308091995121001
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Teh Kulit Salak sebagai Obat Diabetes Alami “ dengan baik. Karya ilmiah ini, dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan pertisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kepala SMA Negeri 1 Kutowinangun karena telah menfasilitasi dan memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.
2. Bpk. Kirwanto, S.Pd selaku guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. Orang Tua penulis yang telah memberikan dukungan moril maupun material.
4. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini merupakan hasil penelitian, yang penulis lakukan di rumah. Karya ilmiah ini penulis ajukan dalam rangka memenuhi tugas mandiri terstruktur mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI semester II tahun pelajaran 2011 / 2012. Dan juga penulis bermaksud agar karya ilmiah ini dapat digunakan untuk dijadikan referensi tambahan bagi para penderita diabetes yang kian marak.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan. Penulis berharap agar karya ilmiah ini, memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum dan pembaca yang budiman.
Kutowinangun, Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ................................................................................................. iii
Kata Pengantar ........................................................................................................ iv
Daftar Isi.................................................................................................................... v
Abstrak ................................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 2
BAB II TELAAH PUSTAKA............................................................................... 3
A. Dskripsi Buah Salak (Salacca zalacca)..................................................... 3
B. Jenis Buah Salak........................................................................................ 5
C. Bagian-bagian pohon salak........................................................................ 6
D. Kandungan dan Manfaat Kulit Buah Salak (Salacca zalacca).................. 7
BAB III PENYAKIT DIABETES.............................................................................. 8
A.Pengertian Diabetes.................................................................................... 8
B.Tanda-Tanda terkena Diabetes.................................................................... 8
C. Macam-Macam Penyakit Diabetes.......................................................... 10
a. Tipe 1 ........................................................................................ 10
b. Tipe 2 ........................................................................................... 10
BAB IV METODOLOGI........................................................................................ 13
A. Alat dan Bahan....................................................................................... 13
B. Cara Kerja Penelitian................................................................................ 14
C. Cara Analisis Penelitian............................................................................ 14
BAB V PENUTUP................................................................................................. 16
A. Kesimpulan.............................................................................................. 16
B. Saran........................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 17
ABSTRAK
Buah Salak (Salacca zalacca) memiliki banyak sekali jenis yang tersebar pada daerah tropis dan non tropis. Salak adalah sejenis palma yang dengan buah yang biasa dimakan. Salak ditemukan tumbuh liar di Jawa bagian barat daya dan Sumatera bagian selatan. Salak termasuk palma berbentuk perdu atau hampir tidak berbatang, berduri banyak, melata dan beranak banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat dan kuat.
Salak dikenal sebagai tanaman monokotil, daun-daunnya panjang dengan urat utama kuat seperti pada kelapa yang disebut lidi. Seluruh bagian daunnya berduri tajam Batangnya pendek, lamakelamaan meninggi sampai 3 m atau lebih, akhirnya roboh tidak mampu membawa beban mahkota daun terlalu berat (tidak sebanding dengan batangnya yang kecil).Banyak varietas salak yang bisa tumbuh di Indonesi. Ada yang masih muda sudah terasa manis, Varietas unggul yang telah dilepas oleh pemerintah untuk dikembangkan ialah: salak pondoh, swaru, nglumut, enrekang, gula batu (Bali), dan lain-lain.
Kulit salak mengandung unsur aktif. Keseluruhan unsur aktif tersebut bekerja secara bersamaan pada tubuh pasien untuk menyembuhkan penyakit yang diderita pasien. Diantara unsur aktif yang terkandung di dalam kulit salak yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit diabetes adalah:
1. Ferulic Acid dan Proline; senyawa yang mendorong terbetuknya kolagen dan elastin (dua unsure penting untuk memulihkan jaringan).
2. Cinnamic acid derivatives; senyawa yang mendorong regenerasi sel epitel Zat zat diatas berperan penting dalam proses perbaikan pancreas pada penderita diabetes tipe I.
