Karya Tulis
Pemanfaatan Limbah Air Cucian Beras
untuk Mempercepat Pertumbuhan Tanaman Melon
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun Oleh :
Nama : EROWATI
NIS : 5603
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
Pemanfaatan Limbah Air Cucian Beras
untuk Mempercepat Pertumbuhan Tanaman Melon
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun Oleh :
Nama : EROWATI
NIS : 5603
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINAGUN
2012
Lembar Pengesahan
Judul : Pemanfaatan Limbah Air Cucian Beras untuk Mempercepat Pertumbuhan Tanaman Melon
Penyusun :
Nama : Erowati
NIS : 5603
Sekolah : SMA Negeri 1 Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah.
Karya tulis ini telah disahkan pada …. Februari 2012, oleh:
Pembimbing
Drs. Kirwanto
NIP. 19630809.1995.1.001
Kata pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul ”Pemanfaatan Limbah Air Cucian Beras untuk Mempercepat Pertumbuhan Pohon Melon”.
Karya ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik tanpa dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
- Dra.H. Nurhidayati selaku kepala SMA Negeri 1 Kutowinangun,
- Drs. Kirwanto selaku pembimbing dalam penyusunan karya ilmiah,
- Berbagai pihak yang telah mendukung dalam penyusunan karya ilmiah.
Penelitian karya ilmiah ini dilaksanakan di rumah penulis yaitu di desa Brecong, RT/RW: 03/02, Buluspesantren, Kebumen. Karya ilmiah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mandiri terstruktur mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI semester II. Materi didalamnya berupa hal-hal yantg berkaitan dengan program IPA. Materi ini diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan, maupun metode lain.
Penulis menyadari dalam pembuatan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis memohon kritik dan saran dari para pembaca. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat secara umum dan secara khusus bagi warga SMA Negeri 1 kutowinangun.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .............................................................................................. ii
Lembar Pengesahan ...................................................................................... iii
Kata Pengantar............................................................................................... iv
Daftar Isi ........................................................................................................ v
Daftar Tabel ................................................................................................. vii
Daftar Gambar ............................................................................................ viii
Ringkasan Karya Tulis .................................................................................. ix
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 3
BAB 2. KAJIAN TEORI............................................................................... 4
2.1 Air Bekas Cucian Beras.................................................................. 4
2.1.1 Manfaat Air Bekas Cucian Beras.......................................... 4
2.1.2 Kandungan Nutrisi Beras...................................................... 5
2.2 Melon ............................................................................................. 5
2.2.1 Deskripsi Melon..................................................................... 7
2.2.2 Manfaat Melon...................................................................... 8
2.2.3 Kandungan dan Kompisisi Buah Melon............................... 9
BAB 3. METODOLOGI.............................................................................. 10
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian...................................................... 10
3.2 Alat dan Bahan............................................................................. 10
3.2.1 Alat...................................................................................... 10
3.2.2 Bahan................................................................................... 10
3.3 Metode Penelitian......................................................................... 11
3.4 Pengujian...................................................................................... 12
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 13
4.1 Hasil Penelitian............................................................................. 13
4.2 Pembahasan................................................................................... 14
4.3 Keunggulan dan Kelemahan......................................................... 14
BAB 5. PENUTUP....................................................................................... 15
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 15
5.2 Saran............................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Tabel
1. Kandungan Nutrisi Beras ................................................................................. 5
2. Kandungan dan komposisi gizi buah melon tiap 100 gram bahan................... 9
3. Alat ................................................................................................................ 10
4. Bahan ............................................................................................................. 10
5. format Tabel Pengujian................................................................................... 12
5. Hasil Penelitian .............................................................................................. 13
6. Keunggulan dan kelemahan ........................................................................... 14
Daftar Gambar
1. Air Bekas Cucian Beras ................................................................................... 4
2. Melon ............................................................................................................... 7
3. Tempat Penanaman ........................................................................................ 11
4. Air Cucian Beras ............................................................................................ 11
5. Penanaman Biji .............................................................................................. 11
6. Penyiraman ..................................................................................................... 11
Ringkasan Karya Tulis
Limbah kini menjadi momok di lingkungan masyarakat. Apalagi dengan berkembangnya zaman, limbah yang dihasilkan pun menjadi lebih banyak. Di lingkungan kita limbah belum bayak dimanfaatkan, sehingga sampai kapan pun limbah akan tetap menjadi sesuatu yang tidak berguna.
