Karya Tulis
Teh Lidah Buaya (Aloe vera) Sebagai
Obat Herbal Pencegah Diabetes
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun Oleh :
Danang Hari Wijaya
NIS : 5565
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
2012
Teh Lidah Buaya (Aloe vera) Sebagai
Obat Herbal Pencegah Diabetes
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun Oleh :
Danang Hari Wijaya
NIS : 5565
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Judul karya ilmiah : Teh Lidah Buaya (Aloe vera) Sebagai Obat Herbal Pencegah Diabetes
Penyusun : Danang Hari Wijaya
NIS : 5565
Sekolah : SMA Negeri 1 Kutowinangun
Karya tulis ini telah disahkan pada .............., ..... Februari 2012
Oleh :
Pembimbing
Drs. Kirwanto
NIP : 19630809 199512 1 001
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Teh Lidah Buaya (Aloe vera) Sebagai Obat Herbal Pencegah Diabetes” dengan lancar. Terselesaikannya karya ilmiah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang ikut berpartisipasi. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Kirwanto selaku pembimbing dalam penyusunan karya ilmiah ini,
2. Bapak Suwinarto, S.Pd. selaku wali kelas XI.IPA.4,
3. Berbagai pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini merupakan hasil penelitian yang penulis lakukan pada bulan Februari 2012. Karya ilmiah ini diajukan untuk memenuhi tugas mandiri terstruktur mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas XI semester II tahun pelajaran 2011/2012. Dalam penulisannya, karya ilmiah ini merujuk pada pemanfaatan tanaman lidah buaya yang sering kita jumpai, menjadi teh lidah buaya yang bermanfaat bagi kesehatan melalui proses pengolahan yang sederhana.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini, masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk membenahi kekurangan tersebut. Akhirnya penilis berharap supaya karya ilmiah ini bisa bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan............................................................................................................... iii
Kata Pengantar...................................................................................................................... iv
Daftar Isi................................................................................................................................ v
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................................... 2
1.4 Manfaat................................................................................................................... 2
1.5 Metode Penelitian.................................................................................................... 2
BAB 2. PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
2.1 Mengenal Lidah Buaya........................................................................................... 3
2.1.1 Ciri-Ciri Lidah Buaya.................................................................................. 3
2.1.2 Daerah Penyebaran...................................................................................... 3
2.1.3 Klasifikasi Lidah Buaya.............................................................................. 4
2.1.4 Bagian Lidah Buaya.................................................................................... 4
2.1.5 Lingkungan Lidah Buaya............................................................................ 5
2.1.6 Ragam Tanaman Lidah Buaya..................................................................... 5
2.1.7 Kandungan Lidah Buaya............................................................................. 6
2.1.8 Manfaat lidah buaya.................................................................................... 6
2.2 Mengenal Penyakit Diabetes................................................................................... 8
2.2.1 Tanda-Tanda Penyakit Diabetes.................................................................. 8
2.2.2 Penyebab Penyakit Diabetes........................................................................ 8
2.2.3 Macam-Macam Penyakit Diabetes.............................................................. 10
2.2.4 Faktor-faktor penyebab diabetes................................................................. 11
BAB 3. METODOLOGI...................................................................................................... 12
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan.............................................................................. 12
3.2 Alat dan Bahan........................................................................................................ 12
3.2.1 Alat.............................................................................................................. 12
3.2.2 Bahan........................................................................................................... 12
3.3 Metode Pembuatan Teh........................................................................................... 12
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................. 15
BAB 4. PENUTUP............................................................................................................... 16
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 16
4.2 Saran........................................................................................................................ 17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan kualitas hidup manusia, kebutuhan untuk memenuhi tuntutan hidup juga ikut bergeser. Bahan pangan yang dibutuhkan bukan saja yang bergizi baik serta berpenampilan menarik, tetapi juga harus mempunyai fungsi fisiologis yang baik bagi tubuh, seperti mengatasi gangguan pencernaan, mencegah diabetes, menurunkan kadar kolesterol, dan fungsi lain yang penting bagi kesehatan manusia.