3. Arginin; senyawa yang menstimulir pembelahan sel dan memperkuat biosintesa protein. Zat Bee Health Products & Bee Health Propolis ini sangat bermanfaat untuk normalisasi sel-sel tubuh agar responsive pada insulin, zat ini sangat dibutuhkan oleh penderita diabetes tipe II.
4. Pterostilbene; senyawa ini merupakan zat anti diabetes dan berperan langsung dalam menurunkan kadar gula darah.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Obat merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Sejalan dengan munculnya jenis-jenis penyakit yang merebak luas di masyarakat mengakibatkan kebutuhan obat menjadi suatu hal yang sangat penting. Tetapi seiring berkembangnya teknologi banyak obat yang ditemukan. Obat-obatan ini banyak mengandung kimia buatan sehinggan banyak mempunyai efek samping yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Oleh karena itu penulis mencoba memanfaatkan bahan-bahan alami yang tidak mempunyai efek samping sebagai obat, salah satunya adalah memanfaatkan buah salak.Selama ini salak dianggap sebagai buah-buahan yang hanya dapat dinikmati buahnya. Tetapi masyarakat belum menyadari bahwa sesunggungnya kulit salak yang mempunyai tekstur kasar, berbentuk coklat dan bersisik dapat dimanfaatkan sebagai obat. Selama ini kulit buah salak hanya sebagai limbah dan tidak termanfaatkan dan terbuang sebagai limbah. Kulit salak dianggap kurang mempunyai daya guna. Sesungguhnya dibalik kulit salak tersebut terdapat daya guna yang luar biasa, bagi sebagian yang jeli dan mampu memanfaatkanya.
Kulit salak dapat dimanfaatkan sebagai obat diabetes. Kulit salak ini dibuat dalam bentuk teh, teh kulit salak ini yang berhasiat dalam penyembuhan diabetes. Dalam kulit salak tersebut mengangdung bahan kimia alami yang berhasiat sebagai penyembuh diabetes.
B. Identifikasi Masalah
1. Terdapat berbagai macam kulit buah yang belum termanfaatkan dengan maksimal
2. Kulit salak dapat berkhasiat untuk pengobatan diabetes.
3. Metode pengolahan kulit salak sebagai obat diabetes.
4. Mengetahui manfaat kulit salak.
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui cara pembuatan Teh Kulit Salak.
2. Mengetahui Khasiat Teh Kulit Salak.
D. Manfaat Penelitian
1. Menigkatkan kreativitas dan penelitian.
2. Meneliti kandungan kimia yang terdapat dalam kulit salak.
3. Mengetahui manfaat kulit salak sebagai obat diabetes.
4. Menemukan obat diabetes dari bahan alamiah.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Deskripsi Buah Salak (Salacca zalacca)
Salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan.Dalam bahasa Inggris disebut salak atau snake fruit, sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut snake fruit karena kulitnya mirip dengan sisik ular. Salak ditemukan tumbuh liar di alam di Jawa bagian barat daya dan Sumatra bagian selatan. Akan tetapi asal-usul salak yang pasti belum diketahui. Salak dibudidayakan di Thailand, Malaysia dan Indonesia, ke timur sampai Maluku. Salak juga telah diintroduksi ke Filipina, Papua Nugini, Queensland dan juga Fiji. Sebagian ahli menganggap salak yang tumbuh di Sumatra bagian utara berasal dari jenis yang berbeda, yakni S. sumatrana Becc.. S. zalacca sendiri dibedakan lagi atas dua varietas botani, yakni var. zalacca dari Jawa dan var. amboinensis (Becc.) Mogea dari Bali dan Ambon.
Batang menjalar di bawah atau di atas tanah, membentuk rimpang, sering bercabang, diameter 10-15 cm. Daun majemuk menyirip, panjang 3-7 m; tangkai daun, pelepah dan anak daun berduri panjang, tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak daun berbentuk lanset dengan ujung meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm, sisi bawah keputihan oleh lapisan lilin.