Beberapa hal yang melatarbelakangi penulis dalam melakukan penelitian terhadap “Pemanfaatan Limbah Air Cucian Beras untuk Mempercepat Pertumbuhan Tanaman Melon”, sebagai berikut; berusaha mengurangi dan memanfaatkan limbah di masyarakat, memberi pengetahuan baru kepada para petani dalam mempercepat pertumbuhan tanamannya, dan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat berdampak buruk terhadap lingkungan.
Hal-hal di atas merupakan dasar mengapa penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Berdasarkan data-data di atas dapat dirumuskan permasalahan “Apakah limbah cucian beras dapat digunakan dalam mempercepat pertumbuhan tanaman?”. Adapun tujuannya adalah mengetahui pengaruh air bekas cucian beras terhadap tanaman, membandingkan kecepatan pertumbuhan tanaman antara penyiraman dengan air biasa dan air bekas cucian beras, serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut. Limbah air cucian beras selain digunakan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman juga dapat damanfaatkan untuk menghilangkan buras, meredakan gatal-gatal pada kulit, dan dapat pula digunakan untuk masker.
Penulis memilih sampel melon dalam penelitian ini. Hal ini karena, penulis ingin memanfaatkan biji buangan buah melon yang biasanya dibuang dan dibiarkan tumbuh sendiri di tanah. Adapun tahap-tahap dari penelitian ini adalah persiapan tempat penanaman, pencucian beras untuk menghasilkan limbahnya, penanaman, penyiraman ,serta pengamatan. Selain mengamati tentang pertumbuhan tanaman tersebut penulis juga ingin membuktikan hal-hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan akibatnya jika faktor itu tidak dipenuhi.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan manusia dapat berpengaruh terhadap perubahan lingkungan. Kegiatan ini dapat menimbulkan permasalahan lingkungan yang biasa disebut limbah. Limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan rusaknya lingkungan bahkan dapat mengganggu kesehatan penduduk sekitar (Drs. Suwarno Hadisusanto, M. S. dkk, 2005: 106). Dengan demikian limbah tersebut dapat dikatakan sebagai bahan pencemar atau polutan.
Limbah sangat banyak jenisnya. Ada limbah industri, pertanian, dan domestik. Limbah industri berasal dari kegiatan industri. Limbah ini dapat berupa sampah atau buangan industri lainnya. Adapun limbah pertanian adalah limbah yang berasal dari kegiatan pertanian, misalnya pemupukan dan penggunaan pestisida. Sedangkan limbah domestik adalah limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga, berupa pembuangan air dari kamar mandi (feses dan air seni), smpah dapur (plastik, kertas, lemak, minyak,dan sisa-sisa makanan), detergen, dan zat kimia lainnya.
Sebenarnya limbah dapat dikelola dan dimanfaatkan. Misalnya limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga seperti minyak bekas dapat dijernihkan kembali. Sisa-sisa makanan pun dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuatan pupuk organik (M. Sadyi Masun, M. S. 2002: 6). Bahkan air bekas cucian beras juga dapat dimanfaatkan. Pemanfaatannya misalnya untuk menyiram tanaman. Tujuannya adalah agar tanaman itu dapat tumbuh lebih cepat.
