Karya Tulis
Sosor Bebek (Kalnchoe pinnata) sebagai Obat Tradisoinal
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun oleh:
Zakiyal Fikri
NIS( 5789 )
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA N 1 KUTOWINANGUN
2012arya Tulis
Sosor Bebek (Kalnchoe pinnata) sebagai Obat Tradisoinal
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun oleh:
Zakiyal Fikri
NIS( 5789 )
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA N 1 KUTOWINANGUN
2012
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : Sosor Bebek( Kalnchoe pinnata) Sebagai Obat Tradisional
PENYUSUN : ZAKIYAL FIKRI
NIS(5789 )
SEKOLAH : SMA N 1 Kutowinangun,Kebumen,Jawa Tengah
Karya tulis ini telah disahkan Februari 2012
Oleh
Mengetahui
Kepala SMA N 1 Kutowinangun | Pembimbing |
Nurhidayati | Drs. Kirwanto |
NIP . 19601107.198803.2.004 | NIP. 19630809 199572 1 001 |
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “sosor bebek(kalnchoe pinnata) sebagai obat tradisional”
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa,penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiahmeskipun tersusun sangat sederhana.
Kami menyadari tanpa kerja sama antara guru pembimbing dan penulis serta beberapa kerabat yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya karya tulis ilmiah ini. Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada pihak yamg tersebut diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan karya ilmiah ini.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.
Kebumen, Februari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pernyataan............................................................................................................ iii
Lembar Pengesahan........................................................................................................... iv
Kata Pengantar.................................................................................................................. v
Daftar Isi........................................................................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 3
1.4 Manfaat....................................................................................................... 3
BAB 2. TELAAH PUSTAKA......................................................................................... 4
2.1 Tanaman Sosor Bebek................................................................................ 4
2.1.1 Deskripsi Tanaman Sosor Bebek....................................................... 4
2.1.2 Daerah Penyebaran............................................................................ 7
BAB 3. METODOLOGI.................................................................................................. 8
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................... 9
3.2 Bahan dan Alat........................................................................................... 9
3.3 Metode Pembuatan Obat tradisional.......................................................... 9
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................... 10
4.1 Hasil dan Pembahasan................................................................................ 10
BAB 5. PENUTUP........................................................................................................... 11
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 11
5.2 Saran........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 LATAR BELAKANG
Obat alami sudah dikenal dan digunakan di seluruh dunia sejak beribu tahun yang lalu (Sidik, 1998). Di Indonesia, penggunaan obat alami yang lebih dikenal sebagai jamu, telah meluas sejak zaman nenek moyang hingga kini dan terus dilestarikan sebagai warisan budaya. Bahan baku obat alami ini, dapat berasal dari sumber daya alam biotik maupun abiotik. Sumber daya biotik meliputi jasad renik, flora dan fauna serta biota laut, sedangkan sumber daya abiotik meliputi sumber daya daratan, perairan dan angkasa dan mencakup kekayaan/ potensi yang ada di dalamnya.
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, memiliki keanekaragaman obat tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami bumi Indonesia, termasuk tanaman obat. Indonesia yang dianugerahi kekayaan keanekaragaman hayati tersebut, memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman dan 940 spesies di antaranya diketahui berkhasiat sebagai obat atau digunakan sebagai bahan obat (Puslitbangtri, 1992). Keanekaragaman hayati Indonesia ini diperkirakan terkaya kedua di dunia setelah Brazil dan terutama tersebar di masing-masing pulau-pulau besar di Indonesia.
Pengembangan obat alami ini memang patut mendapatkan perhatian yang lebih besar bukan saja disebabkan potensi pengembangannya yang terbuka, tetapi juga permintaan pasar akan bahan baku obat-obat tradisional ini terus meningkat untuk kebutuhan domestik maupun internasional. Hal ini tentunya juga akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan petani dan penyerapan tenaga kerja baik dalam usaha tani maupun dalam usaha pengolahannya.
Yang dimaksud dengan obat alami adalah sediaan obat, baik berupa obat tradisional, fitofarmaka dan farmasetik, dapat berupa simplisia (bahan segar atau yang dikeringkan), ekstrak, kelompok senyawa atau senyawa murni yang berasal dari alam, yang dimaksud dengan obat alami adalah obat asal tanaman. Pada tabel di bawah ini dapat dilihat daftar beberapa tanaman obat yang mempunyai prospek pengembangan yang potensial.