Alam semesta yang kita tinggali mempunyai berbagai kekayaan alam yang melimpah. Sekecil apapun itu, diyakini dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia. Hal itulah yang mendorong manusia untuk melakukan inovasi-inovasi baru dalam pemanfaatan kekayaan alam. Terobosan-terobosan baru serta pemikiran yang matang tentang pemanfaatan alam memang sangat diperlukan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang semakin banyak, terutama kebutuhan dalam bidang kesehatan.
Di Indonesia, akhir-akhir ini terdapat beberapa masalah dalam bidang kesehatan. Diabetes adalah salah satu penyakit yang menyerang masyarakat Indonesia. Dari data yang diperoleh, penderita diabetes di Indonesia menempati peringkat ke-4 dunia (http://infogp.org). Hal ini harus ditanggapi secara serius oleh semua pihak, karena akan berpengaruh pada sumber daya manusia di Indonesia.
Kekayaan alam di Indonesia sangatlah banyak, tetapi akan lebih baik jika kita ikut menggali manfaat yang disediakan oleh alam untuk memenuhi kebutuhan kita. Tanaman-tanaman yang kita jumpai sehari-hari sebenarnya memiliki manfaat yang tersembunyi, seperti tanaman lidah buaya yang berpotensi untuk mengobati penyakit diabetes.
Lidah buaya (Aloe vera) marupakan tanaman yang telah ada di Indonesia yang sejak ribuan tahun lalu digunakan sebagai penyubur rambut, mengobati luka bakar, dan untuk perawatan kulit. Tetapi siapa yang menyangka dibalik keindahannya sebagai tanaman hias, lidah buaya juga dapat digunakkan sebagai obat untuk penderita diabetes.
Pemanfaatan tanaman lidah buaya di Indonesia belum maksimal, hal inilah yang melatarbelakangi penelitian tentang manfaat lidah buaya sebagai obat herbal untuk pendarita diabetes. Selain itu, melimpahnya tanaman lidah buaya di Indonesia menjadi daya tarik bagi penulis untuk menggali manfaat yang dapat diambil dari tanaman ini.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apakah penyakit diabetes itu?
2) Apakah lidah buaya bisa mengobati diabetes?
3) Kandungan apa saja yang terdapat pada lidah buaya?
4) Apakah manfaat-manfaat lain dari lidah buaya?
1.3 Tujuan Penelitian
1) Mengetahui lebih jauh tentang penyakit diabetes.
2) Meneliti apa saja kandungan dari lidah buaya.
3) Menemukan fakta bahwa lidah buaya dapat digunakan sebagai obat diabetes.
4) Menemukan manfaat-manfaat dari tanaman lidah buaya.
1.4 Manfaat
1) Memberi informasi kepada masyarakat tentang pembuatan obat diabetes dari lidah buaya.
2) Memberikan pengetahuan pada masyarakat bahwa lidah buaya mempunyai manfaat yang banyak bagi manusia.
3) Memberi masukan pada masyarakat bila akan mencari obat diabetes alternatif dari tanaman herbal.
4) Menjelaskan tentang cara pembuatan teh lidah buaya.
1.5 Metode Penelitian
1) Kepustakaan
Metode dengan mempelajari data-data berupa buku yang menunjang penbuatan karya ilmiah.
2) Analisis isi media massa
Metode dengan menganalisis data melalui situs website yang berkaitan dengan topik karya ilmiah.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.3 Mengenal Lidah Buaya
Lidah buaya (Aloe Vera) adalah tanaman obat tradisional yang berasal dari kepulauan Canary di Afrika, sering ditanam dalam pot atau halaman rumah, dan mempunyai banyak manfaat. Tetapi khasiatnya belum digunakan secara optimal, padahal lidah buaya ini memiliki kandungan berbagai macam zat aktif yang dapat menyembuhkan penyakit. Khasiatnya sangat beragam, mulai dari menyehatkan rambut, mengobatiluka bakar, hingga aneka minuman sari lidah buaya. Lidah buaya merupakan tanaman sukulen tahunan, daunnya berdaging tebal dan banyak mengandung lendir atau gel. Batang tananan lidah buaya berserat atau berkayu. Pada umumnya sangat pendek dan hampir tidak terlihat karena tertutup olehdaun yang rapat dan sebagian terbenam di dalam tanah. Daun lidah buaya berbentuk tombak dengan helaian memanjang, berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijaukeabu-abuan, memiliki lapisan lilin dipermukaan, dan di tepi daun terdapai duri-duri lunak.