Pemanfaatan air bekas cucian beras dapat diterapkan pada berbagai tanaman misalnya melon dan bayam. Cara ini lebih mudah daripada menggunakan agen-agen biologi yang menghasilkan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia ( Drs. Suwarno Hadisusanto 2005: 136 ) atau yang biasa disebut Bioteknologi. Teknik-teknik bioteknologi meliputi penggabungan sel, kultur jaringan, dan bioreactor. Dalam praktik bioteknologi diperlukan alat-alat khusus yang tidak mudah didapatkan oleh para petani melon dan bayam. Dengan pemanfaatan limbah ini, para petani tidak akan kesulitan dalam mempercepat pertumbuhan tanamannya dan tidak perlu membeli alat-alat yang relatif mahal.
Dari hasil pemaparan di atas, hal-hal yang melatarbelakangi penelitian penulis antara lain :
- Sebenarnya limbah dapat dikelola dan dimanfaatkan.
- Cara ini lebih mudah diterapkan di masyarakat dibandingkan dengan teknik bioteknologi atau teknik lainnya.
- Dalam praktiknya tidak menggunakan alat-alat yang mahal serta mudah didapat oleh masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat dikembangkan permasalahan pokok yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu :
1. Apakah air bekas cucian beras dapat mempercepat pertumbuhan tanaman?
2. Bagaimana perbandingan antara penyiraman tanaman dengan air bekas cucian beras dibandingkan dengan air biasa?
3. Bagaimana cara memanfaatkan air bekas cucian beras?
4. Apakah ada pengaruh lain dari air bekas cucian beras terhadap tanaman?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh air bekas cucian beras pada tanaman.
2. Untuk membandingkan kecepatan pertumbuhan antara tumbuhan yang disiram air bekas cucian beras dengan air biasa.
3. Untuk memanfaatkan air bekas cucian beras dalam proses pertumbuhan tanaman.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberi rujukan kepada pihak terkait untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan limbah ini.
2. Memberikan informasi kepada para petani melon untuk dapat mengelola lahannya dengan pemanfaatan limbah di sekitar mereka.
BAB 2
KAJIAN TEORI
2.1 Air Bekas Cucian Beras
Gambar 1. Air Bekas Cucian Beras
Sebelum menanak nasi, beras wajib di cuci terlebih dahulu dengan air bersih. Tujuan pencucian beras ini adalah untuk membersihkan beras dari kulit yang terbawa, sisa gabah, serangga kecil pemakan beras, butiran kerikil yang terlihat atau kotoran lainnya. Akibatnya air cucian beras terlihat putih keruh dan membawa partikel halus yang menempel di butiran beras. Setelah selesai mencuci beras, pada umumnya air hasil pencucian beras dibuang begitu saja karena air tersebut dianggap kotor. Padahal air sisa cucian beras bisa digunakan untuk menyiram tanaman, yang ternyata memiliki manfaat menyuburkan dan merangsang pertumbuhan tanaman.
2.1.1 Manfaat Air Bekas Cucian Beras
1.Masker Air Cucian Beras.
Untuk membuat wajah lebih bersih dan kencang, gunakan endapan dari air cucian beras yang pertama kali diendapkan dalam kulkas. Oleskan pada wajah dengan kuas, diamkan kurang lebih 30 menit, lalu bilas sampai bersih dengan wash lap dan air hangat.
2.Meredakan gatal-gatal pada kulit dengan menggunakan tepung beras.
Tepung beras mengandung tingkat pH yang relatif netral. Tak hanya beras putih, beberapa produsen kosmetik mulai manggunakan beras merah dan hitam sebagai salah satu bahan dasar dalam proses pembuatan produk perawatan wajah. Beras hitam mengandung peptida yang berfungsi sebagai antioksidan yang mampu membantu menyamarkan kerutan halus pada wajah.Sementara beras merah bisa membantu mengimbangi kadar minyak berlebih pada kulit wajah. adalah gabah.
3.Melindungi kulit dari polutan, peroksida, dan radikal bebas.