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan dunia kesehatan di Indonesia,dewasa ini telah beredar ratusan jenis obat-obatan.Tetapi adakalanya obat-obatan tersebut tidak terjangkau oleh rakyat kecil,karena harganya cukup mahal
Mengingat tujuan umum pembangunan di bidang kesehatan mencakup antara lain untuk meningkatkan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat ekonomi lemah,khususnya mengenai obat-obatan diusahakan agar meluas dan merata dengan harga yang terjangkau. Disamping itu perlu diupayakan adanya pengobatan alternatif dengan memanfaatkan tumbuh- tumbuhan disekitar kita.
Apalagi Indonesia adalah Negara beriklim tropis karena letaknya 6LU-11LS dan 95BT-141BT sehingga menjadikan Negara Indonesia kaya akan SDA.Berbagai macam jenis tmbuhan dapat ditemukan di Indonesia. Selain bahan bakunya tersedia dinegara kita,cara menggunakan obat alternatif/obat tradisional sudah diajarkan secara turun temurun. Akhir akhir ini,penggunaan obat tradisional semakin meningkat.
Bahkan DEPKES RI pada tahun 1998 mengambil tema “Kembali ke Alam” di dalam merayakan ulang tahunya,Jadi bukan hal yang tabu jika orang orang yang hidup di zaman serba modern masih menggunakan obat tradisional.
Dan di Kebumen khususnya,kebutuhan akan obat tradisionol tidak terlalu rendah. Di tempat manapun masih ada obat tradisional yang dijual,entah itu pedagang keliling ataupun yang ada di pasar. Apakah yang menjadikan obat tradisional masih mampu bertahan dan masih banyak diminati masyarakat disaat maraknya berbagai jenis obat-obatan modern?
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Dari pendapat masyarakat ,tentunya berbeda jika ditanya akan obat tradisional,ada yang mengatakan kebutuhan obat obat tradisional banyak,dan ada yang sedikit.Lalu masalah yang diteliti dapat dirumuskan
(1.2.1) Bagaimana kebutuhan masyarakat Kebumen akan obat tradisional?
(1.2.2) Faktor apa sajakah yang berpengaruh pada kebutuhan masyarakat Kebumen akan obat tradisional?
(1.2.3) Bagaimana pandangan masyarakat Kebumen mengenai obat tradisional?
1.3 Tujuan dan Manfaat pembuatan
Tujuan Pembuatan
Mengetahui presentase kebutuhan masyarakat kebumen akan obat tradisional
Mengetahui factor yang berpengaruh pada kebutuhan masyarakat akan obat tradisional
Mengetahui pandangan masyarakat mengenai obat tradisional
1.4 Manfaat pembuatan
· Untuk obat herbal pengganti obat kimia
· Untuk obat sakit luka,perut mulas dan lainnya
· Memberikan para pemakai untuk hemat biaya membeli obat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Sosor Bebek
Tanaman termasuk familia Crassulaceae.Tumbuh dengan ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.Dapat ditemui di daerah tropis di tanam di pekarangan, tumbuh liar, di tepi jurang, tepi jalan dan tempat-tempat yang berbatu daerah panas dan kering.Untuk pengembangbiakannya dengan daun.
Nama lain : didingin banen (Aceh), daun sejuk, sepohori (Palembang), ceker bebek, cocor bebek (Melayu), dll.
Tanaman ini mengandung : asam lemon, asam apel, vitamin C, quercetin-3-diarabinoside, kaemferol-3-glukoside, tanin, dan bryophyllin.
Tanaman cocor bebek ini termasuk tumbuhan yang berbatang basah, dapat hidup agak lama dan tingginya dapat mencapai 3 meter.Daunnya tebal, tepinya bergerigi dan banyak mengandung air.Sedangkan bentuk daunnya bulat telur, dan tangkai daunnya bersayap, dapat dikembangkan menjadi tumbuhan baru.Tanaman cocor bebek ini tumbuh liar diladang-ladang, dihalaman rumah dan ditempat lainnya yang tanahnya berbatu-batu sampai kira-kira 1500meter diatas permukaan air laut. Kandungan kimia pada cocor bebek adalah appelzuur,damar,zat lendir, magnesium malaat,ca-oksalat,asam formiat dan tannin
2.1.1 Deskripsi Tanaman Sosor Bebek
· Sosor Bebek
· (Kalanchoe pinnata (Lam.) Per.)
· Sinonim :
Bryophyllum pinnatum, (L.f.) Oken. = B. germinans, Blanco. = B.pinnatum. (lamk.), Kurz. = Cotyledon paniculata, Blanco. = C. pinnata, Lamk. = C. rhizophylla, Roxb.