Diseluruh dunia terdapat sedikitnya 350 jenis lidah buaya, mulai dari yang beracun sampai yang memilki nilai ekonomis. Tetapi dalam perdagangan Internasional hanya 3 jenis lidah buaya yang dipakai, yaitu Aloe vera chinensis, Aloe vera berbadensis, dan Aloe vera ferox.
Lidah buaya juga mengandung sekitar 75 jenis zat yang telah dikenal, seperti asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, dan hormon. Lidah buaya juga mengandung lebih dari 200 senyawa, diantaranya adalah antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik. Hal inilah yang membuatnya layak digunakan dalam pengobatan herbal.
2.3.1 Ciri-Ciri Lidah Buaya
· Mempunyai daun yang tebal dan bergerigi.
· Hampir menyerupai kaktus dan termasuk jenis tanaman tahunan. Keistimewaan dari sifatnya yang patut dikagumi adalah kemampuannya bertahan hidup didaerah kering pada musim kemarau, yaitu dengan cara menutup stomatanya tapat-rapat. Hal itu dilakukan untuk menghindari kehilangan air dari dalam tubuhnya.
· Lidah buaya hanya mempunyai batang pokok yang amat pendek, dan tumbuh sehingga 80-100 sentimeter tingginya
· Daun yang berwarna hijau dan bergerigi atau duri di sepanjang tepi daunnya mempunyai panjang bervariasi sesuai dengan jenisnya. Bentuknya meruncing ke bagian atas sepert ibentuk tombak, mempunyai permukaan yang rata di bagian atas dan cembung di bagianbawah. Daun lidah buaya banyak mengandung air, oleh karena itu tanaman ini tergolongpada tanaman sukulen.
2.3.2 Daerah Penyebaran
Tanaman ini dapat tumbuh di daerah yang panas maupun dingin, di daratan tinggi maupun di daratan rendah, sehingga mudah sekali untuk dibudidayakan. Di Indonesia. Pembudidayaan tanaman ini sudah ada di berbagai daerah, namun yang terbesar adalah yang berada di Pontianak, Kalimantan Barat.
2.3.3 Klasifikasi Lidah Buaya
Gb. Lidah Buaya
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo : Asparagales
Famili : Asphodelaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera L.
(http://kembangbungaku.blogspot.com)
2.3.4 Bagian Lidah Buaya
1) Akar
Akar tanaman Aloe Vera berupa akar serabut yang pendek dan berada di permukaan tanah. Panjang akar berkisar antara 50 - 100 cm.
2) Rimpang/batang
Batang tananan lidah buaya berserat atau berkayu. Pada umumnya sangat pendek dan hampir tidak terlihat, karena tertutup oleh daun yang rapat dan sebagian terbenam di dalam tanah. Tapi setelah dipanen beberapa kali, batangnya akan terlihat jelas.
3) Daun
Daun lidah buaya merupakan daun tunggal berbentuk tombak dengan helaian memanjang berupa pelepah dengan panjang mencapai kisaran 40–60 cm dan lebar pelepah bagian bawah 8–13 cm dan tebal antara 2–3 cm. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu- abuan dan mempunyai lapisan lilin di permukaan serta bersifat sukulen, yakni mengandung air. Getah dan lendir yang mendominasi bagian daun. Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung). Daun lidah buaya muda memiliki bercak berwarna hijau pucat sampai putih. Bercak ini akan hilang saat daun lidah buaya dewasa.
4) Bunga
Bunga lidah buaya bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunganya berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 m. Warna bunganya bermacam-macam tergantung pada jenisnya.