Gunakan air rendaman beras sebagai ramuan untuk menghaluskan wajah dan membantu mencerahkan warna kulit.
4.Untuk Menghilangkan Buras
Setelah mencuci beras, tampunglah airnya, biarkan beberapa saat sampai muncul endapannya (pati). Gunakanlah endapan tadi untuk menghilangkan buras (sejenis jamur/panu), dengan cara mengoleskannya pada bagian yang terkena buras. Sebaiknya digunakan pada malam hari sebelum tidur.
Setelah mencuci beras, tampung air cucian beras. Diamkan 1-2 menit. Manfaatkan botol air minum bekas sebagai media penampung air cucian beras (reduce & recycle). Siram air cucian tersebut ke tanah pekarangan ataupun pot tanaman. Air cucian beras hanya disiramkan ke tanah, jangan terkena daun. Apabila terkena daun sering mengakibatkan permukaan daun terbentuk bercak-bercak putih yang dapat mengurangi kecantikan tanaman.
2.1.2 Kandungan Nutrisi Beras
No. | Nama Kandungan | Persentase |
1. | Vitamin B1 | 80 % |
2. | Vitamin B3 | 70 % |
3. | Vitamain B6 | 90 % |
4. | Mangan (Mn) | 50 % |
5. | Fosfor | 50 % |
6. | Zat Besi | 60 % |
7. | Serat | 100 % |
Tabel 1. Kandungan Nutrisi Beras
Kandungan nutrisi beras yang tertinggi terdapat pada bagian kulit ari. Sayangnya sebagian besar nutrisi pada kulit ari telah hilang selama proses penggilingan.
Saat mencuci beras, biasanya air cucian pertama akan berwarna keruh. Warna keruh bekas cucian itu menunjukkan bahwa lapisan terluar dari beras ikut terkikis.Meskipun banyak nutrisi yang telah hilang, namun pada bagian kulit ari masih terdapat sisa-sisa nutrisi yang sangat bermanfaat tersebut. Misalnya fosfor (P) yang merupakan salah satu unsur utama yang dibutuhkan tanaman dan selalu ada dalam pupuk majemuk tanaman semisal NPK. Fosfor berperan dalam memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang baik dari benih dan tanaman muda. Nutrisi lainnya adalah zat besi yang penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil) dan berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein. Selain itu kulit ari juga mengandung vitamin, mineral, dan fitonutrien yang tinggi. Vitamin sangat berperan dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim (komponen non-protein untuk mengaktifkan enzim).
Beras mengandung karbohidrat yang tinggi. Sangat mungkin karbohidrat ini terdegradasi saat mencuci. Hipotesa awal, saat disiramkan ke tanaman, karbohidrat akan terpecah menjadi unsur yang lebih sederhana dan memberikan nutrisi bagi mikroba yang menguntungkan bagi tanaman. Meskipun belum diketahui apa mikroba apa yang diuntungkan dengan kandungan karbohidrat air leri ini.
Air cucian beras sebenarnya sangat bermanfaat untuk tanaman. Air bekas beras memiliki kandungan nutrisi yang berlimpah, yang dapat berfungsi sebagai pengendali organisme pengganggu tanaman yang ramah lingkungan serta banyak dijumpai di lingkungan sekitar. Kandungan nutrisi yang ada pada air cucian beras di antaranya adalah karbohidrat berupa pati (85-90 persen), protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula dan vitamin yang tinggi.
Selain itu, formulasi air cucian beras merupakan media alternatif pembawa P. fluorescens yang berperan dalam pengendalian patogen penyebab penyakit karat dan pemicu pertumbuhan tanaman (Yayu, 2011). Bakteri Pseudomonas fluorescens adalah Bakteri P. fluorescens yang mampu mengklon dan beradaptasi dengan baik pada akar tanaman serta mampu untuk mensintesis metabolit yang mampu menghambat pertumbuhan dan aktivitas patogen atau memicu ketahanan sistemik dari tanaman terhadap penyakit tanaman.