Karangan bunga jantan Kebanyakan berumah dua (dioesis), karangan bunga terletak dalam tongkol majemuk yang muncul di ketiak daun, bertangkai, mula-mula tertutup oleh seludang, yang belakangan mengering dan mengurai menjadi serupa serabut. Tongkol bunga jantan 50-100 cm panjangnya, terdiri atas 4-12 bulir silindris yang masing-masing panjangnya antara 7-15 cm, dengan banyak bunga kemerahan terletak di ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20-30 cm, bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya mencapai 10 cm.
Tipe buah batu berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing di pangkalnya dan membulat di ujungnya, panjang 2,5-10 cm, terbungkus oleh sisik-sisik berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang tersusun seperti genting, dengan banyak duri kecil yang mudah putus di ujung masing-masing sisik. Dinding buah tengah (sarkotesta) tebal berdaging, kuning krem sampai keputihan; berasa manis, masam, atau sepat. Biji 1-3 butir, coklat hingga kehitaman, keras, 2-3 cm panjangnya.
Salak termasuk palma berbentuk perdu atau hampir tidak berbatang, berduri banyak, melata dan beranak banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat dan kuat. Batang menjalar di bawah atau di atas tanah, membentuk rimpang, sering bercabang, diameter 10-15 cm.
Daun majemuk menyirip, panjang 3-7 m; tangkai daun, pelepah dan anak daun berduri panjang, tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak daun berbentuk lanset dengan ujung meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm, sisi bawah keputihan oleh lapisan lilin.
Kebanyakan salak berumah dua (dioesis), karangan bunga terletak dalam tongkol majemuk yang muncul di ketiak daun, bertangkai, mula-mula tertutup oleh seludang, yang belakangan mengering dan mengurai menjadi serupa serabut.
Tongkol bunga jantan 50-100 cm panjangnya, terdiri atas 4-12 bulir silindris yang masing-masing panjangnya antara 7-15 cm, dengan banyak bunga kemerahan terletak di ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20-30 cm, bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya mencapai 10 cm. Salak terutama ditanam untuk dimanfaatkan buahnya, yang populer sebagai buah meja. Selain dimakan segar, buah ini juga biasa dibuat manisan, asinan, dikalengkan, atau dikemas sebagai keripik. Buah yang muda digunakan untuk bahan rujak. Umbutnya pun dapat dimakan.
Helai-helai anak daun dan kulit tangkai daunnya dapat digunakan sebagai bahan anyaman, meski tentunya sesudah duri-durinya dihilangkan lebih dahulu. Karena duri-durinya hampir tak tertembus, rumpun salak kerap ditanam sebagai pagar.
Demikian pula, potongan-potongan tangkai daunnya yang telah mengering pun kerap digunakan untuk mempersenjatai pagar, atau untuk melindungi pohon yang tengah berbuah dari pencuri.
Salak ditemukan tumbuh liar di alam di Jawa bagian barat daya dan Sumatra bagian selatan. Akan tetapi asal-usulnya yang pasti belum diketahui. Buah ini dibudidayakan di Thailand, Malaysia dan Indonesia, ke timur sampai Maluku, dan telah diintroduksi ke Filipina, Papua Nugini, Queensland dan juga Fiji.
Sebagian ahli menganggap salak yang tumbuh di Sumatra bagian utara berasal dari jenis yang berbeda, yakni S. sumatrana Becc. S. zalacca sendiri dibedakan lagi atas dua varietas botani, yakni var. zalacca dari Jawa dan var. amboinensis (Becc.) Mogea dari Bali dan Ambon.