Gb. Bunga lidah buaya
2.3.5 Lingkungan Lidah Buaya
Secara umum, tanaman ini menyukai daerah yang beriklim basah, bercurah hujan tinggi dan memiliki struktur tanah yang padat. Tanaman ini sering tumbuh pada tanah yang mempunyai derajat keasaman/pH 5,5 sampai 6, bersuhu antara 28 °C-32 °C, dan sitem drainase yang baik. Yang paling penting adalah tempatnya terbuka dan terkena sinar matahari penuh.
2.3.6 Ragam Tanaman Lidah Buaya
Diseluruh dunia terdapat sedikitnya 350 jenis lidah buaya, hal ini dikarenakan mudahnya tanaman ini tumbuh di berbagai iklim di dunia. Pembudidayaan tanaman ini juga sudah banyak dilakukan untuk mengoptimalkan manfaat yang bisa diambil. Dari ratusan jenis tanaman lidah buaya tersebut, yang paling banyak dibudidayakan adalah Aloe barbadensis Miller, Aloe ferox Miller, Aloe perryi Baker, dan Aloe chinensis Baker. Namun yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia terutama di Kalimantan Barat adalah lidah buaya jenis Aloe chinensis Baker.
2.3.7 Kandungan Lidah Buaya
1) Antakuinon dan Kuinon
Memiliki efek menghilangkan rasa sakit (analgetik) dan menghilangkan pusing.
2) Lignin/Selulosa
Zat ini mampu menembus dan meresap ke dalam kulit, menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit, sehingga kulit tidak cepat kering serta terjaga kelembabannya.
3) Acetylated Mannose
Merupakan imunositimulan yang kuat, yang berfungsi meningkatkan fungsi fagositik dari sel makrofag, respon sel terhadap patogen serta memproduksi interferon dan zat kimia yang meningkatkan sistem imun untuk menstimulasi atau merangsang antibody.
4) Gel/Lendir Lidah Buaya
Mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan luka, luka bakar, borok/eksim, memberikan lapisan pelindung pada bagian yang rusak dan mempercepat tingkat penyembuhan. Reaksi tersebut karena adanya Aloectin B yang menstimulasi sistem immun.
5) Aloin, Aloe-Emodin
Menyebabkan usus besar berkonstraksi/mengkerut sehingga bersifat sebagai pencahar yang kuat (laxative). Umumnya terjadi pengeluaran feses/buang air besar setelah 8-12 jam mengkonsumsi lidah buaya.
(http://www.pondokrenungan.com/isi.php?table=sehat&id=22&next=0)
2.3.8 Manfaat lidah buaya
1) Bidang Kesehatan
· Pencegah diabetes
Tanaman aloe vera ini juga bisa untuk mengobati penyakit diabetes, sebab kandungan lidah buaya berfungsi juga sebagai penurun kadar gula dalam tubuh kita.
· Membantu metabolisme tubuh dan regenerasi sel
Kandungan enzim cellulose, amylose, protein dan biogenik simulator merupakan zat aktif dapat membantu metabolisme dan merangsang pertumbuhan dan regenerasi sel-sel kulit.
· Detoksifikasi
Maksudnya, didalam lidah buaya terdapat kandungan yang dapat meluruhkan racun dalam tubuh kita, jadi anda bisa mengkonsumsi lidah buaya untuk mentralkan racun di tubuh. Oleh karena itu selama ini biasanya di manfaatkan sebagai bahan untuk kekebalan tubuh.
· Mengatasi radang kulit
Radang kulit sering kali muncul, misalnya akibat sinar X kala operasi, terpapar sinar matahari terlalu lama ataupun luka akibat trauma. Banyak ahli yang mengandalkan cairan (gel) yang diambil dari daging daun lidah buaya untuk mengatasi keluhan ini.
· Gangguan pencernaan.
Lidah buaya bermanfaat dalam pencernaan tubuh terutama jika terjadi panas di perut serta iritasi usus dan tukak lambung. Lidah buaya bisa menenangkan esofagus dan mengatasi refluks asam dalam lambung.
· Penyembuh luka bakar
Bagian dalam lidah buaya dapat memperbaiki serta menyembuhkan kulit yang terkena luka bakar.