2.2 Melon
2.2.1 Deskripsi Melon
Gambar 2. Melon
Tanaman melon : Cucumis melo L
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Daerah Asal : Afrika
Di kawasan Asia tanaman ini merupakan tanaman yang masih baru, namun demikian sekarang sudah menyebar ke beberapa negara seperti Cina, India, Persia dan Rusia Selatan. Buah melon dipanen setelah matang benar, yang diperkirakan sesudah 3-4 bulan sejak masa tanam, daging buah melon mengandung 92,1 % air, 0,50 % protein, 0,3 % lemak, 6,2 % karbohidrat.
Tanaman melon dapat tumbuh pada daerah tropik dan subtropik, tanaman ini memerlukan sinar matahari penuh, sehingga tidak cocok ditanam didaerah lembab dan ternaung. Di daerah beriklim lembab selain banyak penyakit juga perkembangan buahnya kurang baik, tanaman ini tumbuh baik pada tanah berlempung, dengan pH sekitar netral.
2.2.2 Manfaat Melon
1. Anti kanker
Buah melon mengandung karotenoid yang tinggi sehingga buah ini dapat mencegah kanker dan juga menurunkan resiko serangan kanker paru-paru. Buah melon dapat mencegah serta membunuh bibit-bibit kanker yang akan menyerang tubuh kita.
2. Anti stroke/jantung
Melon mengandung antikoagulan yang disebut adenosine mampu menghentikan penggumpalan sel darah yang dapat memicu timbulnya penyakit stroke atau jantung. Jadi, buah melon akan membantu melancarkan darah dalam tubuh sehingga beresiko kecil timbulnya penyakit stroke atau jantung.
3. Melancarkan BAB
Buah melon dapat melancarkan BAB (buang air besar). Bila kita mengalami masalah pencernaan maka makanlah melon agar dapat melancarkan buang air besar. Kandungan air yang ada dalam buah melon sangat baik untuk melancarkan pencernaan. Kandungan mineral ini mampu menghilangkan keasaman tubuh yang perlu dihilangkan karena dapat mengganggu pencernaan, khususnya pada organ lambung.
Buah melon mempunyai daya diuretik yang sangat baik sehingga bisa menyembuhkan penyakit ginjal dan penyakit eksim yang parah dan akut. Jika dikombinasikan dengan buah lemon, maka buah melon dapat menumpas penyakit asam urat.
4. Menyembuhkan penyakit asam urat
Buah melon dikombinasikan penggunaanya dengan buah lemon.
5. Menyembuhkan penyakit ginjal dan penyakit eksim yang parah dan akut
Buah melon mempunyai daya diuretic yang sangat baik untuk menyembuhkan penyakit ini.