B. Jenis Buah Salak (Salacca zalacca)
Salak dikenal sebagai tanaman monokotil, daun-daunnya panjang dengan urat utama kuat seperti pada kelapa yang disebut lidi. Seluruh bagian daunnya berduri tajam Batangnya pendek, lamakelamaan meninggi sampai 3 m atau lebih, akhirnya roboh tidak mampu membawa beban mahkota daun terlalu berat (tidak sebanding dengan batangnya yang kecil).Banyak varietas salak yang bisa tumbuh di Indonesi. Ada yang masih muda sudah terasa manis, Varietas unggul yang telah dilepas oleh pemerintah untuk dikembangkan ialah: salak pondoh, swaru, nglumut, enrekang, gula batu (Bali), dan lain-lain. Sebenarnya jenis salak yang ada di Indonesia ada 3 perbedaan yang menyolok, yakni: salak Jawa Salacca zalacca (Gaertner) Voss yang berbiji 2-3 butir,salak Bali Slacca amboinensis (Becc) Mogea yang berbiji 1- 2 butir, dan salak Padang Sidempuan Salacca sumatrana (Becc) yang berdaging merah. Jenis salak itu mempunyai nilai komersial yang tinggi.
Di dunia ini dikenal salak liar, seperti Salacca dransfieldiana JP Mo-gea; S.magnifera JP Mogea; S. minuta; S. multiflora dan S. romosiana. Selain salak liar itu,masih dikenal salak liar lainnya seperti Salacca rumphili Wallich ex.
Blume yang juga disebut S. wallichiana, C. Martus yang disebut rakum/kumbar (populer di Thailand) sebagai pembuat masam segar pada masakan. Kumbar ini tidak berduri,bunganya berumah 2 (dioeciious). Salak termasuk famili: Palmae (palem-paleman)
C. Bagian-bagian pohon salak
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | S. zalacca |
Salacca zalacca
Salacca edulis Reinw.
Calamus zalacca Gaertn.
D. Kandungan dan Manfaat Kulit Salak (Salacca zalacca)
Buah salak hanya dimakan segar atau dibuat manisan dan asinan. Pada saat ini manisan salak dibuat beserta kulitnya, tanpa dikupas. Batangnya tidak dapat digunakan untuk bahan bangunan atau kayu bakar. Buah matang disajikan sebagai buah meja. Buah segar yang diperdagangkan biasanya masih dalam tandan atau telah dilepas (petilan). Buah salak yang dipetik pada bulan ke 4 atau ke 5 biasanya untuk dibuat manisan.
Kulit salak mengandung unsur aktif. Keseluruhan unsur aktif tersebut bekerja secara bersamaan pada tubuh pasien untuk menyembuhkan penyakit yang diderita pasien. Diantara unsur aktif yang terkandung di dalam kulit salak yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit diabetes adalah:
1. Ferulic Acid dan Proline; senyawa yang mendorong terbetuknya kolagen dan elastin (dua unsure penting untuk memulihkan jaringan).
2. Cinnamic acid derivatives; senyawa yang mendorong regenerasi sel epitel
Zat zat diatas berperan penting dalam proses perbaikan pancreas pada penderita diabetes tipe I
3. Arginin; senyawa yang menstimulir pembelahan sel dan memperkuat biosintesa protein. Zat Bee Health Products & Bee Health Propolis ini sangat bermanfaat untuk normalisasi sel-sel tubuh agar responsive pada insulin, zat ini sangat dibutuhkan oleh penderita diabetes tipe II.
4. Pterostilbene; senyawa ini merupakan zat anti diabetes dan berperan langsung dalam menurunkan kadar gula darah.
Gbr. Buah Salak (Salacca zalacca)
BAB III
PENYAKIT DIABETES
A. Pengertian Diabetes
Diebetes adalah suatu penyakit di mana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
Bahaya diabetes sangat besar dan dapat memungkinkan penderita lemah ginjal, menjadi buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak komplikasi yang serius dan menyebabkan tingkat kematian yang tinggi. Pasien diabetes menghadapi bahaya setiap harinya karena kadar gula darah yang tidak terkontrol. Glukosa darah mengandung kadar yang berubah-ubah sepanjang hari, terutama pada saat makan, beraktifitas, dan bahkan jika Anda sedang minum obat diabetes. Penelitian medis membuktikan bahwa ketika kadar glukosa darah sangat tinggi ( berada pada zona bahaya ) maka banyak orang yang menderita penyakit diabetes akan terserang penyakit jantung. Penelitian menunjukkan delapan dari 10 orang yang mengidap penyakit diabetes terkena serangan jantung.