· Familia :
Crassulaceae
· Uraian :
Terna tahunan yang berasal dari Madagaskar, tersehar di daerah tropik. Tinggi ± 1 m, dipelihara di pekarangan rumah atau tumbuh liar di tepi jurang, pinggir jalan dan tempat-tempat yang tanahnya berbatu-batu, daerah panas dan kering. Tumbuh sampai ± 1.000 m di atas permukaan laut.Terna berbatang basah, daun tebal pinggir beringgit, banyak mengandung air, bentuk daunnya lonjong atau bundar panjang, panjang 5 - 20 cm, lebar 2,5-15 cm, ujung daun tumpul, pangkal membundar, permukaan daun gundul, warna hijau sampai hijau keabu-abuan. Dapat dikembangbiakkan melalui daun (Kuncup-kuncup daun berbentuk dalam toreh-toreh pada tepi daunnya). Syarat Tumbuh a. Iklim 1) Ketinggian tempat 1 m - 2.400 m di atas permukaan laut 2) Curah hujan tahunan 2.500 mm - 2.500 mm/tahun 3) Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 8 bulan - 9 bulan. 4) Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) ; 3 bulan - 4 bulan 5) Suhu udara : 20' C - 25' C. 6) Kelembapan : sedang. b. Tanah 1) Tekstur : pasir sampai liat 2) Drainase : sedang - baik 3) Kedalaman air tanah : 10 cm - 25 cm dari permukaan tanah 4) Kedalaman perakaran : 2 cm - 25 cm dari permukaan tanah 5) Kemasaman (pH) : 5 - 7. 6) Kesuburan sedang.
· Nama Lokal :
Buntiris, Jampe, Jukut kawasa, tere, ceker itik (Sunda); Suru bebek, sosor bebek, teres, tuju dengen (Jawa),; Didingin beueu (Aceh), Mamala (Halmahera), Rau kufiri (Ternate); Kabi-kabi (Tidore), dau ancar bebek, daun ghemet (Madura); Lou di sheng gen (China).;
Sosor bebek (cocor bebek) dalam bahasa Latin dikenal dengan namaKalanchoe pinnata Pers. Daunnya cukup tebal, selain banyak mengandung air, juga menyimpan berbagai bahan yang kimiayangbermanfaatbagikesehatan.
Sebuah situs kesehatan, National Center for Biotechnology Information, menyebutkan bahwa bufadienolidesyang terdapat pada sosor bebek bersifat antitumor.
Penelitian yang dilakukan oleh Supratman beserta rekan-rekan dari Divisi Biokimia Terapan Osaka Prefecture University di Sakai, Jepang, menunjukkan bahwa isolasi terhadap limabufadienolidesdari daun sosor bebek mempunyai efek menghambat pengaktifan antigen awal virus Epstein-Barr (EBV-EA) pada sel Raji yang disebabkan oleh tumor.
Selain bufadienolides, sosor bebek yang mempunyai rasa sedikit asam, lunak, dan dingin ini juga mengandung zat asam lemon, zat asam apel, vitamin C, alkaloid, flavonoid, quercetin-3-diarabinoside, dan kaempferol-3-glucoside. Kandungan kimia tersebut membuat sosor bebek bisa digunakan untuk berbagai pengobatan.
Sosor bebek selain antitumor juga mempunyai sifat antiradang, menghentikan perdarahan, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat penyembuhan luka.Masyarakat China kerap menggunakan sosor bebek sebagai ramuan untuk mengatasi masalah pencernaan, muntah darah, dan gangguan pada telinga ataupun tenggorokan.
Kemudian, sosor bebek juga digunakan untuk mengatasi trauma luka akibat kecelakaan, memar, ataupun perdarahan.Hal ini terutama dikarenakan sifat daun sosor bebek yang dingin.
2.1.2 Daerah Penyebaran
Cocor bebek atau suru bebek(Latin:Kalanchoe pinnata syn.Bryophyllum calycinum syn.Bryophyllum pinnatum) adalah tumbuhan sukulen (mengandung air) yang berasal dari Madagaskar. Tanaman ini terkenal karena metode reproduksinya melalui tunas daun (tunas/adventif).
Cocor bebek populer digunakan sebagai tanaman hias di rumah tetapi banyak pula yang tumbuh liar di kebun-kebun dan pinggir parit yang tanahnya banyak berbatu.
Cocor bebek memiliki batang yang lunak dan beruas.Daunnya tebal berdaging dan mengandung banyak air.Warna daun hijau muda (kadang kadang abu-abu).Bunga majemuk, buah kotak.Bila dimakan cocor bebek rasanya agak asam dan dingin.
Cocor bebek menjadi tanaman yang umum di daerah beriklim tropika seperti Asia, Australia, Selandia Baru, India Barat, Makaronesia, Maskarenes, Galapagos, Melanesia, Polinesia, and Hawaii. Di banyak daerah tersebut, seperti di Hawaii, tanaman ini dianggap sebagai spesies yang invasif.