2.2.3 Kandungan dan Komposisi Gizi Buah Melon
Komposisi gizi | Banyaknya Jumlah |
Energi | 22,00 cal. |
Protein | 0,60 gr. |
Lemak | 0,10 gr. |
Karbohidrat | 5,30 gr. |
Serat | 0,30 gr. |
Abu | 0,50 gr |
Kalsium | 12,00 mg |
Fosfor | 30,00 mg |
Kalium | 183,00 mg |
Zat Besi | 0,50 mg |
Natrium | 6,00 mg |
Vitamin A | 2.140,00 S.I |
Vitamin B1 | 0,03 mgr. |
Vitamin B2 | 0,02 mg |
Vitamin C | 35,00 mg |
Niacin | 0,80 mg |
Air | 93,50 gram |
Tabel 2. Kandungan dan komposisi gizi buah melon tiap 100 gram bahan
BAB 3
METODOLOGI DAN CARA KERJA
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di desa Brecong RT/RW: 03/02 Buluspesantren pada tanggal 20 Februari sampai 27 Februari 2012.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
No. | Nama | Jumlah | No. | Nama | Jumlah |
1. | Gelas Aqua | 2 | 7. | Sendok | 1 |
2. | Gelas | 1 | 8. | Potongan Besi | 1 |
3. | Penggaris | 1 | 9. | Korek Api | 1 |
4. | Kertas | 2 | 10. | Lilin | 1 |
5. | Pisau | 1 | 11. | Plaster | 1 |
6. | Tali | 1 | 12. | Label | 2 |
Tabel 3. Alat
3.2.2 Bahan
No. | Nama | Jumlah |
1. | Tanah | Secukupnya |
2. | Melon | 2 pohon |
3. | Beras | 1 kg |
4. | Air | 1 liter |
Tabel 4. Bahan
3.3 Metode Penelitian
Metode adalah suatu cara yang didalam fungsinya merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Adapun langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah:
1. Persiapan Tempat Penanaman
Gelas aqua dilubangi sebanyak mungkin. Beri label lahan A untuk lahan yang disiram dengan air bekas cucian beras dan lahan B untuk lahan yang disiram dengan air biasa. Lubangi gelas aqua sebanyak mungkin dengan besi yang sudah dipanaskan. Masukan tanah kedalamnya
Gambar.3 tempat penanaman
2. Pembuatan Air Cucian Beras
Pembuatan air bekas cucian beras dengan memasukan beras pada ember. Tuangkan air kedalamnya. Aduk-aduk sampai airnya berwarna putih. Ulangi.
Gambar.4 Air cucian beras
3. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan memasukkan bibit tanaman pada tempat yang disediakan sesuai dengan labelnya.
Gambar. 5 penanaman
4. Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan menyiramkan air bekas cucian beras pada lahan A dan lahan B dengan air biasa. Penyiraman dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari selama seminggu.
Gambar. 6 penyiraman
5. Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan mengukur tinggi tanaman, lebar daun, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3.4 Pengujian
Uji coba tentang air bekas cucian beras dapat mempercepat pertumbuhan adalah dengan menyiramkan air bejas cucian beras pada tanaman melon. Penyiraman ini dilakukan dua kali sehari selam seminggu. Setiap sore hari tanaman melon diamati perubahannya. Adapun format tabel dari pengamatan ini yaitu:
Waktu Pengamatan | Kejadian/Keadaan | Tinggi Pohon | ||
Lahan A | Lahan B | Lahan A | Lahan B | |
Table. 5 Format Tabel Pengujian
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan percobaan dan hasil pengamatan dari penyiraman tanaman menggunakan air bekas cucian beras dan air biasa, penulis menyajikan data sebagai berikut.
Waktu Pengamatan | Keadaan/Kejadian | Tinggi Pohon | ||
Lahan A | Lahan B | Lahan A | Lahan B | |
20 Februari 2012 | Penanaman biji | Penanaman biji | - | - |
1 hari kemudian | Berakar | Belum | - | - |
2 hari kemudian | Biji Membelah | Berakar | - | - |
3 hari kemudian | Daun mulai muncul | Biji membelah | - | - |
4 hari kemudian | Tanaman tumbuh sebagian | Daun mulai muncul | 3,0 cm | - |
5 hari kemudian | Tanaman bertambah tinggi | Tanaman tumbuh sebagian | 4,5 cm | 3,0 cm |
6 hari kemudian | Tanaman subur dan terus bertambah tinggi | Tanamnan bertambah tinggi dan subur | 5,3 cm | 4,5 cm |
7 hari kemudian | Tanaman subur | Tanaman subur | 6,0 cm | 5,0 cm |
Tabel 6. Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada hari pertama setelah penanaman biji melon, biji pada lahan A sudah mulai mengakar sedangkan pada lahan B belum ada perubahan. Pada hari kedua biji pada lahan A mulai membelah dan biji pada lahan B sudah mulai mengakar. Pada hari ketiga, belahan biji pada lahan A mulai berubah menjadi daun sedangkan pada lahan B baru mulai membelah. Pada hari keempat, tanaman pada lahan A sudah tumbuh sebagian dan pada lahan B baru mulai muncul daun. Pada hari kelima, tanaman pada lahan A sudah bertambah tinggi dan pada lahan B sudah tumbuh sebagian. Pada hari keenam, tanaman pada lahan A sudah tumbuh dengan subur begitu juga dengan lahan B yang disertai dengan pertambahan tinggi. Pada hari terakhir pertumbuhan kedua tanaman sudah tumbuh dengan subur, hanya saja berbeda dalam hal ketinggian dan lebar daun. Selain itu, ternyata benar bahwa air, cahaya, dan tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Kesimpulannya tanaman melon yang disiram dengan air bekas cucian beras lebih cepat pertumbuhannya daripada lahan yang disiram dengan air biasa. Adapun pertumbuhan itu seperti; pertambahan tinggi yang cepat dan daun yang terus melebar.