Mereka yang memiliki risiko tinggi terkena diabetes adalah yang memiliki riwayat keluarga pengidap diabetes. Hal ini biasa terjadi ketika seseorang memasuki usia di atas 40 tahun, mengalami kegemukan, terkena tekanan darah tinggi, selain tentu saja menggunakanpola makan yang salah.
B. Tanda-Tanda Terkena Diabetes
Manusia memiliki beberapa tanda-tanda atau ciri-ciri apabila manusia tersebut menderita diabetes.Adapun tanda-tanda dari diabetes:
- Selalu Haus
- Sering buang air kecil
- Penurunan berat badan meskipun selera makan meninngkat
- Luka sulit / lambat untuk sembuh
- Gatal terutama pada kemaluan
Sebagian besar kasus diabetes adalah diabetes tipe 2 (dua) yang disebabkan faktor keturunan. Tetapi faktor keturunan saja tidak cukup untuk menyebabkan seseorang terkena diabetes karena risikonya hanya sebesar 5 persen. Ternyata diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas alias kegemukan akibat gaya hidup yang dijalaninya.
Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak lemak di dalam pembuluh darah). Aterosklerosis ini 2-6 kali lebih sering terjadi pada penderita diabetes. Sirkulasi darah yang buruk ini melalui pembuluh darah besar (makro) bisa melukai otak, jantung, dan pembuluh darah kaki (makroangiopati), sedangkan pembuluh darah kecil (mikro) bisa melukai mata, ginjal, saraf dan kulit serta memperlambat penyembuhan luka.
Kerusakan pada saraf menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera karena penderita tidak dapat meradakan perubahan tekanan maupun suhu. Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan ulkus (borok) dan semua penyembuhan luka berjalan lambat. Ulkus di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi serta masa penyembuhannya lama sehingga sebagian tungkai harus diamputasi.
C. Macam-Macam Diabetes
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui tiga bentuk diabetes mellitus, yaitu tipe 1, tipe 2. Macam- macam Diabetes mellitus yaitu :
a. Diabetes mellitus tipe 1
Dulu disebut insulin-dependent diabetes (IDDM, “diabetes yang bergantung pada insulin”), atau diabetes anak-anak, dicirikan dengan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Sampai saat ini diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Diet dan olah raga tidak bisa menyembuhkan ataupun mencegah diabetes tipe 1. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.
Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun, adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya hidup (diet dan olahraga). Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya, juga dimungkinkan pemberian insulin melalui pump, yang memungkinkan untuk pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis yang telah ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis (a bolus) dari insulin yang dibutuhkan pada saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan insulin melalui “inhaled powder”.
Perawatan diabetes tipe 1 harus berlanjut terus. Perawatan tidak akan mempengaruhi aktivitas-aktivitas normal apabila kesadaran yang cukup, perawatan yang tepat, dan kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan dijalankan. Tingkat Glukosa rata-rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal (80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l). Beberapa dokter menyarankan sampai ke 140-150 mg/dl (7-7.5 mmol/l) untuk mereka yang bermasalah dengan angka yang lebih rendah. seperti “frequent hypoglycemic events”.
Angka di atas 200 mg/dl (10 mmol/l) seringkali diikuti dengan rasa tidak nyaman dan buang air kecil yang terlalu sering sehingga menyebabkan dehidrasi. Angka di atas 300 mg/dl (15 mmol/l) biasanya membutuhkan perawatan secepatnya dan dapat mengarah ke ketoasidosis. Tingkat glukosa darah yang rendah, yang disebut hypoglycemia, dapat menyebabkan kejang atau seringnya kehilangan kesadaran.
b. Diabetes mellitus tipe 2
Dulu disebut non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM, “diabetes yang tidak bergantung pada insulin”)terjadi karena kombinasi dari “kecacatan dalam produksi insulin” dan “resistensi terhadap insulin” atau “berkurangnya sensitifitas terhadap insulin”(adanya defek respon jaringan terhadap insulin)yang melibatkan reseptor insulin di membran sel. Pada tahap awal abnormalitas yang paling utama adalah berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.