· Kesehatan mulut
Lidah buaya juga sangat bermanfaat dalam membantu dalam kesehatan mulut seperti memperbaiki gusi kita yang sedang memburuk karena sariawan.
· Mengobati luka usus
Ini terjadi karena makanan yang masuk tidak terkontrol atau terlalu sering mengonsumsi makanan "keras" yang kelewat merangsang asam lambung. Konsumsi lidah buaya diyakini dapat menyembuhkan luka usus karena mengandung zat saponin yang mampu membersihkan usus sekaligus bersifat antiseptik. Senyawa antrakuinonnya berfungsi sebagai antibiotik, dan zat-zat lainnya berfungsi menjalankan peran epitelisasi atau merangsang pertumbuhan jaringan kulit dari sel-sel baru.
2) Bidang Kosmetik
· Perawatan kulit
Lidah buaya bisa digunakan untuk perbaikan dan peremajaan kulit,menghilangkan jerawat, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan tanda pada kulit, mengurangi peradangan pada kulit, dan memutihkan kulit. Lidah buaya juga melembapkan kulit. Khasiat ini sudah dikenal sejak zaman Cleopatra. Tak heran kalau hampir 70% produk kosmetik saat itu intisarinya adalah gel lidah buaya. Zat lignin yang dikandungnya diyakini dapat menembus sekaligus meresap ke dalam kulit serta menahan hilangnya cairan dari permukaan kulit. Dengan demikian kulit jadi tidak cepat kering sementara kelembapannya tetap terjaga.
· Perawatan rambut
Zat-zat yang terkandung di dalam lidah buaya sudah terbukti menyehatkan rambut dan menghilangkan ketombe. (http://www.holic.web.id/manfaat-lidah-buaya.html)
2.4 Mengenal Penyakit Diabetes
Penyakit diabetes (Diabetes mellitus) merupakan penyakit kelainan metabolis yang disebabkan oleh faktor simtoma berupa hiperglisemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Hal ini dapat mengakibatkan defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya dan defisiensi transporter glukosa. Penyakit ini disebabkan karena tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup atau sama sekali tidak memproduksi insulin untuk mempertahankan kadar gula darah normal. (http://tipsku.info/penyebab-diabetes-mellitus/)
2.4.1 Tanda-Tanda Penyakit Diabetes
1) Sering sekali buang air kecil, terutama saat malam hari. Urine yang dikeluarkan juga dalam jumlah banyak.
2) Sering merasa lapar dan haus. Nafsu makan meningkat cukup drastis, namun berat badan terus menurun.
3) Badan mudah lemas, lesu, mengantuk, dan cepat lelah bila mengerjakan sesuatu.
4) Umumnya penderita akan mengalami gangguan penglihatan.
5) Ciri diabetes yang lain adalah bila terjadi luka pada kulit, sukar untuk kering atau disembuhkan dan meninggalkan bekas luka berwarna hitam/gelap.
6) Umumnya terjadi pembengkakan pada kaki penderita.
7) Sering merasa gatal-gatal pada permukaan kulit.
(http://fenisaherbal.blogspot.com/2011/12/penyebab-penyakit-diabetes.html)
2.4.2 Penyebab Penyakit Diabetes
1) Teh manis
Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum lagi resiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori.
2) Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup untuk kita. Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.
3) Memakan makanan ringan
Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.
4) Kurang tidur
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik
5) Malas beraktifitas
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. “Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Apa sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda.” kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat. Kesimpulannya, mereka yang sedikit melakukan aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.
6) Sering stres
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
7) Kecanduan merokok
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak hanya disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan yang tidak teratur dan jarang berolahraga.
8) Menggunakan pil kontrasepsi
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, S.Pd, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.
9) Takut kulit menjadi hitam jika terkena sinar matahari
Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah.
10) Minum minuman bersoda
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.