Alasan utama penyebarannya yang besar adalah karena kepopuleran tanaman ini sebagai tanaman hias.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Proses pembuatan obat ini dilakukan didapur rumah. Waktu pelaksanaan pada tanggal 2 februari 2012 dari siang sampai malam
3.2 Alat Dan Bahan
· Air
· Beberapa daun sosor bebek
· Madu
· Alat penumbuk
· Parut
3.3 Cara pembuatan Obat
Luka :
Daun cocor bebek secukupnya diparut atau ditumbuk.Tambahkan sedikit air dan balurkan pada bagian tubuh yang mengalami luka. Ganti setiap tiga jam sekali.
Perut mulas:
Beberapa helai daun dadap serep ditumbuk dengan beberapa lembar daun cocor bebek.Beri sedikit air. Kemudian balurkan ramuan tersebut pada perut.Menurunkan demam: Lumatkan daun cocor bebek, lalu balurkan pada dahi. Gunakan dua kali sehari.
Bisul atau memar:
Hancurkan 30-60 gram daun cocor bebek kemudian peras.Tambahkan madu dan diminum.Sisa daun ditempelkan pada bagian yang sakit.
Radang telinga luar:
Lumatkan 5-10 daun cocor bebek, peras.Airnya digunakan sebagai obat tetes telinga.
Radang amandel:
Lumatkan 5-10 daun cocor bebek. Ambil airnya dan gunakan sebagai obat kumur.Ada yang tahu khasiatnya yang lai
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa isolasi terhadap lima bufadienolides dari daun sosor bebek mempunyai efek menghambat pengaktifan antigen awal virus Epstein-Barr (EBV-EA) pada sel Raji yang disebabkan oleh tumor.
Selain bufadienolides, sosor bebek yang mempunyai rasa sedikit asam, lunak, dan dingin ini juga mengandung zat asam lemon, zat asam apel, vitamin C, alkaloid, flavonoid, quercetin-3-diarabinoside, dan kaempferol-3-glucoside. Kandungan kimia tersebut membuat sosor bebek bisa digunakan untuk berbagai pengobatan.
Sosor bebek selain antitumor juga mempunyai sifat antiradang, menghentikan perdarahan, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat penyembuhan luka. Masyarakat China kerap menggunakan sosor bebek sebagai ramuan untuk mengatasi masalah pencernaan, muntah darah, dan gangguan pada telinga ataupun tenggorokan.
Kemudian, sosor bebek juga digunakan untuk mengatasi trauma luka akibat kecelakaan, memar, ataupun perdarahan. Hal ini terutama dikarenakan sifat daun sosor bebek yang dingin. sebagai obat tradisional sosor bebek (SB) diberikan untuk mengobati reumatik, tekanan darah tinggi (hipertensi), obat mag (ulcus pepticum), melancarkan air kencing (diuretik), menghancurkan batu ginjal, untuk batuk, menurunkan panas, mengurangi sakit (analgesik), melemaskan otot (muscle relaxan), obat penenang. Sebagai obat luar, bisa untuk mencegah dan mengobati infeksi kulit, dan juga mengurangi sakit karena bengkak. Sosor bebek dapat juga menurunkan kholesterrol.
Sosor bebek kaya akan alkaloids, triterpenes, glycosides, flavonoids, steroids. Daun sosor bebek mengandung kelompok kimiawi golongan bufadienolides yang struktur dan aktivitasnya mirip cardiac glycosides, digoxin and digitoxin (obat untuk gagal jantung). Bufadienolides dalam sosor bebek telah dibuktikan secara klinis mempunyai aktivitas anti bakteri, anti virus, anti jamur, insektisida, anti kanker dan mencegah kanker (sayang tidak disebut kanker apa). Selain dari senyawa di atas sosor bebek juga mengandung lebih dari 40 macam lagi senyawa yang lain.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Sosor bebek banyak mengandung vitamin yang baik bagi tubuh kita
2. Sosor bebek tidak memiliki efek samping seperti halnya obat kimia lainnya
3. Sosor bebek dianggap lebih mujarab untuk mengobati penyakit daripada obat yang mengandung bahan kimia
5.2 Saran
· Masyarakat harus lebih tahu terhadap tanaman yang bisa dijadikan obat
· Jangan menganggap remeh tumbuhan disekitar karena tumbuhan disekitar itu kadang bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA
Sumber: http://www.perkuliahan.com/obat-tradisional-sebagai-alternatif-pengobatan/#ixzz1miPt9aqm
Departement Kesehatan RI.1980 Pemanfaatan Tanaman Obat, Edisi 1 Jakarta
Sastrapraja S.etal.1978.Tumbuhan Obat. Bogor: Lembaga Biologi Nasional
0 komentar:
Posting Komentar