Pada tahap ini, hiperglikemia dapat diatas dengan berbagai cara dan Obat Anti Diabetes yang dapat meningkatkan sensitifitas terhadap insulin atau mengurangi produksi glukosa dari hepar, namun semakin parah penyakit, sekresi insulinpun semakin berkurang, dan terapi dengan insulin kadang dibutuhkan. Ada beberapa teori yang menyebutkan penyebab pasti dan mekanisme terjadinya resistensi ini, namun obesitas sentral (fat concentrated around the waist in relation to abdominal organs, not it seems, subcutaneous fat) diketahui sebagai faktor predisposisi terjadinya resistensi terhadap insulin, mungkin dalam kaitan dengan pengeluaran dari adipokines ( nya suatu kelompok hormon) itu merusak toleransi glukosa. abdominal gemuk Adalah terutama aktip hormonally. Kegendutan ditemukan di kira-kira 90% dari pasien dunia dikembangkan mendiagnose dengan jenis 2 kencing manis. Lain faktor boleh meliputi mengeram dan sejarah keluarga, walaupun di dekade yang ter]akhir [itu] telah terus meningkat mulai untuk mempengaruhi anak remaja dan anak-anak.
Diabetes tipe 2 boleh pergi tak ketahuan bertahun-tahun dalam suatu pasien [sebelum/di depan] hasil diagnosa [sebagai/ketika] gejala yang kelihatan adalah secara khas lembut atau yang tidak ada,, tanpa ketoacidotic, dan dapat sporadis.. Bagaimanapun, kesulitan yang menjengkelkan dapat diakibatkan oleh jenis tak ketahuan 2 kencing manis, termasuk kegagalan yang berkenaan dengan ginjal, penyakit yang vaskuler ( termasuk penyakit nadi/jalan utama serangan jantung), visi merusakkan, dan lain lain
Diabetes Tipe 2 biasanya, awalnya, diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik (biasanya peningkatan), diet (umumnya pengurangan asupan karbohidrat), dan lewat pengurangan berat badan. Ini dapat memugar kembali kepekaan hormon insulin, bahkan ketika kerugian berat/beban adalah rendah hati,, sebagai contoh, di sekitar 5 kg ( 10 sampai 15 lb), paling terutama ketika itu ada di deposito abdominal yang gemuk. Langkah yang berikutnya, jika perlu,, perawatan dengan lisan [[ antidiabetic drugs. [Sebagai/Ketika/Sebab] produksi hormon insulin adalah pengobatan pada awalnya tak terhalang, lisan ( sering yang digunakan di kombinasi) kaleng tetap digunakan untuk meningkatkan produksi hormon insulin ( e.g., sulfonylureas) dan mengatur pelepasan/release yang tidak sesuai tentang glukosa oleh hati ( dan menipis pembalasan hormon insulin sampai taraf tertentu ( e.g., metformin), dan pada hakekatnya menipis pembalasan hormon insulin ( e.g., thiazolidinediones). Jika ini gagal, ilmu pengobatan hormon insulin akan jadilah diperlukan untuk memelihara normal atau dekat tingkatan glukosa yang normal. Suatu cara hidup yang tertib tentang cek glukosa darah direkomendasikan dalam banyak kasus, paling terutama sekali dan perlu ketika mengambil kebanyakan pengobatan.
BAB IV
METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
· Kulit buah salak 100 gram
· 1000 mililiter air
· Panci
· Pemanas
· Pengaduk
· Gelas ukur
· Timbangan
· Penyaring
· Gelas
B. Cara Kerja Penelitian
a) Ambillah kulit buah salak 100 gr ( jangan pakai buah ).
b) Bilas dengan air sampai bersih.
c) Kemudian masukkan ke dalam kuali ( jangan kuali aluminium, atau besi ).
d) Tuangkan dengan air 1000 ml.
e) Rebus menggunakan api kecil sekali, sampai mendidih airnya.
f) Saring dan minum airnya.
g) Kulit salak yang sudah direbus tidak bisa dipergunakan kembali.