(http://doktersehat.com/10-kebiasaan-penyebab-diabetes/)
2.4.3 Macam-Macam Penyakit Diabetes
1) Diabetes mellitus tipe 1
Pada tipe ini produksi insulin sedikit atau tidak ada sama sekali. Prevalensi dalam hasil penelitian membuktikan hanya sekitar 10-20 % seluruh penderita diabetes tergolong dalam tipe pertama ini. Pada umumnya orang yang memiliki tipe yang satu ini biasanya berumur muda (hal ini dikarenakan keturunan) selanjutnya akan bertambah kronis seiring berjalannya waktu. Hal ini juga disebabkan dari faktor lingkungan seperti mungkin infeksi virus atau faktor gizi pada masa kecil atau remaja yang menyebabkan sistem antibody menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Apapun penyebabnya, pada diabetes mellitus tipe 1, 90 persen dari sel-sel penghasil insulin (sel beta) dari pankreas rusak dengan permanen. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kekurangan insulin yang parah. Hal ini menyebabkan seseorang yang menderita diabetes mellitus tipe 1 ini harus secara teratur menyuntikkan insulin ke tubuhnya.
2) Diabetes mellitus tipe 2
Dalam tipe ini, kondisi pankreas terus memproduksi insulin, terkadang sampai lebih tinggi dari normalnya. Akan tetapi, tubuh mengembangkan resistansi terhadap efeknya, sehingga pada tipe ini penyebab diabetes mellitus bukan disebabkan kekurangan insulin. Sel-sel pada tubuh seharusnya berfungsi mengubah glukosa menjadi energi, tetapi malah tidak mengenal fungsinya dengan baik. Diabetes tipe II bisa terjadi pada anak-anak dan remaja tetapi biasanya dimulai setelah usia 30 tahun dan menjadi semakin parah bila terus berlanjut tanpa pengobatan. Umur penderita pada tahap ini rata-rata sekitar 15 % di atas usia 70 tahun. Obesitas (kegemukan) adalah faktor risiko untuk diabetes tipe ini, 80-90% orang dengan penyakit ini mengalami obesitas. (http://tipsku.info/penyebab-diabetes-mellitus/)
3) Diabetes mellitus tipe 3
Diabetes Mellitus Tipe 3 hanya terjadi pada masa kehamilan dan akan pulih kembali setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya. Diabetes tipe ini mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 20–50% dari wanita penderita GDM bertahan hidup.
Meskipun GDM bersifat sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan kesehatan janin maupun ibu. Resiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka. Peningkatan hormon insulin janin dapat menghambat produksi surfaktan janin dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan. Hyperbilirubinemia dapat terjadi akibat kerusakan sel darah merah. Pada kasus yang parah, kematian sebelum kelahiran dapat terjadi, paling umum terjadi sebagai akibat dari perfusi plasenta yang buruk karena kerusakan vaskular. Induksi kehamilan dapat diindikasikan dengan menurunnya fungsi plasenta. Operasi sesar dapat akan dilakukan bila ada tanda bahwa janin dalam bahaya atau peningkatan resiko luka yang berhubungan dengan makrosomia, seperti distosia bahu.(www.wikipedia.com)
2.4.4 Faktor-faktor penyebab diabetes
1) Faktor keturunan
2) Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun
3) Tekanan darah tinggi
4) Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi
5) Level kolesterol yang tinggi
6) Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
7) Merokok dan Stress
8) Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
9) Kerusakan pada sel pankreas
(http://fenisaherbal.blogspot.com/2011/12/penyebab-penyakit-diabetes.html)
BAB 3
METODOLOGI
1.
2.
3.
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Proses pembuatan teh lidah buaya ini dilakukan di rumah penulis. Waktu pelaksanaannya dilakukan pada bulan Februari 2012.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Pisau
2. Sendok
3. Tampah
4. Talenan
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Daun lidah buaya
2. Air
3.3 Metode Pembuatan Teh
Metode penbuatan teh lidah buaya yang penulis gunakan adalah metode yang hampir sama dengan metode pembuatan teh biasa.
Langkah-langkah pembuatan teh lidah buaya sebagai berikut :
1. Pengambilan daun lidah buaya
Daun lidah buaya diambil dari halaman rumah penulis sebanyak dua buah.
2. Pencucian
Lidah buaya dicuci sampai benar-benar bersih dari kotoran yang menempel di permukaanya. Agar benar-benar bersih, pencucian bisa dilakukan 3-4 kali. Setelah dicuci, kemudian dikeringkan terlebih dahulu sebelum memasuki proses selanjutnya.