4.3 Keunggulan dan Kelemahan
Air Biasa | Air Bekas Cucian Beras |
Lebih mudah diserap | Lebih sulit diserap |
Pohon lebih pendek | Pohon lebih tinggi |
Tunas lebih lama menjadi daun | Tunas lebih cepat menjadi daun |
Mudah didapatkan dalam jumlah besar | Sulit didapat dalam jumlah besar |
Tabel 5. Keunggulan dan Kelemahan
BAB 5
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa:
1. Waktu pertumbuhan melon dapat dipercepat dengan menggunakan air bekas cucian beras sebagai media penyiramnya.
2. Air bekas cucian beras yang biasanya hanya dibuang ternyata dapat dimanfaatkan.
3. Pemanfaatan air bekas cucian beras untuk penyiraman lebih baik daripada air biasa.
4. Air bekas cucian beras dapat menyebabkan bercak putih, jika terkena permukaan daun secara langsung.
5.2 Saran
Adapun saran-saran penulis terhadap penelitian ini adalah:
1. Sebaiknya penelitian ini dapat diteliti lebih lanjut sampai besar atau bahkan sampai berbuah.
2. Sebaiknya hasil penelitian ini dapat diterapkan oleh para petani melon sebagai media penyiramnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal. 1987. Petunjuk Praktis Penyusunan Karya Tulis untuk SMA dan SMTA yang Sederajat. Jakarta: Media Sarana Press.
Sarief, E.S. 1985. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Bandung: Pustaka Buana
Soetedjo,Soegiono. 1983. Makanan Tambahan mengandung Gizi. Jakarta: Pustaka Antara Jakarta.
Sudjino dkk.2005. Biologi Kelas X. Jakarta: PT Sunda Kelapa Pustaka.
Sugeng,H.R. 2001. Home Industri Keperluan Sehari-hari. Semarang: Aneka Ilmu.
http://www.sehatcommunity.com/2010/10/inilah-cara-budidaya-timun-yang- tepat.html#ixzz1mbiPeRcJ
http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad
http://www.sehatcommunity.com/2011/10/kandungan-air-cucian-beras.html#ixzz1mbYCsqsn
http://jambi.litbang.deptan.go.id
http://kask.us/4707590
http://www.sehat.community.com/2011/10/kandungan-air-cucian- beras.html#qxzzimbx79Sog
http://vinosa.wordpress.com/2007/12/23/air-bekas-cucian-beras-cucian-beras
http://adiitoo.com/2011/11/14/manfaat-air-ccucian-beras-2/
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskalo boleh tau daftar pustaka yg ini apa maksudnya yah "Arifin, E. Zaenal. 1987. Petunjuk Praktis Penyusunan Karya Tulis untuk SMA dan SMTA yang Sederajat. Jakarta: Media Sarana Press"
BalasHapusterima kasih cepat balas ya