C. Cara Analisis Penelitian
Teh kulit salak di uji cobakan kepada penderita Diabetes selama 5 minggu.
Nama Sampel : Teh Kulit Salak sebagai Obat Diabetes
Nama Panelis : Ny. Sumarni
Tgl Penilaian : 2 Februari 2012
SAMPEL WAKTU
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5
Y ( 1x sehari )
Z ( 2x sehari )
X ( 3x sehari )
Keterangan :
O : Tekanan darah tetap.
+ : Tekanan darah naik.
- : Tekanan darah turun
Pembuatan Teh Kulit Salak
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Salak bukan hanya sebagai bahan makanan yang biasa dimakan atau diubah menjadi manisan yang menggiurkan, tetapi salak mempunyai manfaat untuk menyembuhkan penyakit .
2. Salak mempunyai kandungan yang cukup untuk menyembuhkan penyakit diabetes,
3. Dalam proses pembuatan kita harus memahami langkah-langkah pembuatannya agar memperoleh hasil maksimal.
B. SARAN
1. Masyarakat seharusnya tidak harus mengkonsumsi obat kimia sebagai alternatif penyembuhan penyakit, masyarakat bisa menggunakan obat berbahan herbal yang tidak memiliki efek samping berbahaya.
2. Pemanfaatan limbah-limbah di lingkungan sekitar lebih dioptimalkan lagi baik bagi obat herbal maupun lainnya.
3. Masyarakat dapat menggunakan limbah herbal sebagai pengganti obat kimia yang tidak menimbulkan efek samping berbahaya, contohnya seperti kulit salak ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://lantangsemu.blogspot.com/2011/08/teh-kulit-salak-sebagai-obat-diabetes.html
2. http://teguuuh.wordpress.com/metode-penelitian/teh-kulit-salak-sebagai-obat-diabetes-alami/
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_mellitus
4. Hasil olahan penulis sendiri.
CV Bahagia Sukses Makmur adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan sewa Tenda Roder / Hanggar serta tenda lainnya. Kami memproduksi tenda dengan ukuran standard ataupun custom untuk kebutuhan gudang, marketing, event, wedding (pernikahan), party, DLL.
BalasHapusTenda kerucut / sarnafil
Tenda sarnafil adalah jenis tenda promosi, event ataupun bazar, dengan bentuk atap kerucut sisi dinding PVC 410 gsm dan 550 gsm Blackout yang dapat ditutup dan dibuka.
Tenda jenis ini dapat digunakan untuk :
- Berbagai kegiatan promosi / event.
- Bazar, Seminar dan Pameran.
- Cocok Untuk Segala Jenis Acara, DLL.
Desain tenda sarnafil dapat disesuaikan dengan keinginan anda dan tersedia berbagai ukuran yaitu 3m x 3m, 4m x 4m, 5m x 5m dengan tinggi tiang kaki 2m s/d 2,5 m. Tenda ini juga bisa ditambahkan ornamen - ornamen seperti dinding ataupun pintu yang terbuat dari mika.
Tenda Kerucut menggunakan ranga besi sedangkan Tenda Sarnafil menggunakan rangka alumunium.
Perusahaan kami telah berpengalaman dalam Membuat berbagai macam tenda. Silahkan hubungi 0811 1252 0824 RAHMA
Office: Ruko Cendana Raya No. 15A, Bencongan Indah, Karawaci, Tangerang.
SENIN - SABTU / 08.00 - 17.00
Anda juga dapat menghubungi kami di :
https://tendagudangjakarta.blogspot.com/
https://tendagudangbogor.blogspot.com/
https://tendaroderbsm.blogspot.com/
Twitter : @TangerangRoder
Instagram : @tendapameranjakarta
Instagram : @tendagudangjakarta
SHOPEE : @https:tendarodertangerang
TOKOPEDIA :@partisipameran23
PINTEREST : @TENDARODERBANDUNG