3. Pemisahan gel/lendir
Lidah buaya dibelah dan dipisahkan antara kulit luar yang berwarna hijau dengan bagian gel atau lendirnya menggunakan sendok. Proses ini dilakukan sampai bagian kulit daun yang hijau benar-benar bersih dari lendir.
Gb.proses pembuangan lendir/gel
4. Pemotongan
Dalam pemotongan ini, yang digunakan adalah bagian daun yang hijau. Dipotong kecil-kecil menyerupai daun teh untuk mempercepat proses penjemuran.
Gb. Proses pemotongan Gb.Hasil pemotongan
5. Penjemuran
Potongan lidah buaya yang kecil-kecil diratakan di atas tampah agar keringnya merata. Penjemuran dilakukan sampai benar-benar kering, yaitu antara 3 sampai 4 hari.
Gb. Penjemuran hari pertama
Gb. Penjemuran hari kedua
Gb. Penjemuran hari ketiga
Gb. Penjemuran hari keempat
Gb. Hasil akhir pembuatan teh lidah buaya
6. Penyajian
1) Penyajian teh lidah buaya dengan cara diseduh.
Ambil teh lidah buaya ± 2 sendok makan, kemudian seduh dengan air panas sebanyak 200 ml.
2) Penyajian dengan cara direbus
Ambil 2 sendok makan teh lidah buaya, kemudian rebus dengan air ±250 ml. Cara ini akan menghasilkan teh lidah buaya yang lebih kental.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Teh lidah buaya yang sudah jadi, telah saya coba pada salah satu keluarga saya yang menderita penyakit diabetes selama tiga hari setiap pagi dan malam hari. Hasil pengukuran kadar gula darah adalah sebagai berikut :
Kadar gula darah sebelum mengonsumsi teh lidah buaya : 267 mg/dl
Kadar gula darah setelah mengonsumsi teh lidah buaya : 193 mg/dl
Sedangkan kadar gula darah normalnya adalah 180mg/dl
Pada percobaan tersebut terjadi penurunan kadar gula darah dari 267 mg/dl ke 193 mg/dl. Hal ini menunjukan bahwa teh lidah buaya bisa digunakan untuk obat alternatif bagi penderita diabetes.
BAB 5
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah penulis mengumpulkan data-data mengenai tanaman lidah buaya dan lebih mengetahui tentang manfaatnya, penulis mengambil kesimpulan bahwa :
1) Lidah buaya merupakan tanaman yang bermanfaat, baik di bidang kesehatan, kosmetik, maupun pada bidang lainnya.
2) Pemanfaatan tanaman lidah buaya menjadi teh lidah buaya bisa menambah manfaat tanaman ini sebagai obat herbal atau obat alternatif.
3) Pembudidayaan tanaman lidah buaya bisa menjadi usaha baru yang menjanjikan jika dilihat dari manfaatnya bagi manusia yang begitu besar.
4.2 Saran
1) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat yang terkandung pada tanaman lidah buaya.
2) Gunakanlah obat-obat herbal yang sedikit atau bahkan tidak mempunyai efek samping dibandingkan menggunakan obat-obatan kimia.
3) Instansi kesehatan sebaiknya lebih memanfaatkan tanaman-tanaman herbal yang banyak terdapat di Indonesia sebagai obat alternatif.
DAFTAR PUSTAKA
http://doktersehat.com/10-kebiasaan-penyebab-diabetes/
http://fenisaherbal.blogspot.com/2011/12/penyebab-penyakit-diabetes.html
http://google.com
http://kembangbungaku.blogspot.com
http://resepherbal.e-salim.com/
http://tipsku.info/penyebab-diabetes-mellitus/
http://www.holic.web.id/manfaat-lidah-buaya.html
http://www.pondokrenungan.com/isi.php?table=sehat&id=22&next=0
http//www.wikipedia.com
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusartikel anda menarik sekali, menambah wawasan saya, ternyata lidah buaya dapat dibuat teh yang dapat dinakan mencegah diabetes.
BalasHapuslidah buaya untuk jerawat